05: masalah

22 3 0
                                    

HAPPY READING📖

______________________________________

Deggg

Ke tiga gadis itu mematung di depan lift, agar pintu tak tertutup salah satu kaki alya berada di tengah pintu lift.

"Kalian bolos?" tanya pemuda di depannya.

"E-enggak kok," elak alya.

"Terus ngapain di luar? Sambil bawa mangga, ini jam belajar." ucap pemuda beralmater itu sambil berjalan keluar di ikuti ke dua temanya dari belakang.

Lantas ke tiga gadis itu menyingkir dan mundur ke belakang.

"T-tadi di suruh bu kiran ambil mangga," ucap alya dengan jantung yang menggila.

"Yakin?"

"I-iya kak, tadi di suruh bu kiran ambil mangga soalnya si ibu lagi ngidam," ucap nayfa.

Pemuda itu mengangguk lalu pemuda itu mengambil buku di saku almater nya dan membuka buku itu menulis nama ke tiga gadis itu.

Ketiga gadis itu menegang, mereka lupa kalau orang di depan mereka susah untuk dibohongi.

"Lari keliling lapangan 10 kali," ucap pemuda itu mutlak.

"Anjir! Yang bener aja kak vier!" protes alya pada pemuda yang di panggil vier.

"Oke 15 kali," ucap Xavier pada alya.

"Gak! Cukup 10 aja," ucap alya memandang Xavier malas.

Ke dua teman di belakang Xavier terkekeh melihat ke tiga gadis itu, sudah hal yang lumrah jika ke tiga gadis itu selalu berurusan dengan ketua OSIS dan buku hitam nya.

Ke tiga gadis itu melirik satu sama lain seolah memberi kode, nayfa sudah mengambil ancang ancang untuk berlari, saat ingin berlari seragamnya di tarik dari belakang oleh seseorang.

Tapi kedua gadis itu berhasil lolos dari ke 3 OSIS itu, Xavier yang melihat nayfa mengambil ancang ancang untuk lari segera menarik seragam belakang milik gadis itu.

"ANJING! WOI JANGAN TINGGALIN GUAA!" teriak nayfa sambil berusaha lepas dari pegangan Xavier si ketua OSIS.

"SORRY NAY! INI URGENT! GUE GAK MAU DI HUKUM," teriak alya.

"GUE JUGA!" teriak aurel.

"aishhh shibal! Anak anjing!" umpat nayfa lirih.

Ia pun pasrah dan mengikuti langkah kaki ke 3 OSIS itu dengan seragam yang masih di tarik oleh xavier.

🐤🐤🐤

"kak, udah ya gue capek!" ucap nayfa ia sudah lari sebanyak 8 kali putaran kaki nya juga sudah mulai sakit akibat melompat dari pohon mangga + berlari keliling lapangan yang luas.

"Dua putaran lagi, gak usah sok capek lo pernah gue hukum 15 putaran." ucap Xavier.

"Kejam anjing!" umpat nayfa lirih.

Karna Xavier mempunyai pendengaran yang cukup tajam jadi ia bisa mendengar umpatan nayfa meski lirih.

"Lo ngumpatin gue?" tanya Xavier.

"G-gak kak gue gak ngumpatin lo!" ucap nayfa kelimpungan.

Xavier hanya mengangguk tak ingin memperpanjang masalah ini, lalu ia menyuruh nayfa untuk berlari lagi yang di turuti nayfa dengan ogah ogahan.

"Awas aja lu berdua! Sampe markas gue tumbuk lo jadi manusia guling!" gumam nayfa.

Xavier yang melihat itu hanya terkekeh melihat gadis yang sudah lama ia suka secara diam diam.

🐤🐤🐤

Kringgggg

"Yes! Akhirnya pulang sekolah!" seru alya.

Nayfa yang melihat itu hanya mendengus.

"Lo masih ngambek?" tanya alya sambil beres beres buku miliknya.

"Pikir aja sendiri," ucap nayfa ketus.

"Udah ah! Ayo pulang," ucap nayfa lalu beranjak pergi ke luar kelas, alya yang melihat itu segera menenteng tas miliknya dan mengikuti langkah nayfa ke luar kelas.

"Woi! Tungguuu!" teriak alya.

Bruk

"Aduhhhh! Pantat semok gue!" rintih alya.

Lalu ia berdiri dari jatuh nya dan melihat siapa yang sudah menabraknya.

"Lo sengaja? Jalan masih luas, kenapa lo nabrak gue?" tanya alya pada gadis di bawahnya ah ralat gadis itu juga jatuh tapi ia tak kunjung berdiri.

Kebetulan koridor yang sedang rame karna banyak murid SMARTA yang hendak pulang sekolah.

"M-maaf a-aku gak s-sengaja," ucap gadis di bawahnya terbata-bata.

"Lo gagap?" tanya alya sambil melipatkan tangan nya di dada, dan kepala nya yang sedikit di dongak kan.

Lantas murid yang menyaksikan itu menahan tawanya nya.

Itu salah satu ciri alya jika berhadapan pada sang lawan ia harus terlihat sombong dan arogan seolah ia lha penguasa di sini, ah seluruh murid SMARTA juga sudah tau walaupun belum ada dua tahun alya bersekolah di sini ah ralat ke tiga gadis populer itu.

"Kamu kok kayak gitu! Aku gak gagap," ucap gadis yang masih belum bangun juga.

"Oh kirain, abisnya tadi lo ngomong gitu sih."

"Ck! Kan gue ditinggal sama nayfa!" decak alya, lalu melihat gadis di bawahnya.

"Lo gak mau bangun? Apa lo tunggu ada yang bantuin kek di wattpad gitu? Tapi kata gue sih jangan berharap lebih ada yang nolongin lo," ucap alya.

"Ah gak kok," ucap gadis itu lalu berdiri.

Kirain bakal ada adegan jambak jambakan.

Iya kirain bakal berantem.

Iya ke di novel novel gitu.

Ini alya, kalo kesel sama orang serem.

Si alya aja serem apa lagi dua temenya.

Koridor itu penuh dengan bisik bisik murid SMARTA yang masih menonton adegan itu.

"Lo murid baru? Kayaknya iya gue gak pernah liat lo," tanya alya.

"Lain kali jalan diliat pake mata, bukan malah nunduk." ucap alya pada gadis itu dan menepuk dua kali bahu nya sebelum melenggang pergi.

Murid SMARTA yang melihat itu pun segera membubarkan diri untuk pulang kerumah masing masing.

Gadis tadi mengepalkan tangannya lalu ikut pergi dari koridor yang sudah sepi.

"Rencana lo gak akan pernah berhasil di sini...... " gumam gadis yang melihat kejadian di balik tembok.

🐤🐤🐤






























































See u guyssss
Jangan lupa vote komen yaa.

NAYFA |Secret MissionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang