15

750 80 6
                                    

Sesudah beberapa hari semenjak insiden di rumah Jeongyeon kala itu, Winter benar benar berhenti bekerja di tempat Karina.

Tak cuma itu, dia bahkan dinyatakan menghilang entah kemana dan hal tersebut semakin membuat Karina semakin panik.

Dan seperti sekarang ini, Karina masih sabar menunggu orang kepercayaannya memberikan kabar dimana keberadaan wanita yang dia sukai itu.

Namun sudah berhari hari, dia sama sekali belum mendapatkan kabar apa apa soal Winter.

Ingin bertanya pada orang tua Winter, dia masih merasa belum berani. Semua keberaniannya sudah terpakai pada saat kejadian tempo lalu di kediaman orang tuanya.

"Saya sangat mencintai putri anda. Bahkan sangat mencintainya. Saya menyesali semua perbuatan saya padanya waktu itu. Maka dari itu saya mohon maafkan saya"

Saat itu Taeyeon hanya diam tak merespon ucapan maaf Karina. Namun selang beberapa saat, dia menepis kasar tangan Karina dari jaketnya sembari berkata...

"Katakan itu begitu kamu bebas dari penjara" Hanya itulah yang dikatakan Taeyeon yang kemudian dia langsung masuk ke dalam mobil dan pergi bersama anak buahnya.

Dia tadinya ingin menelfon Giselle. Tapi entah kenapa ponsel Giselle mendadak tidak bisa dihubungi. Mungkin Giselle sedang sibuk dengan pekerjaannya pikir Karina.

****

Sementara itu di kediaman besar milik keluarga Kim, Tiffany datang ke kamar lama milik Winter yang dulu dan duduk di sofa yang memang sudah diletakkan disana.

"Gimana keadaan kamu selama ini?"

Terlihat Winter hanya duduk terdiam di kasurnya tanpa berniat mengeluarkan kalimat apapun. Tatapannya kosong meratapi semua hal yang sudah terjadi padanya akhir akhir ini.

"Jadi dia yang udah jahatin kamu, nak?"

Melihat kondisi sang anak yang sekarang ini sangat memprihatinkan, tanpa pikir pikir lagi Tiffany langsung menarik Winter ke dalam pelukannya.

"Maafin kita, sayang...hiks...maafin kita karna selama ini udah salah nilai kamu...andai aja waktu itu papah sama mamah gak bertindak bodoh, pasti semua kejadian ini gak akan terjadi...hiks..."

"Mamah sama papah nyesel nak. Bahkan keluarga kita juga sampe hancur lebur karna tindakkan bodoh papah sama mamah...hiks..."

"Kakak kamu sekarang gak tau ada dimana. Dia kabur sejak kamu pergi ninggalin rumah...hiks..."

Tiffany menyeka air matanya kemudian melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah sang anak yang sekarang sudah basah karna air mata.

"Don't worry, darling. Everything's is gonna be alright. Trust me, ok?"

"Come here" Tiffany kembali memeluk anaknya itu yang sedari tadi cuma bisa menangis dalam diam di tempat.

*****

Di tempat lain, sekarang Giselle sudah ada di appartement milik saudara iparnya usai dihubungi oleh Ningning.

Sejak diberi tau soal kondisi saudara iparnya, Giselle berpikir dia sudah menemukan titik terang kasus pembunuhan Yoo Jiman, anaknya Winter.

Dan yang memegang kunci atas kasus tersebut tak lain dan tak bukan ialah saudara iparnya sendiri. Lalu disinilah dia sekarang. Di kamar Jina untuk bisa mengintrogasinya.

"Kak, tolong pelan pelan jelasinnya ya. Tenang aja, kita semua pada gak akan nangkep kakak kok ya?" Pinta Giselle.

"Gak. Bukan saya pelakunya. Dia pelakunya. Saya yang bersalah. Tangkap saya!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Big Fault(WinRina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang