⋆⋆

647 44 2
                                    


"Aa~ Lana mau es kelapa." Lana mengeluarkan puppy eyes nya, mambuat Hekal gemas, ia mengangguk lalu beranjak dari duduknya untuk membelikan es kelapa.

"Jangan ke air ya kalo gaada Aa, apalagi ketengah tengah laut. mau es kelapa aja?, ada yang lain ga?." Lana menggeleng tanda bahwa ia hanya ingin es kelapa.

Saat Hekal sedang membeli Minuman yang ia mau, Lana memperhatikan air pantai. Sepertinya seru jika bermain dibawah sana, Akhirnya Lana menuju ke air pantai tanpa sepengetahuan Hekal.

"Ughh, hangat!." Lana bertepuk tangan senang, ia mencoba berjalan sedikit demi sedikit ke tengah air.

"Hihii, Lana suka!." dibalik Lana yang sedang asik bermain air, ada Hekal yang sedang panik mampus.

"Aduh ini bocah ditinggal sebentar aja udah ilang gatau kemana." Hekal menaruh es kelapa yang telah ia beli, lalu ia mencari kekasih nya yang hilang itu.

Hekal memutuskan untuk turun ke dasar pantai, dan benar saja. Lana sedang bermain air di TENGAH TENGAH laut.

"MAELLANA!." Teriak hekal memanggil Lana yang sedang sibuk bermain air, yang dipanggil pun menengok kearah sumber suara. Lana pun menghampiri Hekal dengan perasaan takutnya.

"Maaf Aa, Lana nakal..." Ucap Lana sambil menundukan kepala, berharap agar kekasih tampannya itu tidak marah.

"Cepet ganti baju, kita pulang." Lana menggeleng keras, dengan mata yang sudah berair, dan pipi yang merah.

"L-lana masi mau main." Hekal tidak menggubris itu, ia malah kembali keatas dimana tempat mereka duduk tadi.

Dimobil, tidak ada perbincangan apapun. Hekal sibuj menyetir, sedangkan Lana sibuk memainkan jari nya.

"Aa...." Hekal tidak menjawab apapun, malahan ia menepikan mobilnya.

"Aa, hiks Lana maaf.. Hikss.. Lana minta m-maaf, Lana nakal hikss. Ga dengerin apa kata Aa ekal.." pecah sudah tangis Lana, tak bisa terbendung lagi. Hekal segera memeluk kekasih cantiknya, ia tau bahwa Lana sedari tadi menahan tangisannya

"Sstt, cup cup. Udah yaa jangan nangis, maafin Ekal yaa sayang. Ekal khawatir takut Lana kenapa kenapa." Lana mengangguk, masih menangis didalam pelukan sang dominan.

Biarkan mereka berpelukan dulu. Kita yang jomblo, meluk guling aja.

HELANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang