nine

666 62 1
                                    

"tae loe jaga depan yah, awas loe sampe kalah"

"sialan lo minky mouse, loe kira gue apa. kalo gue menang, gue minta tiket liburan full sebulan ke jeju"

"oke, fine" setuju minky.

wajah minky suram tak bernyawa sepertinya ia salah memilih lawan. dari tadi taehyung trus menang melawan kelompoknya. kaki dan tangan itu terus bergerak bebas. polo air ini benar benar bukan miliknya.

pruitttttt

bunyi peluit sang wasit pertandingan berarti dan hasil akhir nya taehyung dan kelompoknya menang jelas saja senyum terukir dari wajahnya.

"mana tiketnya" minky menatap taehyung tak percaya. ia baru saja kalah dan ia butuh ditenangkan tapi sahabatnya satu ini tidak peduli sama sekali. setidaknya rayakan kesedihannya itu.

"bangke"ucap minky. taehyung tersenyum penuh ejekan. ia menang tentu saja ia suka. perihal minky ia tak peduli.






"mommyy" teriak taehyung.

"besok tae izin yah mom, besok tae mau ke jeju. liburan"

"kamu nyuri tae" tuduh mommy.

"kok mommy bilang gitu. ya kali tae nyuri. tae ditraktir mom ama minky mouse"

"minky mouse??" pikir mommy

"itu sih, minky anaknya tante luhan ama sojin"

moomy menepuk kepalanya. ia ingat itu, minky adalah anak teman satu sekolah mommy dulu. walaupun mereka tidak terlalu akrab tapi mommy masih ingat.

"oh iya... kamu sih banyak temannya mommy lupa yang mana aja tae"

"ishh mommy"

"oh iya mom" ucap taehyung mendekatkan tubuhnya ke mommy dan membisikkan sesuatu yang membuat mommy berpikir.

"hemm.. baiklah moomy akan sampaikan pada pamanmu"

"yesss, om pedofil kita tidak akan bertemu satu bulan ini. hahaha"

"okey mom tae keatas dulu yah mau siap siap. sayang moomy" ucap taehyung sambil mencium seokjin.

taehyung tak nyaman dari tadi ia terus ditatap oleh sosok yang membuatnya risih. jeongguk menatap taehyung penuh curiga.

taehyung langsung menatap ke arah jeongguk dan menyilangkan tangannya. dengan nada jutek dan kesal taehyung angkat bicara.

"baiklah aku yang memecahkan guci kesayangamu itu, tapi aku benar benar tidak sengaja. berapa harganya aku akan menggantinya untukmu" paman
ucap taehyung.

"menggantinya?? ucap jeongguk menahan amarahnya.

"yah, aku akan menggantinya"

"kamu tidak akan bisa menggantinya tae, tidak akan" ucap jeongguk.

"sekarang pergi dan angkat semua barangmu. jangan menginjakkan kaki mu disini"

taehyung tercengang, ia tahu ia salah tapi yah setidaknya tidak sampai seperti itu. seberharga apa guci itu. bentuknya biasa seperti guci zaman sekarang.

"cuma terdapat cap tangan bayi saja sampai mengusirku. dia benar2 gila" ucap taehyung melenggang pergi ke kamar.

taehyung mengangkut semua barang-barangnya dan malam itu ia pergi. saat pergi taehyung tak sengajan melihat tatapan jeongguk yang benar-benar sulit diartikan. saat mata keduanya bertemu seolah- olah taehyung dibawa pergi kesuatu masa yang sangat berbeda dari sekarang. lamunannya buyar kala jimin membunyikan klakson mobil. dengan segera taehyung ikut pergi.



.


"pulang!!" ucap jeongguk

"kamu ikut saya pulang ke mansion. disini berbahaya" jimin dan taehyung saling menatap satu sama lain. berbahaya? apanya yang berbahaya. hanya ada mereka berdua disini.

hello, jimin itu kaya anak pengusaha tentu saja tempat tinggalnya aman. penjaga ada dimana-mana. yakali berbahaya.

"saya bilang pulang taehyung" paksa jeongguk menarik tangan taehyung. taehyung menahan tangan itu dan menatap tak suka.

"apa apaan sih om, gak, aku ga mau" tolak taehyung.

keduanya bertengkar dan jimin berusaha untuk melerai keduanya. sampai jeongguk menarik dan memukul jimin.

"om" teriak taehyung. satu dua kali pukulan taehyung layangkan. jeongguk kesal kenapa keponakannya ini tak mau mendengarkannya. dengan perasaan marah jeongguk mengangkat tubuh taehyung dan membawanya keluar dari rumah jimin.

"masuk" tegas jeongguk.

taehyung melawan, sekuat tenaga didalam mobil namun ujung-ujungnya jeongguk tak punya cara lain selain menggunakan obat bius. taehyung tertidur dengan cepat keduanya melaju pergi. tapi sebelum itu jeongguk keluar meninggalkan taehyung dan menghampiri jimin.

"dia milik saya, jangan coba-coba merebutnya"

what the fu*k, jimin bingung. siapa yang merebut siapa. dan apa maksudnya tadi. sudah babak belur disuruh mikir juga.

taehyung bangun dan kepalanya sedikit pusing mungkin efek dari obat itu. ia melihat sekeliling dan ternyata ada jeongguk yang menatapnya sedari tadi. wajahnya kentara menahan amarah.

"jeon taehyung" ucap jeongguk.

taehyung yang merasa namanya dipanggil menatap sosok didepannya. taehyung diam dan hanya melihat.
amarahnya pun sama.

"aku akan mengadukan semuanya ke mommy dan daddy serta kakek" ancam taehyung.

jeongguk melangkahkan kakinya ke arah tempat tidur dan mendekati taehyung.

"katakan saja kepada mereka sekalian apa yang akan kita perbuat. itu yang ku inginkan taehyung" ucap jeongguk yang sekarang sudah diatas taehyung.

alarm bahaya berbunyi, taehyung panik.

UNCLE JEON || K.VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang