Ragnar Hwang memiliki takdir yang sampah. Setidaknya itu yang dia percaya. Terlahir dari kedua orangtua Beta membuatnya berpikir dia pasti akan tumbuh seperti mereka
Tapi hasil tes gender keduanya mengidentifikasi bahwa dia adalah Omega. Dan dari ti...
Ragnar kira, setelah huru hara kemarin, Naomi benar-benar menepati ucapannya dan berhenti mengiriminya buket bunga di pagi hari. Nyatanya, buket bunga tulip masih di meja kerjanya hari ini, meski tidak terlihat ada kartu kecil yang biasanya tersemat juga
'Kenapa pula aku berpikir Alpha dapat dipercaya?' dengusnya dalam hati. Dia memotret bunga itu, membuka blokir nomor Naomi lalu mengirim foto yang dia ambil tadi
Idol Gila
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mana janjimu?
Kau masih mengirimbunga.
Kupikir kita sudah sepakatkemarin? Jangan ganggu aku!
Halo, Ragnar!!
Akhirnya kau membukablokirku Yeay!
Kening Ragnar mengerut dengan kecepatan Naomi membalas pesannya seolah sudah menunggu dari kemarin. Bukankah dia selebriti sibuk?
Idol Gila
Jawab pertanyaanku!
Kau benar. Kita memangsepakat.
Tapi, aku sudah terlanjur berlangganan 1 tahun.
Sudah kubayar juga.
Tidak bisa refund.
"Orang gila.. " umpat Ragnar pelan membaca balasan Naomi, dia mengawasi sekitarnya sebelum berjalan cepat menuju toilet
"Halo-"
"Kalau begitu bilang saja pada penjualnya untuk berhenti mengirim bunga kesini" serobot Ragnar begitu panggilannya diangkat Naomi. Dia bahkan tidak membiarkan sang Alpha mengucapkan halo
"Sudah, tapi dia menolak. Penjualnya bilang tidak mau makan gaji buta"
"Minta refund kalau begitu! Atau ganti alamat penerimanya"
"Tidak bisa refund, aku tidak berani memintanya. Alamatnyamaudigantikemana? Apartemenmu?"
Ragnar mendengus, "Ya apartemen mu! Kenapa malah milikku?! Selain itu, kenapa pula kau tidak berani meminta refund? Malu karena kau selebriti terkenal?"
"Bukan begitu, aku benar-benar tidak berani meminta refund. Ada alasan pribadi"
"Alpha macam apa kau ini, refund ke penjual bunga saja tidak berani?!" Ragnar mengusap rambutnya ke belakang frustasi. Hari masih pagi dan jam kerjanya masih panjang, tapi dia sudah stress duluan. "Terus bagaimana kalau tidak berani? Bunga-bunga itu akan terus datang kesini sampai setahun penuh?" tanya nya