JeanEl - Chapter 01

148 10 0
                                    

Cukup membaca dengan bijak dan menikmati.
Masalah VoMen itu bonus.
_____________________

"Rafael Bimantara!" Tegas guru mengabsen satu persatu murid nya.

"Bolos bu!" Beberapa siswa(i) kelas bersorak.

"Maaf bu telat, tadi saya temuin nya di kantin." Ujar ketua kelas yang baru masuk di ikuti beberapa anak kelas berandal, lalu sang ketua kelas kembali ke tempatnya.

"Baik Gio, terimakasih." Ujar sang guru lalu mengarahkan kamera handphone nya ke arah beberapa anak berandal itu, yang ternyata handphone itu sedang merekam.

"Maaf bu, anak wali ibu kembali bolos, ini mau di apakan ya bu?" Ucap sang guru sambil terus merekam beberapa murid itu.

Lalu ia menaruh hp nya di atas meja dan mencubit satu satu perut murid nya, "ibu udah cape, kalian kapan mau berubah sih?" Tanya sang guru berusaha sabar.

Guru itu menghela nafas lelah, "duduk lah."

Di perjalanan menuju bangku nya Rafael terkekeh pelan bercanda dengan temannya tanpa sadar sedari tadi ada wanita yang memperhatikan nya.

"Woi!" ujar Kalea Alice bermaksud mengagetkan temannya, "entar loncat mata lo liat Rafael mulu."

Menoleh pada teman nya yang sedang terkekeh, ia lantas menatap sinis, "siapa juga yang liatin dia."

Lalu ia kembali tidur di meja dengan tangan sebagai tumpuan, ia sedikit mengintip di sela tangan nya melihat lelaki manis yang saat ini sedang bercanda gurau di barisan kursinya.

"Gua suka dia? Huh.. terserah." Kemudian ia menutup matanya.

"Jeandra Analisa," guru menyebut namanya sontak membuat ia terbangun, "jelaskan halaman 102-103."

Jean menghela nafas lelah, "baik bu."

"... membuat tanaman mulai bereaksi." kemudian ruangan mulai di penuhi tepuk tangan.

"Anjay, keren banget gua!"

"Eleh, gitu doang, kecil." Elak Reana Enabelle.

"Emang lo bisa?" Tanya Jean seraya menatap sinis teman nya.

"Bisa, males aja." Jawab Rea tak mau kalah.

"Udah woi, entar di tegur," Sela Lea.

Nampak beberapa menit guru muda itu sedang menelpon, lalu ia memasukkan handphone nya ke dalam tas, "ibu ada urusan."

"Jadi ibu harus pergi. Gio, Jean, dan Ryana jaga temen kalian ya. Jangan ada yang keluar sebelum bel bunyi, sekian untuk hari ini terimakasih."

"Terimakasih bu!" Jawab murid serentak.

"Kiw Gio Jean ga tuh!" Ujar Lea menggoda Jean.

"Terserah!" Balas Jean cetus lalu kembali menumpu wajah nya di atas meja. Ia lagi-lagi mengintip menatap Rafael yang sedang bercanda tawa bersama teman nya, Rafael sangat terlihat manis dengan kulit putih bersih nya.

"Woi, lo ga denger apa yang Bu Hani bilang tadi? Masuk lo!" Bentak Ryana yang menjaga di depan pintu.

"Aelah, gua mau pipis!" Ah, itu Theo. Ia hampir melewati pintu kelas.

"Woi, lo ga denger apa yang Rya bilang?" Tanya Jean dengan deep voice nya, tatapan mata nya tajam mengarah Theo dan Dion yang sedang berdecak kesal karena tidak bisa keluar.

Beberapa menit lagi, bel istirahat pertama akan bebunyi. Nampak beberapa murid berandal itu mulai berdiri dan menuju pintu, yang dimana ada Jean yang bersandar di sana.

Kisah kita || FemDom [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang