3. Hukuman (2)

308 39 0
                                    

Saat ini suasana kantin sangat ramai seperti biasanya, disana sudah ada Zein dan Davin yang duduk santai menunggu pesanan mereka tadi.

"Huaa itu kak Nevan ganteng banget"

"Kak Carlos juga"

"Gilaa, mereka cakep banget"

Mendengar teriakan-teriakan itu, membuat Davin mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk kantin.

"DAVIN!!" Ucap mereka berdua kesal, sementara Davin hanya terkekeh pelan.

"Temen biadab emang, udah bangunin nya gak ada ahlak, malah ditinggal lagi" Omel Nevan.

"Iya anjir, pinggang gue sakit nih, gara gara jatoh tadi" Protes Carlos.

"Yaudah maaf dehh, karna mood gue lagi bagus Kalian semua gue tlaktir" Ucap Davin.

"Wihhh, dalam rangka apa nih?" Tanya Nevan.

"Gak ada sih, gabut doang" Ucap Davin santai.

"Kalau gitu sering-sering gabutnya Vin" Ucap Carlos.

"Enak aja, Lo untung gue yang rugi bangsat" Ucap Davin menatap Carlos galak.

Setelah beberapa menit makanan yang mereka pesan akhirnya sampai, mereka pun makan dengan tenang tanpa ada pembicaraan lagi.

BRUK

"Uhuk, uhuk, anjing minim woy" Ucap Davin yang tersedak kuah baso karna gebrakan itu, dengan cepat Zein memberikan minum milik Davin.

"Lo gak papa Vin?" Tanya Nevan khawatir.

"Gue okee" Jawab Davin setelah tenang.

"Ada apa si njirr?" Tanya Davin.

"Noh liat aja sendiri" Tunjuk Nevan.

"Clarissa Lo apain Jessica hah!?" Tanya Kaivan.

"Apa sih bang, aku gak pernah ngapa-ngapain dia" Jawab Clarissa.

"Halah gak usah bohong deh Lo" Ucap Fares.

"Gue gak bohong"

"Mana ada sih maling ngaku, Lo emang gak ada kapoknya ya gangguin Jessica" Ucap Fares lagi.

"Dari pada Lo ngelabrak gue, mending Lo tanya dulu adek Lo, gak usah asal nuduh gue dari tadi di sini njing" Ucap Clarissa kesel.

"Tanpa di tanya juga kita tau kali itu Lo, siapa lagi yang bakal bully Jessica selain Lo" Ucap Evan yang mulai bicara.

"Sa, kalau Lo mau perhatian gue gak gini caranya, Jessica juga adek gue, Lo gak boleh egois" Ucap Kaivan.

"GUE JUGA ADEK LO BANG!, GUE ADIK KANDUNG LO" Bentak Clarissa.

"Kapan gue egois hah, gue bahkan gak pernah dapet perhatian kalian sedikit pun, apa gue salah ngarepin kasih sayang kalian hah, kalau iya gue bakal berhenti bang" Ucap Clarissa.

"Selamat tuan Kaivan saya Clarissa Bramanty menyerah hari ini" Clarissa berucap penuh penekanan, dan meninggalkan geng The Lion yang terdiam.

Jarvis melirik kearah meja Davin bersama temannya, Ia tersenyum tipis menghampiri mereka.

"Kak Davin, gue boleh gabung" Ucap 2 orang pemuda secara bersamaan.

Davin menatap kedua ketua The Lion dan Black wolf secara bergantian, yah yang berbicara adalah Jarvis dan Gavriel.

"Lo ngapain disini?" Tanya Jarvis menatap tajam Gavriel.

"Gue yang harusnya nanya" Ucap Gavriel Dingin.

DAVINDRA ALARICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang