Bittersweet 34 - Klise

568 44 8
                                    

Dengan tubuh bergetar karena takut kemurkaan Gerald akan lebih parah dari ini, Elgard kecil menundukkan kepala, tak berani hanya untuk sekedar menatap Gerald

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tubuh bergetar karena takut kemurkaan Gerald akan lebih parah dari ini, Elgard kecil menundukkan kepala, tak berani hanya untuk sekedar menatap Gerald. Elgard bahkan tak menyadari dahinya terluka dan berdarah akibat lemparan vas bunga yang pecah mengenai dinding kemudian mengenai dahinya.

Gerald marah besar karena peringkat Elgard di sekolah turun 2 tingkat dari tahun-tahun lalu. Selain itu, hari ini Elgard ketahuan bolos sekolah dengan alasan pergi bermain, melakukan kegiatan yang sia-sia yang membuat kemurkaan Gerald semakin menjadi-jadi.

Sedari kecil Elgard memang di didik dengan tegas. Banyak les privat yang ia ikuti di luar jam sekolah. Gerald menjadikan Elgard sama seperti dirinya dulu yang selalu berada di peringkat pertama berturut-turut tanpa tersaingi.

Ya, sebagai seorang bussinessman, Gerald begitu pintar, cerdik, cekatan dan kemampuannya dalam berbisnis tak perlu diragukan lagi. Dan karena alasan itu lah ia bisa sukses seperti sekarang. Dan karena itu juga ia ingin Elgard juga mengikuti jejaknya.

Dimatanya dan di mata semua orang, Elgard harus sempurna, tidak boleh terlihat cacat sekecil apa pun.

Setelah puas memarahi putranya dan mengancamnya untuk tak lagi melakukan kesalahan dan lebih giat lagi belajar supaya tahun-tahun selanjutnya kembali berada di peringkat pertama, Gerald pun pergi begitu saja meninggalkan Elgard.

Elgard mengernyitkan dahi kala melihat seseorang menyodorkan plaster bermotif strawberry padanya.

Elgard menoleh dan disitulah pertama kalinya ia dan Dinda bertemu.

"Maaf tadi enggak sengaja aku lihat semuanya. Tapi aku janji akan merahasiakan ini." Dinda kecil membuat gerakan tangan mengunci mulutnya sendiri.

Elgard tak merespon.

"Ambil ini buat obatin luka kamu."

Elgard masih tak merespon.

"Ambil."

"Enggak usah sok peduli lagian luka ini jauh ke jantung."

Dinda berjongkok, membuka plaster itu dan menempelkannya ke dahi Elgard yang terluka.

"Kalau masih kurang, aku punya banyak sekali stok plaster. Kamu bilang aja."

Dan Elgard pun merasa tersentuh dengan apa yang dilakukan oleh Dinda. Ini pertama kalinya dalam hidup Elgard ada yang begitu memperhatikannya bahkan peduli pada lukanya dan mengobati lukanya. Jika Magdalena melihat Elgard terluka seperti ini pun Elgard yakin Magdalena tetap akan ikut menyalahkannya karena Elgard terluka seperti ini adalah karena kesalahannya sendiri. Elgard yang salah karena tak bisa memenuhi keinginan Gerald.

***

Dengan mata berkaca-kaca Dinda memasukkan kembali plaster ke dalam dompet Elgard ke posisi semula. Benar. Plaster bermotif strawberry yang tersimpan rapi di dalam dompet Elgard adalah plaster pemberian darinya dulu mengingat ada bercak darah di balik plaster itu.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang