16. only you.

349 53 6
                                    

"aku-kamu?" junjie mengernyit bingung, kedua alisnya bertaut tak percaya, bibirnya mengulang apa yang baru saja dikatakan oleh pemuda di sebelahnya. "apa nggak aneh, ya? ah, maksud gue bukan aneh yang kekanak-kanakan, tapi yang ... kurang gaul gitu?"

permintaan zhiguang adalah berbicara menggunakan aku-kamu terhadap satu sama lain dan junjie merasa itu sedikit nyeleneh. sangat tidak masuk akal dan tidak selayaknya bagi anak itu berjuang mendapatkan posisi pemenang pertama di pertandingan balap―mempertaruhkan nyawa dan keselamatan―demi berkomunikasi menggunakan "aku" dan "kamu" di antara mereka berdua, yang faktanya, bahkan sudah jarang dipakai dalam pergaulan anak-anak muda zaman sekarang, terutama yang tinggal di kota-kota besar seperti mereka. junjie bukannya ingin menolak, tetapi sangat menyayangkan usaha besar pemuda itu yang tidak sebanding dengan apa yang diminta. jika zhiguang memintanya mengajari main game sebulan penuh, sampai naik ke level master, atau menjadi makcomblang untuk mendekati seseorang di jurusan TI, junjie ragu ia tak bisa menyanggupi tetapi setidaknya semua itu terdengar jauh lebih masuk akal pun ia akan tetap mengabulkannya. janji adalah janji.

"no, nggak aneh kok." zhiguang menopangkan kepalanya di atas setir, mengamati setiap ekspresi di wajah junjie, dan berpikir bahwa dari sedikitnya ekspresi yang pernah dilihatnya, ia paling suka dengan ekspresi bingung kakak tingkatnya itu. menggemaskan, membuatnya tidak bisa mengalihkan mata dan ingin mencubit kedua pipi itu.

mereka baru saja tiba di depan gerbang asrama, mulanya zhiguang berpikir akan membawa junjie mengitari alun-alun kota yang pasti sedang ramai oleh atraksi lokal lalu mengajaknya minum ke bar, tetapi segera mengurungkan niatnya begitu menangkap ekspresi segan junjie selama makan malam mereka. pemuda huang itu menyembunyikannya dengan cukup baik, tetapi penglihatan zhiguang sangat jeli dan langsung paham apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan.

skenario kencan yang sudah direncanakannya menjadi tidak berarti, tetapi zhiguang akhirnya paham akan satu hal: ia tak bisa memaksakan kehendaknya begitu saja. jika berfoya-foya menghabiskan kekayaan orangtuanya, minum dan main biliar di bar, dan keliling-keliling kota sampai lupa pulang ke rumah adalah hal biasa baginya, maka semua hal itu adalah baru bagi junjie. sejak awal pun zhiguang sudah tahu, kehidupan kakak tingkatnya itu sangat jauh dari kenikmatan dunia malam yang sesungguhnya. sangat jauh dari hal-hal yang berbau kenakalan anak-anak muda. jadi, mau tak mau, zhiguang harus berpikir sebelum bertindak, dengan kata lain kembali ke image awalnya.

"guang, lo serius minta itu doang?"

zhiguang mengangguk, bibir bawahnya mengerucut, menggoyang-goyangkan kepalanya di atas setir. seandainya yibo atau teman-teman seperkuliahannya menyaksikan tingkah menye-menye kekanak-kanakannya ini, alih-alih membuat hati melunak tak tega seperti yang junjie rasakan, mereka mungkin akan bersiap-siap menonjok wajah itu sepenuh hati. "itu aja. aku mau kakak lebih leluasa ngobrol dan terbuka sama aku. kakak nggak boleh segan-segan atau sungkan-sungkan sama aku. kakak harus anggap aku sedekat kakak anggap kak pengpeng itu ... atau bahkan melebihi itu. aku nggak peduli soal 'kurang gaul' itu. kakak mau, 'kan?" matanya menunjukkan kesungguhan ketika mengatakan itu, menggebu-gebu tetapi dengan suara yang hangat di telinga.

apa zhiguang sebenarnya bipolar?

junjie tidak ingin berpikir kejauhan, tetapi anak itu benar-benar berbeda dengan sejam yang lalu, seakan-akan setelah makan hotpot panas yang menggetarkan lidah, sifat manja dan kekanak-kanakannya dapat mengambil alih dan membuang seluruh arogansi dan dominansinya. junjie benar-benar tertegun, tetapi tidak sanggup menolak tatkala dua bola mata gelap itu menghunusnya dengan serius. bimbang, junjie menggaruk pelipisnya yang mendadak gatal. "gue... bakal sulit buat terbiasa, sih, soalnya temen gue juga bil―ah, lupain. cerita lama. intinya..., gu―gue akan coba praktikkin. gue udah janji dan lo juga udah menangin pertandingannya."

little did he know │【xia zhiguang x huang junjie 光捷】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang