04 | Skandal

428 47 1
                                        

Hari ini pagi sedang cerah, matahari bersinar terang di langit yang biru. Dan di cuaca yang bagus ini, ada seorang Ragnar yang duduk cemberut di balik kemudinya dengan lingkaran hitam tebal di matanya seperti panda

Kemarin malam dia memutuskan untuk memutar video pemberian Naomi, dan rasanya Ragnar ingin membenturkan kepala ke tembok berkali-kali sampai berdarah saat mendengarkan betapa binalnya suaranya di dalam video

Dia tidak bisa mempercayai suara yang didengarnya itu adalah miliknya dan berakhir tidak bisa tidur semalaman yang membuatnya jadi sensitif ingin mencakar orang sejak pagi

Lebih tepatnya sih dia ingin mencakar dirinya sendiri, mengingat betapa putus asanya suara Naomi berusaha menghentikannya di video. Selain itu kini dia mengerti, Naomi malam itu memang diperkosa dan meski bukan Ragnar yang melukai tangannya, dia tetap bersalah atas luka di tangan alpha tersebut

Dari suara yang ada di video, bisa digambarkan malam itu Naomi mengigit lengannya sendiri beberapa kali sampai berdarah-darah untuk menekan napsu dan instingnya sementara Ragnar yang sedang birahi menunggangi nya tanpa berhenti

"Ah, apa aku harus bunuh diri saja?" gumamnya seraya berjalan memasuki lobi kantor, dia tidak bisa membayangkan akan semalu apa nanti kalau suatu hari kebetulan berjumpa lagi dengan Naomi seperti kemarin

Ragnar menekan tombol lift, matanya melirik ke samping saat ekor matanya menyadari beberapa orang sedang memandangnya sambil berbisik. Dia menghela napas berat, apa lagi ini?

Menghiraukan mereka, dia melangkah masuk ke dalam lift saat pintu terbuka. Keningnya berkerut melihat orang-orang yang tadinya ikut mengantri lift tiba-tiba tidak mau masuk ke dalam lift yang sudah dia masuki. Mereka mengalihkan pandangan dengan canggung seolah pintu lift yang dinaiki Ragnar tidak kasat mata

Ragnar yang sejak pagi sudah punya suasana hati yang buruk langsung menekan beberapa kali tombol untuk menutup pintu. Kalau mereka tidak mau masuk ke lift, dia juga tidak mau satu lift dengan mereka!

"Pagi-pagi ada saja yang sudah membuatku kesal" decaknya sebal. Dia berjalan dengan kaki menghentak-hentak keluar lift menuju mejanya, mengabaikan orang-orang di divisinya yang menatapnya persis seperti orang-orang di lobi kantor tadi

Ragnar menarik napas, menghembuskannya perlahan untuk mengatur emosi, lalu menghidupkan komputer dan mulai fokus kerja

.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan waktu istirahat, Ragnar meregangkan tubuhnya yang terasa kaku lalu berdiri hendak membeli makan saat beberapa pegawai berlari ke arahnya

"Pak Ragnar, tunggu sebentar!" seru mereka, Ragnar menatap mereka bingung. Ada apa ini?

"Iya. Kenapa ya?" tanya nya, seorang pegawai wanita menyatukan kedua tangannya memohon

"Pak, kami ingin meminta bantuan pada anda, tapi sebelum itu, boleh kami tahu sudah berapa lama anda mengenal Naomi?"

'Naomi?' pikir Ragnar bingung. Kenapa nama Naomi tiba-tiba dibahas disini?

"Naomi siapa ya?"

"Ah, bapak tidak perlu pura-pura tidak mengenalnya lagi, semua orang di kantor ini sudah tahu"

Reflek, mata Ragnar melotot lebar mendengar kalimat itu. Sudah tahu? Tahu apa? Ragnar menuntaskan heat nya dengan memperkosa seorang alpha? Atau jangan-jangan, mereka sudah tahu kalau dia adalah omega?!

'Pasti Naomi sialan itu yang menyebarkan beritanya! Argh sialan, harusnya aku memastikan videonya dihapus dengan mata kepalaku sendiri kemarin sebelum pergi!'

Her OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang