12

75 5 1
                                        

.1.6.24

.



.




.

Suara deheman yang keras mengganggu momen mesra antara Lino dan Anna. Mereka segera berpisah dan menoleh untuk melihat siapa yang datang, walaupun sebenarnya tidak akan ada orang lain selain mereka dan Chris yang mungkin ada di rumah ini. Meskipun begitu mata mereka tetap membelalak kaget saat melihat Chris berdiri di sana dengan ekspresi galak di wajahnya.



"Oh.., sayangku. Kau juga sudah pulang?" sapa Lino ramah sambil menyunggingkan senyum manis kepada kekasihnya itu.

Dia dengan manja menghamburkan pelukan ke dada bidang sang pacar, untuk membuktikan bahwa dia masih sangat mencintai pria besar itu. Chris tersenyum tipis ketika menerima pelukan itu dan membalasnya dengan lembut. Dia tahu bahwa dia masih sangat dikasihi oleh Lino, tapi matanya juga terbagi fokus dengan kehadiran Anna di sekitar mereka.



"Yeah, I just came home. What are you two... doing?" katanya sambil menatap Anna dengan tatapan tajam.

"Ya, aku baru saja pulang. Kalian... berdua sedang melakukan apa ini?"



"Hanya pelukan kecil kerinduan. Aku juga baru saja sampai rumah." Argumen Lino menyakinkan.



Chris mengangguk paham dengan senyum kecil di wajahnya. Dia percaya dengan jawaban Lino. Dia mencondongkan tubuh lebih dekat dan membisikkan sesuatu ke telinga sang pacar, sebelum kembali menatap Anna.



Anna sedikit menggigil karena intensitas tatapan sang majikan, merasakan sikap dingin dan aura berbahayanya. Ini sangat kontras dengan kehangatan dan cinta yang baru saja dia alami bersama Lino. Anna mau tidak mau merasakan kegelisahan atas pertemuan tak terduga ini.



Chris kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke Lino dan memberinya senyuman kecil.

"I hope you're not tired, I have special plans for tonight," ucapnya dengan nada sugestif.

"Aku harap kamu tidak lelah, aku punya rencana khusus untuk malam ini,"


Lino tersenyum mendengarnya dan menjawab dengan anggukan,

"tentu saja, sayang."



Anna menyaksikan interaksi di antara mereka, merasakan campuran aneh antara cemburu dan lega karena sepertinya Chris fokus pada Lino untuk saat ini. Chris kemudian kembali menatap Anna, dan senyumnya berubah menjadi seringai gelap. Dia kemudian meraih lengan sang pacar dengan posesif dan berkata,

"Let's go, baby."

"Ayo pergi, sayang."



Dia kemudian berbalik dan membawa Lino pergi, meninggalkan Anna sendirian lagi. Anna melihat mereka pergi, merasakan campuran emosi – cemburu, tapi juga lega karena dia telah terhindar dari kemarahan Chris untuk saat ini. Hari ini suasana rumah terbilang cukup damai. Karena Chris sedang fokus bermesraan dengan Lino. Dan Anna melakukan pekerjaan rumah seperti biasa. Dia masih menyembunyikan rencananya untuk kabur dari rumah ini. Menunggu waktu yang tepat agar rencananya bisa berjalan lancar



Meskipun ada rasa damai dan tenang di rumah, Anna tetap gelisah dan waspada. Dia terus merencanakan pelariannya, menunggu saat yang tepat untuk bergerak. Dia tahu bahwa semakin lama dia menunggu, semakin sulit untuk melarikan diri. Namun dia juga tahu bahwa dia tidak boleh bertindak terlalu cepat atau sembrono



Saat dia sedang membersihkan laci di dekat kamar Chris, dia mendengar kedua majikan nya itu berbicara di kamar tidur mereka. Dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan, tapi ada sesuatu dalam nada bicara mereka yang membuatnya merasa curiga dan gelisah. Dia diam-diam mendekat ke pintu untuk mencoba dan mendengarkan.


Mr. BANGH is Gone Down Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang