“Hamil?” Tom terperangah. Sejenak dia termenung bingung. Tetapi kemudian dia tersenyum, “Hamil?”
Harry menatap Tom penuh rasa bersalah, “Aku muntah-muntah belakang ini. Maafkan aku.”
“Kenapa kau minta maaf? Aku akan menelepon dokter sekarang. Kita pastikan. Kalau kau memang hamil, kita harus berhati-hati menjagamu. Dan kita akan menikah segera.”
“Menikah?” Harry menatap ragu ke arah Tom yang sudah mulai menekan nomor di ponselnya
“Ya. Anak itu harus mempunyai ayah, dan dilahirkan dari pernikahan yang sah.” Tom menatap Harry lembut dan cemas, “Bagaimana perasaanmu? Apakah kau merasa pusing? Mungkin kau harus berbaring dan jangan berjalan-jalan,”
Harry tersenyum geli, “Aku tidak apa-apa, Tom …”
Lelaki itu menelepon dokter pribadinya dan mengucapkan instruksi agar lelaki itu datang. Kemudian lelaki itu meletakkan teleponnya dan menatap Harry takjub. “Wow … kau hamil, Harry …hamil anakku …”
Harry tersenyum, “Aku bilang aku mungkin hamil karena aku muntah-muntah, belum tentu aku hamil, Tom …”
Tom menatap Harry dengan lembut, “Kau pasti hamil, karena kau terlihat begitu cantik.” Lelaki itu memundurkan kursi kerjanya yang besar dan membuka tangannya, “Sini, duduk di pangkuanku.”
Harry tersipu, tetapi dia datang mendekati Tom, lelaki itu memeluknya dan mendudukkan Harry dengan lembut ke pangkuannya, mereka bertatapan. Lengan Tom melingkari pinggang Harry dan kedua lengan Harry melingkari leher Tom.
Harry hamil, dan itu berarti seluruh rencananya untuk mengakhiri kehidupannya agar bisa mengenyahkan Voldemort tidak bisa dilakukan. Tom selalu menjadi anak tunggal, ayahnya kejam dan ibunya tidak dekat dengannya. Keluarga angkatnya sempat mengisi kekosongan di dalam dirinya, tetapi itupun tidak berlangsung lama. Anak itu, kalau benar Harry hamil, anak di dalam kandungan Harry harus dia jaga. Tom harus bisa menekan Voldemort semakin dalam supaya tidak terbangun dan menguasainya lagi.
“Aku akan menjagamu, Harry, aku akan berusaha supaya Voldemort tidak bangun dan berbuat jahat.”
Harry menatap Tom dengan cemas, “Bisakah kau melakukannya, Tom? Aku takut Voldemort mendesakmu lagi sampai kau tenggelam dan dia menguasai tubuh ini.”
Tom menyentuh lembut perut Harry dan mengusapnya penuh sayang. “Aku sebenarnya putus asa, sudah tidak menemukan cara lagi untuk mengalahkan Voldemort, tetapi semuanya berbeda kalau ada anak ini, anak ini memperkuat tekadku untuk bertahan, Harry. Aku harus lebih kuat demi menjaga kalian berdua …”
Harry menangkup tangan Tom yang sedang memegang perutnya. “Terima kasih, Tom.”
***
“Ya, Tuan Tom, Harry hamil.” Dokter itu sudah selesai memeriksa Harry.
Tom menerima kabar itu dengan sangat gembira, dia menyalami dokter itu dengan bersemangat dan menanyakan detail yang sekecil-kecilnya kepada sang dokter. Setelah dokter itu pergi, Tom duduk di sebelah ranjang dan menggenggam erat tangan Harry yang sedang berbaring.
“Kau harus benar-benar menjaga dirimu, jangan terlalu lelah.”
Harry terkekeh, “Tom, aku cuma hamil, bukan sakit.”
Lelaki itu tersenyum malu, “Aku tidak pernah dekat dengan orang hamil sebelumnya.”
Harry tertawa, “Benarkah kau tidak pernah dekat dengan orang hamil sebelumnya, Tom?”
Tom menggelengkan kepalanya, “Aku cenderung menghindari orang hamil dan anak-anak, bukan karena aku tidak menyukai mereka … Aku … aku takut Voldemort tiba-tiba muncul dan melukai mereka.”