. 3.6.24
.
.
.
Chris sudah berusaha semampu nya percaya dengan Lino bahwa akan menjaga jarak dengan Anna agar tidak terlalu dekat sebagai teman. Namun, lagi-lagi Lino mengikari janji itu. Lino masih sangat bersifat begitu manis kepada gadis tak menarik tersebut. Chris tidak tahu apa yang dilihat Lino dari orang seperti Anna yang tidak punya hal menarik apapun.
Kedekatan mereka benar-benar sudah membuat kemarahan Chris berada di ujung tanduk. Siap untuk meledak dan menghancurkan semua nya. Apa Lino mulai meremehkan kan eksistensi nya karena gadis kampungan itu?!
"It's okay if you still hold Anna's hand or spend a lot of time together. I'm not forbidding it at all. However, I've warned you several times that your touching shouldn't be excessive to the point of making me jealous. Don't you respect me at all?"
"Tidak apa apa kalau kau masih memegang tangan Anna ataupun sering menghabiskan waktu bersama. Aku tidak melarang sama sekali. Namun aku sudah peringatan kan berulang kali bahwa sentuhan kalian tidak boleh berlebihan hingga membuat ku cemburu. Apa kau sama sekali tidak menghargai ku?"
"Baiklah, aku akan berkata jujur." Lino menghela napasnya berat.
Chris dengan tatapan mengitimidasinya, memegang tubuh Lino dengan erat untuk mendengarkan pengakuan kekasihnya itu.
"You have to tell the truth."
"Kamu harus mengatakan jujur."
"Aku melakukannya karena menyukai Anna." jawab Lino dengan tenang.
Chris yang mendengar hal itu langsung memandang tajam dan sinis,
"W...why do you like her? You're gay and you're my boyfriend. A very rich and handsome man. At least if you're interested in a woman, she has to be on the same level as me. This is detrimental to my self-esteem."
"K...kenapa kau menyukainya? Kau itu gay dan kamu adalah pacar ku. Pria yang sangat kaya dan tampan. Setidaknya jika kau tertarik dengan wanita, dia harus sejajar dengan ku. Ini melukai harga diri ku."
"Terkadang menyukai seseorang itu tidak perlu alasan, Chris. Lagipula aku merasa dia akan cocok menjadi ibu dari anak-anak ku nanti nya." Lino masih tidak gentar dengan perubahan emosi sang pacar.
Chris sangat tercengang ketika Lino mengatakan ia merasa Anna cocok menjadi ibu dari anak anaknya.
"What?! What do you mean? You want your child with Anna??? An ordinary woman! Does a gay person like you really want to be a father?!"
"Apa?! Apa Maksud mu? Kau menginginkan anak anakmu dengan Anna??? Wanita yang biasa saja! Seorang gay sepertimu apakah benar menginginkan menjadi seorang ayah?!!"
"Kenapa tidak? Aku menginginkan seorang darah daging. Tidakkah kau juga menginginkan anak kandung Chris? Kau tahu hubungan kita tidak menghasilkan keturunan. Kita butuh wanita untuk memberikan anak kepada kita." Lino mencoba menjelaskan keadaan nya.
"Okay, you're right that we are just related without producing children. But why does it have to be Anna as the mother of our children????!"
"Baik, kau benar bahwa kita hanya berhubungan tanpa penghasilkan keturunan. Tapi kenapa harus menjadi Anna sebagai ibu dari anak-anak kita????!"
Chris mencoba sedikit menerima apa yang di katakan oleh Lino.
"Karena dia miskin, penakut dan mudah diperdaya. Jika kita memaksa Anna hamil anak kita, dia tidak akan melawan kita. Dia tidak punya kekuasaan untuk menolak paksaan kita. Aku sedang mencari mangsa yang cocok untuk kita. Dan dia telah memenuhi semua persyaratannya. Tidakkah kau setuju itu, sayang? " Senyuman Lino berubah menjadi seringaian jahat.
Sejenak Chris terkejut dengan rencana licik pacar lelakinya itu. Sejak kapan pacarnya jadi kejam seperti diri nya? Seorang Lino yang begitu baik selama ini ternyata juga seorang yang sama seperti dia, penjahat yang benar - benar-benar keji.
"Oh..., so that's your real plan? You proposed the right prey, dear. She will definitely give us whatever children we want because she is a weak, helpless woman." balas Chris tersenyum tidak kalah jahatnya dari sang kekasih.
"Oh.., jadi itu rencana mu yang sebenarnya? Kau mengusulkan mangsa yang tepat sayang. Dia pasti akan memberikan berapapun anak yang kita inginkan karena dia wanita lemah yang tidak berdaya."
"Benar. Jadi jangan cemburu jika aku dekat dengan Anna. Aku hanya sedang berusaha merayu nya agar dia menjadi gadis penurut untuk kita." bisik Lino mengelus wajah tampan Chris kemudian mencium bibirnya sensual.
"Well, I will always be a good and loyal boyfriend. But when I want you, hold your body and kiss your lips and hands, you have to let me. With that I am willing to do what you ask." Chris mencium dan mengulum jari - jari lentik pacar cantik ini.
"Baik, aku akan selalu menjadi seorang pacar yang baik dan setia. Tetapi saat aku menginginkan mu, memegang tubuhmu serta mencium bibir serta tanganmu, kau harus membiarkan ku. Dengan itu aku bersedia melakukan apa yang kau minta."
Lino tersenyum kecil melihat begitu posesif nya sang kekasih. Dia suka selalu berada dalam tekanan ini. Aura mengitimidasi Chris membuatnya bergairah.
"Aku akan selalu mencintaimu serta selalu menjadi milikmu, Chris.... Aku hanya milik mu seorang saja." bisik Lino seduktif mengalungkan tangan nya di leher Chris.
Segera ciuman mereka berdua menjadi lebih panas. Dan mereka merasakan hasrat nya mulai meninggi. Seperti nya tidak buruk jika mereka melakukan seks sekarang. Anna sedang sibuk bersih-bersih di paviliun yang jaraknya lumayan jauh dari rumah saat ini. Jadi mereka berdua lebih leluasa untuk menuntaskan birahi masing-masing di mana pun tempat nya. Termasuk ruang tengah yang rawan dapat dipergoki oleh orang lain.
Dalam ciuman yang menggairahkan itu, Chris menarik pinggang Lino lebih erat menempel kepada nya. Tangan nya menjalar ke mana mana. Menyusuri seluruh area tubuh Lino yang selalu membuat Chris mabuk kepayang.
"You are mine..., you will always be mine." tegas Chris menandai barang milik nya.
"Kau milikku..., sampai kapanpun akan tetap menjadi milikku."
TBC
Wihhh..., licik juga ya si Lino. Kira kira Anna bakal sadar gak ya? Selalu tunggu dan ramein ceritanya biar Han semangat ngetik nya. See ya part depan😍🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. BANGH is Gone Down
RomanceCinta yang membawa dalam kesesatan Warning!!!! Konten eksplisit & rate 21++