Prolog

390 42 0
                                    

yang sedang menikmati hari liburnya dengan bersantai dan membaca sebuah Novel.

Hanya saja kegiatannya itu harus terganggu karna perutnya yang lapar, mau tidak mau Reynald harus beranjak dari kasur nyamannya.

"Bangsat, lagi seru seru nya malah laper" Reynald mengeram frustasi, oh ayolah, ia bahkan hanya butuh sedikit waktu untuk menamatkan novel yang sekarang hanya tersisa 10 lembar!.

"Okeyy, nih Novel bisa gue tamatin nanti, tapi masalah perut gak bisa ditunda" Reynald meletakan Novel miliknya di kasur dan bergegas mengambil jaket serta kunci motor miliknya.

Reynold melajukan motornya membelah jalanan malam yang masih ramai, namun tanpa di sadari ada beberapa mobil yang mengejarnya, Reynald melirik kearah spion motornya.

"Sial ada yang ngikutin gue!" Reynald menambah kecepatan motornya mencoba kabur dari kejaran mobil-mobil dibelakangnya.

Reynald mengendarai motornya secara ugal ugalan, mengabaikan umpatan dan cacian dari pengendara di sekitarnya.

Tanpa disadarai Reynald, ada sebuah truk yang melaju dari arah berlawanan dengan Reynald, Ia membelakan matanya terkejut, sesegera mungkin ia menekan rem motor miliknya mencoba menghindari truk tersebut.

"AAAAAAA"

BRUK!

BRAK!

Reynald menabrak pembatas jalan dengan keras, membuatnya terlempar cukup jauh dari motor miliknya. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"Aghhh…" Reynald meringis tertahan. Tak lama hanya kegelapan yang ia lihat.

Seorang pemuda membuka rentena matanya perlahan, ia menatap sekeliling bingung.

"DAVINN, HUAAA AKHIRNYA LO BANGUN JUGAA"

"Hah?" Pemuda yang baru saja bangun ialah Reynald, pemuda yang harusnya meninggal karna kecelakan yang di alaminya.

"Gue dimanaaa?"

"Perasaan tadi gue udah mati dah, kok bisa ada disini?"

Reynald menatap satu persatu pemuda yang ada di depannya bingung, Reynald tak menggubris pertanyaan yang diajukan oleh pemuda-pemuda yang ada disampingnya.

"Mereka siapa?"

"Davin, woy Lo gak kesurupan kan?"

"Jangan-jangan gue Transformasi, Anjing salah, apa namanya?"

"Vin Lo gak papa kan?"

"TRANSMIGRASI!!"

"DAVINDRA ALARIC!!" Reynald terjolak kaget mendengar teriakan itu.

"Hah, apa?" Reynald menatap mereka bingung.

"Vin Lo gak dengerin kita ngomong apa?"

"Siapa?" Ketiga pemuda itu membelakan matanya terkejut.

"Lo serius?, kita sahabat Lo Vin, jangan becanda…" Reynald menggelengkan kepalanya pelan.

Sejak kapan Reynald becanda, ia bahkan sekarang tak tau tubuh siapa yang ia tempati.

"Jangan-jangan Lo anemia, gara gara jatoh di toilet"

PLAK!

"AMNESIA GOBLOK!"

DAVINDRA ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang