Chapter 1

672 23 0
                                    

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pagi telah tiba, matahari menambah kehangatan di rumah kediaman keluarga Nara.

Satu keluarga kecil itu sedang menikmati sarapan yang nikmat di rumah yang luas nan megah.

"Ugh mmm kenyang" -Nara
Ujar nya sembil mengambil air minum dan meneguknya

"Nara papa mau nanya, gimana suasana mu di kampus?" -Angga
Ujar nya dengan rasa khawatir pada anak one-one nya

"Ohoo ayolah pah, papa selalu menanyakan nya setiap pagi, Nara baik baik saja, minggu besok pun Nara sudah lulus" -Nara
Ujar nya

"Oh iya, Daddy ingin bertanya, apa kau dekat dengan El?" -Jaya
Ia menatap serius kearah Nara

"Um....itu Nara ga terlalu dekat dad, sudah sibuk masing masing" -Nara
Ujar nya

"Begini, kamu kan sudah 20 tahun, udah cukup umur buat nik-" -Jaya
Belum sempet selesai bangke, emang tu anak minta di sunat

"Dad, Nara ga mau nikah dulu dad, juga Nara belum dapet yang pas" -Nara
Ujar nya sewot sikit

"Yaudah kamu bakal Daddy Papa jodohin sama El titik" -Jaya
Ujar nya sedikit emosi

"Ihh.... Nara gamau di jodohin gitu, seperti Daddy dan papa!" -Nara

"Nara! jaga mulut kamu" -Jaya
Sentak nya

Tak menyangka Daddy nya akan marah, Nara langsung beranjak pergi ke atas dan mengambil tas lalu turun melawati orang tua nya.

"Mas, kamu kenapa marah sama Nara? Mungkin dia ga mau serupa dengan kita" -Angga
Ujar nya dengan lemah lembut

"Tapi, keluarga kita harus mau, aku ga mau tau, lulus kuliah dia harus nikah" -Jaya

"Tapi mas, kita harus bujuk dia, jangan kayak gitu ih" -Angga
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Di sekolah Nara sedang duduk di pinggiran taman sekolah pada istirahat ke 2 sendirian sambil makan roti.

Nara sedang melamun memikirkan masalah nya sampai ada orang yang membuyar kan lamunan nya.

"Hei, jangan melamun, ga baik"
Ucap nya dengan wajah datar

"Oh, em iya, terimakasih er" -Nara

Ya, yang menghampiri nya itu Er.

Setelah itu Er pergi tanpa mengucapkan 1 kata pun.

"Ck, sial, kalau hanya menganggu ku ngapain kau datang" -Nara

Waktu berganti, sekarang saat nya pulang kuliah hari ini tak ada jadwal mapen [mata pelajaran penuh] jadi pulang lebih awal

Saat di parkiran Nara sedang menunggu supir nya untuk menjemput, sial nya Nara di suruh pulang bareng El, H2R berwarna hitam mengahampirnya.

"Em. Er, gw naik taxsi online aja deh, lo duluan aja gapapa" -Nara

"Em gw pulang ke rumah lo, soalnya bunda sama mama gw di rumah lo" -Er

"Huh... Sial bet" -Nara
Gumam nya

"Yodah lah, yok" -Nara

Akhirnya Nara dan Er pulang bareng ke kediaman rumah Nara.

"Makasih ya" -Nara
Ujar nya lalu masuk ke rumah nya yang di ikuti Er

"Eh anak cantik, sayang nya papa udah pulang, hemm" -Angga
Ujar nya yang sedang berbincang dengan Lucyver, Vany dan Jaya

"Iya pah, lagi ada apa? Tumben ngumpul?" -Nara
Ujar nya sambil senyum manis

"Lagi ngomongin soal perjodohan kamu dan Er"
Ceplos lucyver secara tak sengaja
Upss

Seketika senyum manis itu langsung buyar, Nara tak mengatakan sepatah kata pun langsung berbalik dan menuju tangga lalu naik dan menuju ke kamar nya.

'Cape banget anj ama ni semua, bangke emang, nikah mulu yang di bahas, lo kalo kebelet punya cucu jodoh nya jangan cowo pepek'
Gumam Nara

Tok....Tok... Ketek mu bau badak

Suara ketukan pintu terdengar

"Ga di kunci, siapa?" -Nara

"Ra ini papa, boleh masuk?" -Angga

"Oh, masuk pah" -Nara

Nara duduk di pinggiran kasur sambil menatap papa nya yang berjalan menuju arah nya.

Jangan lupa senyum manis dan menghangatkan milik nya itu.

"Kamu kenapa Ra? Habis nangis?" -Angga
Kyaaa bapak idaman <:

"Em.... Engga pah, Nara ga nangis" -Nara

"Kamu marah Ra? Ngomong sama papa sini" -Angga

"Ga pah, gapapa, papa kalo mau keluar gapapa" -Nara

"Kamu ngusir papa?" -Angga

"Ga pah" -Nara

Tak terasa bendungan air mata Nara keluar.

Angga yang mengetahuinya langsung memeluk anak sulung dan satu satu nya itu.

"Hiks,Hiks papa Nara gamau pah, Nara gamau" -Nara

"Iya sayang papa ngerti, tapi ini udah dari keluarga kita emang gitu sayang, kamu harus terima oke? Kamu ga mau Daddy sedih kan? Hmm?" -Angga

Beuh, bak tersabar petir oryen 🗿

Nara kalo udah soal Daddy nya kicek.

"Ta-tapi Nara gamau papa, Nara ga mau hiks" -Nara

"Jadi Nara mau Daddy sedih? Hmm? Nara mau Daddy sedih lagi?" -Angga

"Tapi pa.... Nara belum siap" -Nara

"Ga papa Ra, Siap ga siap kamu harus mau nak" -Angga

"I-iya pah, Nara mau" -Nara

Beuh... Bak di tampar kaki kuda 🗿
Angga langsung mesem mesem, rencana nya kemaren beneran berhasil ges...

Setelah menenangkan diri, Angga dan Nara turun ke bawah.

Mereka berempat sedang di ruang tamu keluarga, menyetel TV tapi sibuk urusan nya masing masing.

Maen hp contoh nye

Tipi bilek 'bukan kalian yang nonton gw, tpi gw yang nonton kalian!'

Nara memeluk Jaya, Jaya yang di peluk tiba tiba sangat kaget hampir berhuyung kebelakang.

"Hiks.... Daddy.... Hikss" -Nara

Jaya yang masih bingung menatap Angga seolah sedang bertanya Nara kenapa?.

Angga yang paham langsung mengangguk agar Jaya bertanya dengan Nara.

"Sayang, kamu kenapa hmm?" -Jaya

"Hiks Daddy... Daddy jangan sedih ya dad, Nara ga mau liat Daddy sedih lagi, Daddy janji ya dad?" -Nara

"Iya sayang, kamu kenapa?" -Jaya

"I... Itu dad Na-Nara m-mau, nikah sama Er" -Nara

TBC.

Hello gess
Yap ini kaya baru kita
Tpi ini bakal rame ga yak kaya karya pertama??
Ntah lahh yg penting author di sini udh buat
Baca ya gess

Jan lup votkon and follow

Similar To My Parents [BL] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang