15.

82 6 0
                                        

.6624






.








.









.










.


'BAAANGG..'




'craaakkk....'







Suara tembakan dan pecahan kaca terdengar begitu nyaring di telinga Anna. Dan membuat nya syok sampai jatuh ke lantai. Dia tidak percaya bahwa dia barusan dijadikan objek tembak oleh Chris. Perasaan gemetaran dan takut menjalar di seluruh tubuh nya




"Nice shoot." kekeh Chris berjalan mendekati Anna yang terlihat masih syok.



Chris tertawa kecil saat dia mendekati Anna, yang terduduk di lantai dalam keadaan shock. Ekspresinya tenang dan dingin, seolah menembak seseorang hanyalah ketidaknyamanan kecil baginya.







"How cute..," ejek Chris berjongkok dan mencengkeram dagu Anna menatap nya remeh dan rendah.







Anna mati matian menahan isak tangis mendapati diri nya dalam situasi yang buruk ini. Bahkan luka perih di tangan nya akibat pecahan gelas kaca yang ditembak pria itu tidak terasa sakit jika dibandingkan dengan rasa ketakutan dan teror nya kepada pria tampan satu ini.








"How long has it been since we played together? Don't you miss me?" bisik Chris seduktif memainkan shutgun nya di pipi Anna.

"Sudah berapa lama kita tidak bermain bersama? Tidakkah kau merindukan ku?"








Rasanya Anna ingin muntah ingat mengingat benda ini pernah digunakan Chris untuk mengacaukan diri nya. Membuat nya seperti sampah yang menjijikkan.





Sikap Chris yang dingin dan perilakunya yang mengancam membuat Anna merinding, mengingatkannya akan perlakuan buruk yang dia alami selama pertemuan mereka sebelumnya. Dia bisa merasakan asam di bagian belakang tenggorokannya, merasa ingin muntah saat dia mengingat kenangan keji dan menjijikkan tentang bagaimana dia memperlakukannya.








Chris menjilat telinga Anna, menggigit nya kecil, menggoda insting liar nya untuk ikut merasakan gejolak hasrat yang begitu gila dalam diri nya. Anna tidak menjawab hingga saat bibir terbungkam oleh ciuman menuntut yang diberikan pria itu. Memaksa Anna untuk mengimbangi seluruh permainan sang majikan yang ganas serta beringas itu.








"Uughhh....," rintih Anna di sela sela ciuman Chris yang membelit lidah nya begitu erat.





Di antara ciuman panas, dia menemukan penangguhan hukuman singkat untuk mengeluarkan erangan kenikmatan, tubuhnya merespons setiap sentuhan dan rasa pria itu Suara nafas berat dan erangan memenuhi ruangan saat Chris dan Anna menyerah pada api gairah yang berkobar di antara mereka.







Meskipun rasa takut dan gentar yang dia rasakan terhadapnya, Anna tidak mampu menahan tarikan memabukkan dari hubungan intens mereka. Saat mulut mereka bergerak bersamaan dalam jalinan lidah dan gigi, tubuh Chris menempel erat ke tubuhnya, tangannya menjelajahi tubuhnya dengan rasa posesif dan semangat.






Napas Anna terengah-engah begitu lepas dari ciuman ganas Chris. Wajah nya memerah kehabisan napas, bibir bengkak dengan mulut menganga, saliva yang mengalir di dagu nya bekas ciuman sebelumnya. Membuat Anna akan terlihat sangat erotis di mata pria manapun yang melihatnya. Belum sempat Anna bernapas dengan baik, mulutnya langsung dijejalkan kejantanan milik Chris.





"Suck it well Anna. Make me feel better..!" perintah Chris menjambak rambut Anna dan semakin menekan kejantanan nya ke dalam mulut Anna. Rasanya Anna hampir muntah karena benda besar yang memenuhi mulut dan tenggorokan nya itu. Sial ini benar-benar sakit. Chris benar-benar pria yang gila.

"Hisaplah dengan baik Anna. Buat aku merasa lebih baik...!"








Anna berusaha sebaik mungkin melakukan perintah Chris. Meski ia sendiri sangat kesulitan akibat milik Chris yang terlalu luar biasa besar dan panjang. Selain itu juga dia merasa jijik dan tidak bernafsu melakukan nya. Tapi jika Anna tidak segera memuaskan hasrat sang majikan, yang ada dia malah semakin disiksa habis habisan oleh pria Ausie -german satu ini.








Chris menggeram nikmat atas blowjob yang diberikan Anna. Sepertinya asisten rumah tangga nya yang awalnya polos dan tidak berpengalaman ini sudah jauh lebih pintar dari sebelumnya. Wanita ini mulai bisa melayani pria dengan baik.






Saat mencapai puncak nya Chris mengeluarkan klimaksnya di mulut Anna. Memaksa wanita muda itu untuk menelan benih nya juga. Yang dengan terpaksa gadis itu telan juga. Setelah merasa puas, Chris menjauhkan diri dari Anna dan kembali ke dalam rumah meninggalkan Anna yang sekarang sedang menangis sesugukkan dan merasa kotor di lantai ruang tembak milik Chris.








"Sampai kapan aku begini terus? Terus jadi budak nafsu gila pria - pria di sini. Aku benci tidak keberadaan ini. Hikss..., kenapa sangat sulit hanya untuk bertahan hidup..?!" Ratap Anna sangat pilu.









Air mata Anna terus jatuh, hati dan pikirannya diliputi oleh emosi yang saling bertentangan pada situasi yang dia alami. Dia sangat berharap ada jalan keluar dari kehidupan neraka yang telah dia alami ini, diganggu oleh kejahatan, siklus pelecehan dan eksploitasi yang terus-menerus. Setiap momen tampak seperti perjuangan tanpa akhir untuk bertahan hidup, dan pikiran untuk terjebak dalam situasi ini selamanya sungguh tak tertahankan. Pada saat-saat seperti inilah dia benar-benar merasa sendirian dan tidak berdaya, mati-matian mencari cara untuk mengubah nasibnya dan menemukan kedamaian.







Ketika pikirannya terus berputar-putar dalam kekacauan, satu pertanyaan khususnya bergema di benaknya,








"ya Tuhan..., apa takdirku memang seperti ini? Tuhan tolong selamatkan aku dari siksa dunia yang memberatkan ini aku mohon..."








Mau tak mau dia merasakan kebencian yang mendalam terhadap pria kejam yang telah merendahkannya hingga menjadi seperti ini, membuatnya merasa tidak lebih dari budak nafsu mereka yang tidak punya pikiran. Padahal dia adalah manusia yang punya perasaan dan jiwa. Yang punya rasa sakit dan tidak tangguh menahan semua perlakuan buruk yang di terima dari majikannya yang kejam itu.






TBc

Huhuuhu...., Mbak Anna kena lagi guys😔

Mr. BANGH is Gone Down Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang