"Aku akan menjadi brand ambassador kosmetik Bellissimo"
Ketika Naomi datang bekerja keesokan harinya dan langsung berkata seperti itu begitu sampai, Maya sang manajer dan Bianca Kwon selaku CEO NY Entertaiment hanya bisa terdiam tercengang
"Apa maksudmu tiba-tiba datang bilang begitu? Bellissimo?" tanya Bianca bingung, sementara sang manajer langsung menghela napas karena tahu alasannya
"Kalian ingat pria yang difoto bersamaku dan kemarin menyebabkan kehebohan, 'kan? Dia ternyata bekerja di kantornya Bellissimo" jelas Naomi seraya mendudukan diri santai di sofa ruangan CEO.
Dia meniup kukunya yang kemarin sudah dipoles cantik ketika ekspresi bingung masih menghiasi wajah sang CEO, "Kemarin akun resmi Bellissimo mengirim dm padaku, mereka ingin mengontrakku sebagai brand ambassador kosmetik baru mereka yang akan rilis"
"Lalu kau menerimanya? Sebaiknya kau tolak saja tawaran mereka supaya penggemarmu berhenti mengusik pria itu di kantornya"
"No, no... " Naomi menggeleng dengan kening berkerut. "Justru aku harus menerimanya, dan memanfaatkan tawaran ini menjadi alasan kenapa waktu itu aku dan Ragnar bertemu di kafe"
"... Kau ingin penggemarmu berpikir seperti itu sehingga kau menerima tawaran mereka tanpa berkomunikasi dengan kami?" tebak Bianca tepat sasaran
"Benar sekali. Aku yakin pihak Bellissimo sendiri memikirkan solusi yang sama, karena itu mereka mengirimkan penawaran kontrak ini langsung padaku terlepas kekacauan yang terjadi pada salah satu karyawannya kemarin"
"Naomi... " Sang CEO menghela napas lelah, "Rencana itu memang terdengar bagus, tapi pernahkah kau berpikir kalau itu bisa berbalik arah menyerangmu? Misalnya, Naomi Enrion ternyata menggoda karyawan Bellissimo untuk mendapatkan posisi brand ambassador? Kau seharusnya mendiskusikan masalah ini dengan kami dulu"
Alis Naomi berkerut tersinggung. "Apa? Untuk apa aku melakukan itu demi menjadi brand ambassador mereka?"
"Kau tahu tidak siapa brand ambassador Bellissimo sekarang? Yasmine Vela, sainganmu. Beberapa orang pasti berpikir kau menggoda karyawan Bellissimo untuk menyingkirkan Yasmine sainganmu"
"... Tidak masuk akal. Kalau pihak Bellissimo ingin mengganti Yasmine denganku, ya itu artinya Yasmine sudah tidak berguna menjadi brand ambassador Bellissimo sehingga mereka tidak mau memperpanjang kontrak dengannya" balas wanita itu mengedikkan bahu tak acuh. "Selain itu, aku kesini untuk memberitahu kalian keputusanku, bukan ingin diskusi jadi proses saja keinginanku"
"Keputusanmu itu mempengaruhi kekuatan saham perusahaan ini, jadi tentu kami harus ikut campur di dalamnya sebagai wali perusahaan yang menaungi mu" tegas Bianca, aura dominannya menguat membuat Maya yang berdiri di dekatnya jadi merinding
"Benar. Dan saham agensi ini selalu naik karena keputusanku, jadi apa masalahnya? Sekarang pun aku bukannya memberi uang secara percuma pada Bellissimo, melainkan mereka yang lebih dulu mengubungiku, 'kan?" Pheromone perpaduan antara dark cokelat dan vanila milik sang CEO tercium pekat, namun pheromone berries dan madu milik Naomi juga menguar kuat melawan
"Sekarang adalah situasi yang sensitif, kita harus berhati-hati melangkah atau karir yang kau bangun sejak remaja itu akan hancur dalam sekejap. Kau mengerti itu, kan?"
"Karena itu aku menyarankan solusi ini, supaya kita bisa keluar dari situasi sensitif ini dengan aman tanpa perlu mengorbankan seseorang pun. Bukankah itu yang kita semua inginkan? Kakak setidak percaya itu denganku sehingga terus saja berusaha menolak solusiku?" tanya Naomi dengan mata memincing tajam. Pheromone dark cokelat Bianca langsung melemah begitu Naomi menyebutnya dengan 'kakak'
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Omega
FanfictionRagnar Hwang memiliki takdir yang sampah. Setidaknya itu yang dia percaya. Terlahir dari kedua orangtua Beta membuatnya berpikir dia pasti akan tumbuh seperti mereka Tapi hasil tes gender keduanya mengidentifikasi bahwa dia adalah Omega. Dan dari ti...