19. kakak mau aku mandiin?

455 48 26
                                    

junjie tenggelam dalam pergumulan dan perdebatan di kepalanya dan berakhir bungkam sepanjang jalan, sepanjang zhiguang mengajaknya masuk ke dalam rumah. bibirnya tertutup rapat, tak tahu harus mengatakan apa, bahkan ketika mereka melewati dapur dan bibi itu bertanya ramah mie jenis apa yang ingin dimakannya, junjie membutuhkan waktu beberapa menit untuk memproses dan menjawab pelan bahwa ia akan sangat senang jika dimasakkan hidangan mie dandan berkuah―yang langsung disanggupi bibi itu dengan antusias. setelahnya, ia kembali mengunci bibir, mengikuti langkah zhiguang dalam hening dan sebisa mungkin untuk tidak bersitatap dengan mata pemuda itu.

"uhm... kakak mau mandi dulu?" tanya zhiguang begitu mereka berada tepat di depan pintu kamar. ia telah dibuat kehilangan akal oleh keterdiaman junjie, tetapi tak ada yang bisa dilakukan selain mencoba mengembalikan suasana seperti semula. perlahan-lahan mencairkan kecanggungan ambigu di antara mereka.

pun junjie membuka bibirnya hanya untuk mengeluarkan kata-kata tersendat, "a―ka―lo gimana―" yang kemudian dipotong oleh cengiran geli zhiguang.

"kakak mau aku mandiin?" zhiguang mengerlingkan matanya.

mendengar itu membuat junjie menelan ludah, bola matanya seketika melebar, terperangah, bahkan sebelum ia sempat bereaksi, ia dikejutkan lagi dengan usapan halus di puncak kepalanya. zhiguang membelai rambut yang sedikit lembap karena keringat itu, mengacak-acaknya dengan satu tangan.

"kakak udah keringetan banget. mandi di sini aja, ya. pake baju aku, yang mana pun boleh, sesuka hati, pokoknya anggap kayak kamar kakak sendiri," ujarnya begitu menyingkirkan tangannya dari puncak kepala junjie lantas membuka pintu kamar, menggestur kakak tingkatnya itu untuk masuk, dan junjie menurutinya tanpa argumen. sebelum menarik pintu, zhiguang berujar sembari menunjuk ke arah lain, "aku bisa mandi di kamar mandi sana. kakak mandi aja di sini sepuasnya, ya. nanti turun ke bawah buat makan. oh ya, tadi itu bibi aku, bukan bibi kandung sebenarnya, tapi udah jaga aku mulai dari bayi. kakak boleh manggilnya bibi cheng, ya."

begitu pintu tertutup, zhiguang merasa lututnya lemas sampai-sampai harus menopang tangannya pada tembok di sebelah. ia seperti baru saja terlepas dari situasi paling menegangkan sekaligus menggelora, jantungnya berpacu tak karuan, keringat menetesi punggungnya. ia menatap telapak tangannya yang baru saja diusapkan ke kepala junjie, meninggalkan rasa lengket bekas keringat di sana. bibirnya tak kuasa menahan senyum tatkala mereka ulang ekspresi junjie―wajah itu tampak sulit dibaca, sangat datar, hanya ada sinyal-sinyal keterkejutan yang terlihat sekilas, tetapi begitu zhiguang bertemu pandang dengan mata sipit itu, seperti ada banyak rangkaian kata yang disembunyikan, membuat zhiguang terus menebak-nebak sampai akhirnya hanya bisa mengikuti dorongan hatinya.

kak junjie, bahkan aku nggak pernah seputus asa ini suka sama seseorang, kamu malah bikin aku hilang akal.

zhiguang akhirnya melupakan keinginannya untuk mandi dan memutuskan turun kembali ke dapur di lantai dasar, menemui bibi cheng yang tengah sibuk memasak tiga ragam jenis mie. bibi cheng sudah melayani keluarganya sejak zhiguang kecil. mempertimbangkan kedua orangtuanya yang sama-sama berkecimpung di dunia bisnis mengurus perusahaan keluarga, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja, selain xiao zhan, hanya ada bibi cheng yang sudah zhiguang anggap sebagai keluarganya terpaling dekat. bibi cheng mengetahui apa saja yang bahkan zhiguang tak perlu beri tahu, berbeda dengan mamanya yang akan memilih bertanya ke xiao zhan ketika zhiguang memiliki masalah dan tak mau menjawab setiap kali ditanya. bibinya itu mempunyai kemampuan membaca situasi dan kondisi yang hebat, terlalu hebat malah untuk wanita yang sudah berumur lima puluhan.

"bibi, kayaknya aku belum pernah bilang dia pacar aku, deh." zhiguang langsung melontarkan protes begitu tiba di dapur, menempati salah satu kursi di meja makan dengan bibir memberengut. "kenapa bibi langsung sebut-sebut pacar? kenapa bibi suka bikin kesimpulan sendiri?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

little did he know │【xia zhiguang x huang junjie 光捷】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang