7. Nevan

216 32 4
                                    

Gavriel mengetuk pelan pintu kamar Davin, Ia membuka pintu dengan perlahan.

"Bang, makan dulu" Gavriel

"Hmm" Davin mengikuti Gavriel dari belakang. Hanya ada keheningan yang menemani mereka karna tidak ada yang berani untuk memulai percakapan.

Sesekali Gavriel melirik kearah Davin tanpa di sadarinya.

Ting!

Lift yang dinaiki mereka berdua terbuka membuat atensi semua orang teralihkan.

Davin duduk di pinggir Gavriel, Ia menyadari bahwa ada beberapa orang yang tak Ia kenali.

"Davin kenalin saya Arinta Dewangga atau Arinta Andonios, saya Oma mu ibu dari ayahmu" Ucap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi.

Davin mengangguk pelan menanggapi, lalu beberapa orang lainnya memperkenalkan diri.

"Arvid Brence Andonios, Kaka sepupumu" Ucap seorang pemuda berwajah datar didepannya.

"Davindra Alaric" Davin berucap singkat.

"Andonios, Davindra Alaric Andonios sekarang itu namamu, ingatlah kau bagian keluarga ini Davin" Kendrick berucap dengan tegas, Davin mengangguk mengerti.

"Makanlah, kita akan bicarakan semuanya setelah selesai makan" Lanjut Kendrick, mereka mengangguk dan mengalihkan fokus mereka pada makanan yang ada di depan mereka.

Keheningan melanda ruang makan itu, hanya dentingan sendok yang terdengar.

Setelah menyelesaikan makan malam, semuanya berkumpul di ruang keluarga seperti yang telah Kendrick katakan.

Kendrick menjelaskan semua yang terjadi, peristiwa saat hilangnya Davin yang membuat ia terpisah dari keluarganya.

"Kamu percaya kan sayang" Lusi berucap dengan nada yang bergetar, setelah ia menahan tangisannya saat menceritakan peristiwa yang sangat menyakitkan untuknya.

"Ntah, aku perlu waktu, maaf" Davin menunduk kan kepalanya pelan.

"Tak apa, kami tidak akan memaksamu untuk mempercayai kami secepat itu, tapi Mamah mohon Davin tetep tinggal di sini, Mamah gak mau kehilangan kamu lagi" Lusi berucap dengan mata yang penuh akan harapan. Membuat Davin mengangguk pelan.

"Bagaimana dengan motorku?" Tanya Davin.

"Motormu sudah ada di garasi" Jawab Kendrick, Davin mengangguk pelan.

"Kalau begitu aku izin pergi ke kamar terlebih dahulu" Ucap Davin.

Setelah itu Davin berjalan meninggalkan ruang keluarga, menuju pintu lift untuk pergi ke kamarnya.

"Bersabarlah, yang terpenting sekarang Davin berada disini" Ucap Zion menatap anak serta menantunya. Kendrick mengangguk pelan mendengar ucapan sang Ayah.

"El pamit ke kamar, Selamat malam" Gavriel berpamitan dengan singkat.

Tak lama setelah Gavriel meninggalkan ruang keluarga, mereka juga memutuskan untuk beristirahat.

Nevan berjalan menuju pintu Rumahnya setelah selesai memarkirkan motor miliknya.

Cklek

Pintu terbuka dengan perlahan, namun bukan sambutan hangat yang Nevan dapatkan dari keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAVINDRA ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang