𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡𝑏𝑒𝑙𝑎𝑠

408 44 0
                                    

Hamza memacu kendaraannya untuk menuju rumah. Sepanjang jalan, Hamza merasa jika ada sebuah motor yang sengaja mengikutinya.

Puk....

Entah apa yang dilempar ke arahnya, Hamza menepikan motornya. Hamza mematikan mesin motor dan turun untuk melihat apa yang baru saja dilempar.

Hamza mengambil sebuah kertas yang tadi dilempar ke arahnya, "apa ini?"

Hamza membuka kertas yang terlihat sangat lecek. Hanya ada tulisan disana yang membuatnya langsung cepat-cepat kembali ke markas mumpung masih ada beberapa orang disana.

"Guys, gue dapat ini," menaruh kertas di atas meja

"Lagi?"

Nevan, Calvin dan Javi langsung membaca tulisan yang ada di kertas tersebut.

"Kasih sayangnya tulus."

"Sumpah ya, ini tuh maksudnya gimana sih," nada suara Calvin terdengar frustrasi

Bukan hanya Calvin saja yang frustrasi, mereka yang masih ada disana juga frustrasi membaca hal tersebut.

"Pusing gue, AKHHHH," mengacak rambutnya

Javi mengepalkan salah satu tangannya. "Mereka emang berniat untuk bermain dengan kita," gumamnya

"Za, simpan itu di ruangan dan kita semua kembali ke rumah masing-masing," perintah Nevan

Yang lainnya menurut dan kembali ke rumah masing-masing. Nevan menjadi yang terakhir untuk kembali ke rumah.

Marva the  leader

Hamza nerima itu juga |

| Bagaimana bisa?

Besok kita bicarakan |


Nevan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dirinya harus segera kembali ke rumah dan kembali memikirkan semua teka-teki. Sesampainya di rumah, Nevan langsung mengguyur tubuhnya di bawah shower yang menyala. Nevan harus tetap berpikir jernih untuk menuntaskan segalanya bersama mereka. Ya, Nevan harus tetap fokus pada tujuan utamanya.


....


Marva memasuki kawasan sekolah 45 menit sebelum bel berbunyi. Biasanya ia akan tiba 30 menit sebelum bel, tapi karena satu dan lain hal yang membuat Marva berangkat lebih cepat dari biasanya. Dirinya juga akan mengurus untuk classmeet nanti.

"Marva," panggilan itu membuat Marva menghentikan langkahnya

"Iya?"

"Hari ini kita bakalan ada rapat nggak ya?"

"Hm.... kayaknya sih ada, tapi cuma sebentar. Kenapa emangnya La?" Marva balik bertanya kepada orang tadi yang memiliki nama Alula Afizah

"Oke deh, gue hari ini ada urusan jadi paling cuma sebentar aja ikut rapatnya," jelasnya

"Ya udah, kalo emang urusan lo penting banget, lo bisa izin."

"Oke, makasih Marva," pergi

Marva kembali melanjutkan langkahnya dan mendapati seseorang yang sedang celingak-celinguk di depan kelasnya. Marva hanya melihat orang itu dari kejauhan sembari merekam hal tersebut. Jaga-jaga jika orang tersebut melakukan sesuatu kan.

SURREPTITIOUS (END) || (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang