1. Hukuman

664 42 3
                                    

Mulai saat ini Reynald di panggil Davin, biar enak.

Davin terbangun menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke sela sela matanya.

Davin membelakan matanya melihat jam yang sudah menunjukan pukul 06:15, sementara ia belum siap siap untuk sekolah.

"HUAAA GUE KESIANGAN!!!" Teriak Davin panik, ia segera bergegas ke kamar mandi dan bersiap.

Setelah merasa semuanya siap ia turun kebawah untuk mengambil motornya.

Setelah berhasil menaiki motornya, Davin langsung mengendarainya secara ugal-ugalan, yang menjadi fokusnya sekarang hanya cara supaya tidak terlambat kesekolah, jika itu terjadi rusak sudah reputasi ketua OSIS miliknya.

Setelah beberapa menit perjalanan, Davin membelakan matanya terkejut ketika melihat pak satpam ingin menutup gerbang sekolahnya, Davin tak tinggal diam, ia menambah laju motornya sehingga berhasil masuk sebelum gerbang sekolah tertutup.

Citttt

Bruk!

Bunyi itu berasal dari Davin yang ngerem secara mendadak, membuat ban belakang motornya terangkat, Davin pun langsung menghentikan atraksi gilanya pagi ini dan memarkirkan motornya dengan tenang.

"Itu kak Davin kan?, ketos kita"

"Gilaaa keren bangett"

"Most Wonten kelas 12 emang gak main-main"

"Huaaa, liat ada ka Nevan jugaa"

"Ka Carlos cakep bangett"

"Eh kak Zein juga gak kalah gantengg"

Davin mengabaikan teriakan-teriakan yang di lontarkan kepada dia dan teman-temannya. Davin malah berjalan santai menuju Nevan yang sudah melambaikan tangannya.

Mereka berempat berjalan dengan penuh wibawa mengingat Davin yang sebagai Ketua OSIS, serta teman temannya yang merupakan anggota Inti OSIS juga. Mereka saat ini sudah berada di ruang OSIS.

"Woy bro, tumben telat Lo ?" Davin memutar bolamatanya malas.

"Kesiangan" ucapnya singkat.

"Kok bisa?, Lo abis ngapain bjirr" suara Nevan membuat Davin sedikit kesal. Mood nya kali ini benar-benar buruk karna kesiangan dan tak sempat sarapan.

"Gue juga manusia kali, gue lagi apes aja mangkannya kesiangan." Ucap Davin malas.

"Oh iya, yang patroli sekarang siapa?" Mereka bertiga terdiam sejenak.

"Emm, kalau gak salah Juan, tapi katanya dia sakit, jadi gak berangkat" Davin mengangguk mendengar penjelasan dari Nevan.

"Kalau gitu gue aja yang patroli hari ini, kalian masuk kelas, terus umumin ke anggota OSIS yang lain, abis pulang sekolah kita rapat buat bahas ulang tahun sekolah bulan depan" Ucap Davin.

Mereka bertiga pun bergegas menuju kelasnya, kecuali Davin yang akan berpatroli, ia hanya membawa buku catatan dan pulpen di tangannya.

Davin mulai berpatroli mengelilingi sekolah, mencari anak-anak yang suka membolos dan melanggar peraturan.

Ia berhenti sejenak di depan kelas 11 MIPA 3, kelas yang terus saja berisik.

Tok

Tok

Tok

Seketika kelas yang tadinya sangat ribut itu hening tanpa suara sedikitpun.

"Ketua kelas?" Eron yang merupakan ketua kelas 11 MIPA 3 menghampiri Davin.

DAVINDRA ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang