Entah sejak kapan, celingukan begitu mobilnya sampai di tempat parkir kantor sudah seperti otomatis dilakukan oleh Ragnar. Hari ini hanya pegawai Bellissimo yang terlihat, dan itu membuat suasana hatinya bagus
Senyuman lebar menghiasi wajahnya, dia berjalan ke lobi sambil menyapa ramah beberapa karyawan lain. Ah, Ragnar suka suasana tenang dan monoton ini
"Suasana hati anda sepertinya sedang bagus ya hari ini" ucap seorang karyawati Beta yang dia kenal bernama Sakura
Ragnar kembali tersenyum, membalas, "Benar, Sakura. Pagi ini sangat cerah dan tenang, jadi saya senang"
"Tenang... Ah, benar juga.. Pasti anda terganggu dengan para penggemar itu beberapa hari ini"
"Tepat sekali," Ragnar mengangguk sambil menjentikkan jari setuju, Sakura tersenyum
"Anda sudah berkerja keras, pak Ragnar. Saya sendiri sejak awal tidak percaya dengan rumor itu" ucap wanita itu, dia melangkah masuk ke dalam lift bersama Ragnar. "Harusnya para paparazi itu mencari tahu kebenarannya dulu baru memikirkan untuk menyebarkan foto kalian. Bagaimana kalau anda tuntut mereka secara hukum karena sudah memfitnah anda dan menyebar foto tanpa izin?"
"Saya juga sempat bepikir begitu, tapi biarlah, sekarang suasana sudah kembali tenang setelah para penggemar Naomi tahu yang sebenarnya. Saya sudah cukup" Ragnar membalas tenang, namun dia mengimbuhi dalam hati, "Aku tidak mau ambil resiko menuntut mereka, bagaimana kalau paparazi sial itu sebenarnya mendengar percakapan kami di kafe waktu itu? Aku bisa dihabisi kalau penggemar Naomi tahu aku berhubungan seksual dengan idolanya saat heat"
"Inilah kenapa pak Ragnar selalu populer dikalangan Beta lainnya, anda sangat baik hati dan selalu tenang menghadapi situasi sulit" ucap Sakura kagum
"Ah, biasa saja kok" balas si Beta palsu dengan senyuman simpul. Dari luar memang terlihat tenang, tapi tak bisa dipungkiri pundak nya seperti naik ke atas kesenangan dipuji oleh koleganya. "Sejak awal memang rumornya aneh, maksud saya bagaimana mereka bisa berpikir orang biasa seperti saya sedang berkencan dengan bintang terkenal seperti Naomi Enrion di kafe pinggir kota?"
"Tapi saya bisa mengerti mereka pak, pak Ragnar kan Beta tampan, jadi bintang seperti Naomi pun bisa saja jatuh cinta dengan anda"
Ragnar tertawa senang mendengar itu bertepatan dengan lift yang berhenti di lantai tujuannya. "Ah, sudah sampai. Saya duluan ya, Sakura" ucapnya seraya melangkah keluar lift
"Baik, pak" Sakura membungkuk hormat sekilas lalu pintu lift pun kembali tertutup.
Langkah kaki Ragnar hari ini terasa sangat ringan, dia berjalan menuju meja kerjanya dan alisnya terangkat saat melihat ada sebuket bunga mawar cantik berukuran sedang berada di atas mejanya
"Ng? Punya siapa ini?" gumamnya sembari mengambil buket tersebut, Ragnar menanyakannya pada beberapa karyawan lain di sekitarnya namun tidak ada yang mengaku sebagai pemilik buket bunga ini
"Aku tidak ingat pernah memesan buket bunga.. "
Kartu kecil yang diselipkan diantara bunga-bunga menarik perhatiannya.
Selamat Pagi, Ragnar. Bagaimana pagimu hari ini? Kuharap kau memulai hari dengan baik :)
-Naomi xxAlis Ragnar kontan mengerut usai membaca isi kartu itu. Tangannya mengambil buket bunga mawar di atas meja dan hendak dibuang ke tempat sampah yang ada di samping mejanya.
Tapi tepat sebelum bunga cantik itu masuk ke tempat sampah, Ragnar mengurungkan niatnya karena merasa sayang jika dibuang begitu saja padahal tidak bersalah. Alhasil, hanya kartu kecilnya yang disobek serta dibuang olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Omega
FanfictionRagnar Hwang memiliki takdir yang sampah. Setidaknya itu yang dia percaya. Terlahir dari kedua orangtua Beta membuatnya berpikir dia pasti akan tumbuh seperti mereka Tapi hasil tes gender keduanya mengidentifikasi bahwa dia adalah Omega. Dan dari ti...