Republik Slovenia. Negara pesisir sub-Alpen di Eropa Tengah. Keadaan bandara internasionalnya cukup sepi dari turis manca negara. Karena orang lebih menyukai berkunjung ke negara tetangganya; entah itu Italia, Austria di utara, Hungaria di timur laut, atau Kroasia di tenggara Slovenia.
Namun bagi Taufan, berkunjung sendirian ke negara penuh cinta seperti Slovenia lebih berarti ketimbang mengunjungi Italia, barangkali pergi ke Rione II untuk melemparkan koin pada Trevi Fountain, atau main-main ke Piazza Barberini, melihat air mancur di pusat kota Roma.
Taufan hanya ingin ketenangan Slovenia. Semenjak ditinggal istrinya, Taufan lebih suka menyendiri, menjelajahi bekas-bekas peninggalan biksu tibet, melihat koleksi manuskrip anthropologi di museum Pitt Rivers dan kini, Slovenia, negara dengan perayaan hari valentine yang manis.
Dulu, sewaktu (Nama) masih ada di sisinya, Slovenia sempat booming sebagai lokasi perayaan valentine paling diminati di dunia. Sebetulnya, Taufan diam-diam telah membooking tiket penerbangan untuknya dan istrinya. Taufan ingin mengajak (Nama) pergi kemari, menonton pertunjukan sang penyair, France Preseren. Tapi (Nama) keburu pergi.
Belum lagi, tahun ini Slovenia menggabungkan arak-arakkan Shrovetide dengan perayaan valentine. Shrovetide dibuat untuk menjebatani peralihan musim dingin ke musim semi di awal tahun. Tarian Shrovetide tersaji di jalanan, di seluruh Slovenia. Mereka mengenakan topeng Shrovetide, seperti badut, dan memakai gaun warna-warni. Sungguh riuh dan indah. Belum lagi, banyak hidangan yang cuma dijual kalau Slovenia hampir mencapai hari paskah, seperti hotpot bubur barley, krofi, flancati, dan miske. Makanan beragi. Diolah di wajan penggorengan. Sebagian sih begitu.
Taufan menyisi ke pinggir jalan, dengan krofi. Dia mencari lokasi yang sepi untuk makan gorengan panas berbaut kertas minyak itu. Sulit sekali memisahkan diri dari keramaian, karena setiap orang cenderung ingin keluar rumah saat musim semi begini, berhubung salju telah sepenuhnya mencair dan burung-burung mulai berkicau lagi. Kota kini amat padat pejalan kaki.
Namun, ketika kakinya mendekati pintu masuk Triglav, kerumunannya merenggang. Pucuk pegunungan Alphen Julian nampak di sebrang sana, dikelilingi oleh habitat pinus-pinusan dan sejumlah tanaman dataran tinggi lain. Dapat dilihat dari tanah landai dimana Taufan berdiri, sungai Soca dan Sava mengalir dari sisiannya. Ngarainya juga terekspos sebagai muara sungai Tolmin di sudut satunya.
Ini indah. Taufan harap, ia bisa membagikan euforianya pada (Nama).
Taufan sudah lelah bersedih. Dia telah mengalami kesedihan yang luar biasa semenjak ia memutuskan untuk menikahi anak perempuannya Kirana. Ia melakoni kesedihannya bertahun-tahun, mencoba tabah, menyabarkan diri. Ia berkeyakinan, segalanya akan berakhir—dan kali ini Tuhan mengabulkannya.
Rumah tangganya berakhir.
Ketika Ying dan rekan-rekan kepolisiannya itu menginformasikan kematian (Nama) dengan membawa karangan bunga besar, Taufan syok sekali. Tidak apa-apa. Taufan menutup mata, menikmati desiran yang berasal dari sistem hidrologi di Triglav. Rasanya menyakitkan, tapi peristiwa itu sudah berlalu. Taufan hanya mengkhayatinya ulang tiap kali ia teringat pada (Nama). Taufan tidak ingin berlama-lama hanyut dalam kesedihan.
Taufan akan bangkit. Taufan mulai pergi kesana-kemari untuk mencari ketenangan, sambil berandai-andai apabila istrinya bisa merasakan apa yang dilihatnya juga.
Seperti ketika Taufan masuk ke posko penjaga Triglav, si penjaga bilang jika sungai-sungai bercabang-cabang itu berakhir di Laut Adriatik dan Laut Hitam. Sungainya kecil, sebab sungai di dekat posko Triglav hanya anak sungai, bukan aliran utamanya. Tapi tetap menawan. Taufan ingin (Nama) menikmati deru air sungai dan turbinnya juga.
Melirik ke arah jalur yang telah disediakan pengelola taman nasional untuk para wisatawan, Taufan menjumpai ada tiga jalan berbeda. Ketiga-tiganya ditandai oleh papan kayu. Vrisic Pass, Predil Pass, dan Pontenbba Pass, begitu katanya. Dijelaskan di papannya, Vrisic menghubungkan lembah Sava dan Soca. Predil Pass ialah cekungan menuju jalan beraspal, entah kemana perginya. Pontebba Pass dikatakan akan membimbing para pejalan kaki ke lajur kereta api ke Udine. Taufan menoleh pada lajur paling dekat, Vrisic Pass. Dia pergi ke daerah padat tumbuhan, dimana lajurnya berakhir di lembah dan sungai.
YOU ARE READING
Taufan x Reader | You Can Call Me Abang
Fanfiction|Taufan x Reader| Aku hanya pengacara yang ditabrak lari oleh oposisiku di persidangan alot sebelumnya karena aku membela seorang nenek-nenek pencuri ayam secara gratis, dan sialnya aku jadi amnesia sehingga Taufan bisa membodohiku. Aku tidak menger...