16

883 75 7
                                    

Hari ini Harry sudah boleh pulang dari rumah sakit sambil membawa bayinya, putra kecil yang sangat tampan dengan rambut dan wajah tampan yang menurun dari ayahnya.

Harry menoleh ke arah Voldemort yang sedang mengamati bayinya dengan begitu tertarik, "Di mana Tom?" dia mengernyit karena Tom tiba-tiba saja menghilang pagi ini. Dua malam yang lalu Tom lah yang menemani Harry melahirkan anak ini, menggenggam erat tangannya di ruang melahirkan dan terus memberinya semangat sampai proses itu selesai. Kata Tom, dia sengaja tidak memberi kesempatan Voldemort masuk ke ruang melahirkan karena khawatir, di sana ada darah dan darah bisa memicu Voldemort untuk kembali melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Tom pulalah yang menggendong putra mereka untuk pertama kali dan memeluknya penuh kebahagiaan. Voldemort sama sekali tidak muncul. Tetapi pagi ini ketika mereka hendak pulang dari rumah sakit, Tom menghilang dan Voldemort yang menemaninya pulang.

Sejenak Harry cemas akan reaksi Voldemort terhadap putranya, tetapi lelaki itu hanya mengangkat alisnya dan tersenyum. Tidak bereaksi apa-apa. Berbeda sekali dengan sikap Tom yang penuh kasih sayang kepada putranya.

"Kami berganti peran." Voldemort menjelaskan. "Aku ... sebenarnya aku ketakutan dengan bayi itu." Voldemort melirik lagi ke arah putra mereka, "Aku takut aku akan melukainya ... tapi Tom mendorongku, katanya aku harus mencoba."

"Kau mau menggendongnya?" Harry menaikkan bayinya, menunjukkan wajah mungil yang sedang tertidur pulas dengan damai.

"Tidak!" Voldemort langsung beringsut menjauh, lalu menatap Harry dengan tatapan menyesal, "Maafkan aku, Harry, aku hanya tidak ingin melukai bayi itu. Pelan-pelan, ya?"

Harry menatap Voldemort dan tersenyum melihat kesungguhan yang ada di sana. Voldemort pastilah mencemaskan anaknya, kalau tidak dia tidak akan mungkin menanggung ketakutan yang amat sangat bahwa dirinya mungkin akan melukai anak ini.

"Kau tidak akan melukai anak ini, aku yakin." Harry tersenyum lembut kepada Voldemort, "Mungkin kau hanya harus membiasakan diri."

Voldemort tersenyum masam, "Tom bisa begitu luwes menggendong anak ini seperti sudah melakukannya bertahun-tahun, sementara aku berjingkat ketakutan. Kau pasti menertawakan kekonyolanku."

Harry tersenyum, "Seperti yang kubilang tadi. Kau hanya perlu terbiasa."

***

Tetapi Voldemort menghindari Romeo, putra mereka itu seperti wabah. Dia tidak mau berada dalam jarak kurang dari 10 meter dari bayinya. Lelaki itu sangat tertarik kepada bayinya, dia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan mengamati Harry. Matanya terus mengikuti gerakan Harry ketika menggendong anaknya, mengganti popoknya, maupun ketika Harry menyusuinya.

Sampai kemudian Harry merasa sedikit jengkel atas tingkah Voldemort, "Sampai kapan kau akan menatap di kejauhan seperti itu, Voldemort." Harry bergumam sambil menatap Voldemort dengan tatapan ingin tahu, dia sedang duduk di kursi goyang dan menyusui Romeo. "Kalau kau tidak mau mendekatinya dan terbiasa, maka kau tidak akan pernah terbiasa."

Voldemort menatap Harry dengan pandangan sedih, lelaki itu memilih duduk di bawah bayang-bayang di dekat jendela. "Dia begitu mungil ... " Voldemort memandang tangannya sendiri, "Dan aku begitu kuat, aku takut akan meremukkannya."

"Kalau kau memegangnya dengan benar, kau tidak akan meremukkannya." Harry menyipitkan matanya, "Maukah kau mencobanya?"

Voldemort menggelengkan kepalanya, "Tidak. Belum. Sepertinya aku belum siap."

Harry mendesah tak sabar, tetapi lalu memutuskan untuk memberi Voldemort waktu. Ini mungkin memang berat bagi Voldemort. Dan Harry bisa mengerti ketakutan itu, ketakutan jika tidak bisa mengendalikan dirinya dan pada akhirnya melukai anak mereka.

From The Darkest Side | Tomarry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang