14. Sisi Lain 'Sempurna'

3 0 0
                                    

Selamat menikmati penggalan ini

~~~~~

Tiada ciptaan yang sempurna,
sekalipun dalam beberapa catatan dunia mengatakan.
"Manusia menjadi ciptaan sempurna Tuhan,
karena memiliki akal dan budinya."

Dalam sejatinya di duni nyata,
ternyata manusia lebih sering melakukan 'salah'.
Dalam kehidupan yang terlalui,
ternyata manusia lebih sering merusak dengan dalih 'kebaikan' katanya.

Mengucap kata 'maaf' saja beberapa,
mereka masih sering enggan dan malu.
Dalam benaknya beberapa,
terlalu pengecut dan rendahan tindakan 'itu'.

Mengajukan kata 'tolong' beberapa,
menjadi kata paling anti dilantunkan.
Dalam egonya beberapa merasa,
menjadi kata yang membuat mereka tidak sempurna.

Mengungkap kata 'terim kasih' beberapa saja,
mereka tidak mampu lakukan dengan lantang.
Dalam hati beberapa mengartikan,
tidaklah memiliki arti penting setelahnya.

Ketakutan-ketakutan itu menjabarkan secara tidak langsung,
manusia sesungguhnya tidaklah sempurna.
Dalam tindak lakunya, pemilihan keputusan, dan pemikiran
Bahwa kesempurnaan mereka akan terenggut secara cuma-cuma hanya karena sepatah, dua patah kata.

Semuanya akan pernah menyecap salah,
tetapi tidak untuk diulangi kembali.
Semuanya akan ada waktu butuh pertolongan,
tetapi tidak selalu menggantungkan hidup pada yang lainnya.

Semuanya akan membayar kasih,
melalui dua patah kata 'terima kasih'.
Beberapa tidak mementingkan imbalan,
sedikitnya ingin menerima kasih kata yang ikhlas.

Mengucap 'maaf' dalam bibirmu,
tidak akan memutus lidahmu selamanya.
Mengajukan 'tolong' dalam uluran tanganmu,
tidak akan memanjakan tubuh selamanya.

Mengungkap 'terima kasih' dalam hatimu,
tidak membuat dirimu menjadi kecil.
Ketika diucap, diajukan, dan ungkap dengan taraf yang 'pas'.
Tidak membuat nilai mereka kecil dan pengecut, apalagi rendahan.

*****

Salam hangat penulis,
SeptAjumary

Gelombang Interaksi (Antologi Puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang