⋆⋆

728 41 1
                                    


Lana merasa akhir akhir ini Hekal sibuk sekali, sampai tidak sempat mengubungi dirinya. Bahkan Hekal berjanji untuk jalan jalan, tetapi ia ingkar begitu saja. Setiap ditanya, Hekal cuma jawab.

"Gapapa kok, aku kayak biasanya. Emang ada yang berubah?."

Selalu aja begitu, ya Lana jadi males lah nanyainnya lagi. Emang dikira orang gabosen apa?! Setiap ditanya jawabnya begitu.

Hari ini, Hekal kembali berjanji akan makan siang bersama di cafe yang sering mereka berdua kunjungi. Sebenarnya Lana antara percaya dan tidak. Tetapi ia tetap bersiap siap semaksimal mungkin.

Sekarang sudah jam 14.54, seharusnya mereka sekarang sedang menikmati makan siang mereka, tetapi Hekal tidak kunjung datang.

"Tuh kan! Bohong lagi! Ih males banget, mana enggak ngabarin apa apa lagi?!, minimal kalo gajadi chat lah atau apa kek gitu?. Mending tadi makan pecel bu dewi, kalo tau begini!."

Ya seperti ini setiap harinya, selalu ingkar janji. Nanti minta maaf, janji lagi, di ingkar lagk. Gitu gitu aja terus.

Ting! Ting!

Saat Lana masih asik menggurutu, ada notifikasi dari ponselnya. Itu dari Joel, tetapi tunggu? Foto apa ini?.

 Itu dari Joel, tetapi tunggu? Foto apa ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lana makin dibuat murung oleh semua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lana makin dibuat murung oleh semua itu. Apa Hekal sudah bosan dengannya? Apa kekasihnya itu sudah tidak mencintainya lagi?, Lana tidak tahu..

Saat masih mencerna semua apa yang terjadi, tiba tiba ada yang memasuki kamarnya. Itu Joel.

Joel memasuki kamar Lana, dengan membawa tas berisi make up serta kantong plastik bening, dengan isi kertas nasi didalamnya.

"Ini aku beliin pecel, tapi bukan pecel ibu dewi yang biasa kita makan. Gapapa ya?. Makan dulu ya mael, nanti baru kita main!." Saat selesai berbicara, tiba tiba tubuh Joel dipeluk erat oleh sahabatnya itu. Lana menangis, isakannya sangat terdengar begitu pilu dan keras.

"Hiks oel... Ekal udah enggak sayang aku! Hiks, aku s-sedih humph." Joel kembali memeluk sehabatnya dengan erat, hingga beberapa menit tangisan Lana mereda. Joel kira Lana tertidur, ternyata tidak.

"Makan dulu ya?." Lana mengangguk, ia memakan pecel itu dengan lahap. Walau rasanya tidak senikmat punya ibu dewi.

"Joel..."

"Hum??." joel menaikkan alisnya, ia sedang sibuk dengan alat alat makeup nya itu.

"Hekal enggak cinta dan enggak sayang sama aku lagi ya?.." Joel menoleh kearah sang empu, terlihat bibir Lana yang masih terisi pecel itu melengkung ke bawah, dan matanya yang berkaca kaca.

"Huft... Enggak Mael, udah sekarang mael mam dulu ya??." Lana hanya mengangguk patuh.

Besok Lana akan mencoba berbicara kepada Hekal tentang semua ini. Apa benar Hekal sudah tidak mencintai dirinya lagi?.

HELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang