.6.6.24
.
.
.
Semenjak hari itu Anna trauma berat. Hati nya sungguh tidak bisa menerima apa yang telah terjadi kepada diri nya. Namun sampai saat ini pun dia tidak bisa keluar dari rumah ini meskipun ingin nya dia pergi segera setelah malam itu terjadi.
Itu semua karena Chris tidak mengijinkan nya pergi apalagi kabur. Sehari setelah pemerkosaan itu, Anna dihadapkan kepada kekejaman Chris yang sesungguhnya. Dulu mungkin Anna berpikir bahwa Chris hanyalah orang kaya yang sombong dan dingin. Tetapi saat itu Anna langsung berubah pikiran. Chris tidak hanya sombong dan dingin. Namun keji dan tanpa belas kasih.
Di depan mata Anna sendiri, Chris membunuh orang - orang tanpa belas kasih setelah menyiksanya dengan keji. Bagaimana Anna tidak takut dengan hal itu? Anna adalah wanita biasa yang tidak pernah berurusan dengan hal hal seperti ini sebelumnya, tiba-tiba di hadapankan dengan hal tersebut. Tentu saja Anna mendadak jadi orang linglung ketakutan.
Orang-orang yang dibunuh Chris itu adalah orang-orang yang pernah mencoba mendekati dan merayu Lino. Dan naas nya ketahuan oleh Chris yang cemburuan dan posesif. Jadi berakhir lah nyawa mereka dengan tragis.
Anna pun juga di todong senjata laras panjang oleh Chris. Pria itu berkata bahwa ingin membunuh nya juga karena terlalu dekat dengan sang pacar hingga membuat Chris cemburu. Namun karena Lino terlalu menyukai Anna, Chris masih akan membiarkan Anna hidup. Tapi jika Anna berani kabur dari mereka, Chris pasti akan membunuhnya dengan keji sama dengan para korban Chris yang sebelumnya. Disiksa terlebih dahulu sebelum di bunuh.
Alhasil dengan terpaksa Anna tetap diam di rumah itu dan berusaha sebaik mungkin tidak memancing amarah Chris. Anna takut mati di tangan pria itu. Siapa juga yang ingin mati mengenaskan. Tentu saja tidak ada. Untuk meminta bantuan itu mustahil, tidak ada orang di sini. Kalaupun sempat ada orang itu hanyalah tukang bebersih dan pengantar bahan makanan yang sama sekali tidak mau berurusan dengan Anna. Mereka itu menganggap Anna seperti patung bukan manusia.
Dia tidak bisa menggunakan telepon atau pun internet. Karena tidak ada sinyal sama sekali. Jaringan yang terhubung hanya saluran milik Chris. Jika dia meminta bantuan dengan itu, belum sempat mendapat bantuan pasti dia sudah di bunuh Chris duluan.
Hari hari Anna di rumah itu begitu suram. Setiap saat dia merasa takut dan tertekan dengan keadaan nya. Dia selalu was was dengan perubahan sikap Chris yang baru Anna sadari itu sangat buruk. Chris mudah sekali marah dan menghancurkan apa yang ada di dekat nya. Anna takut jika harus jadi korban pembunuhan Chris. Walau pun sebenarnya sekarang pun ia adalah korban meski bukan korban untuk target pembunuhan.
Tetap saja ia lah korban pelecehan Chris dan Lino. Sejak hari itu Anna terpaksa harus mau melayani nafsu kedua pria yang katanya gay itu. Mau tidak mau dia harus nurut karena Chris sering menggunakan kekerasan untuk memaksa nya melayani nya. Anna yang tidak mampu melawan, tentu saja hanya bisa pasrah.
Untung saja Lino tidak seperti itu, jika Lino menginginkan Anna. Pria itu pasti bertanya kepada Anna apakah hari itu Anna mau atau tidak. Jika Anna menolak pun, Lino tidak memaksa dan menunggu hari di mana Anna mau melakukan nya.
Sungguh perbedaan yang amat jauh satu sama lain. Anna saja tidak habis pikir dengan jalan pikiran mereka. Kenapa mereka berdua bisa bersama? Dan lagi kenapa mereka menahan dan menggunakan diri nya padahal mereka berdua kan gay dan seorang pasangan? Kenapa mereka bisa akur begitu untuk berbagi? Sungguh Anna tidak habis pikir.
Anna sedang sibuk mengelap meja makan ketika Lino datang memeluk pinggang nya dan mengecup leher nya. Berbisik manja mengucapkan kata rindu karena sudah lama tak jumpa.
"Lino..., tolong lepas. Aku sedang sibuk." Anna mencoba lepas dari pelukan itu.
"Sebentar saja, Anna. Jangan jahat gitu dong sama aku. Aku kan baru pulang, masa kamu dingin banget ke aku, huh..." rengek Lino tidak mau melepaskan pelukan nya.
"Bukan begitu.., tapi tuan Chris..,"
"Aiish..., kenapa lagi? Kamu sudah bersama nya beberapa hari ini selama aku ada kerjaan di luar. Jadi kenapa kamu masih memikirkan nya? Kamu lebih menyukai Chris ya dibandingkan aku...," Lino merajuk kepada Anna seolah wanita itu adalah kekasih nya bersama Chris. Bukan pekerjanya.
"Tidak.., bukan itu maksud ku..., "
"Lalu apa? Kenapa kamu menolak ku?" Lino menenggelamkan wajah nya di perpotongan leher Anna.
"Tuan Chris akan marah jika melihat kita terlalu dekat, Lino. A-aku, aku tidak mau membuat nya marah." Anna berkata dengan jujur.
Tau kan konsekuensi nya jika Chris marah. Chris tidak akan segan untuk menyiksa Anna entah dengan apapun itu. Yang jelas Anna yang akan rugi apabila Chris marah. Karena Chris tidak mungkin melukai Lino yang dicintai setengah mati. Padahal lelaki cantik itu sering membuat masalah, jujur saja sih Anna menuduh hal demikian kepada nya. Anna tidak seberani itu mendekati Lino duluan. Jika bukan Lino yang menempel kepada nya.
"Chris belum pulang, meeting nya cukup serius kali ini. Jadi aku yakin dia akan pulang larut nanti." sahut Lino memberi alasan.
"Tetap saja.., aku takut ketahuan..,"
"Gak ada yang liat, Anna. Di rumah gak ada cctv kecuali ruang pribadi yang hanya boleh dimasuki Chris. Percaya pada ku...,"
"Tapi...,"
"Chu...," Lino mencium kilat bibir Anna.
"Aku serius.., sayang. Apa kamu benar-benar tidak merindukan ku, huh?! Ini tidak adil. Kamu tidur bareng Chris kan seminggu ini? Masa aku gak boleh?!" Lino merajuk kembali.
"Aku banyak kerjaan hari ini. Aku lelah sekali, aku butuh istirahat, Lino." Anna mencoba memberi pengertian.
"Tapi foreplay bisakan? Kita main foreplay ya?! Cukup sekali aja, gak papa. Mau ya, Anna." rengek Lino mencium telapak tangan Anna memohon diijinkan untuk menyentuh gadis itu.
"Ba-baiklah..., lepaskan aku dulu."
"Kenapa?! Aku mau main sekarang, itu ku udah bangun, Na." bisik Lino menekan dirinya ke badan Anna.
"Aku gak bisa kalau belum mandi."
"Hanya foreplay Anna. Gak usah mandi gak papa, aku suka wangi tubuh mu, sayang." Lino enggan melepaskan lilitan tubuhnya.
"Jika gak mau nunggu, aku gak mau bantu." tolak Anna tegas.
"Baik.., baiklah aku menurut." lesu Lino menuruti kemauan Anna.
Mereka tidak menyadari bahwa kemesraan mereka berdua itu sebenarnya telah dipantau Chris dari jauh. Pria berumur kepala tiga itu mendidih melihat begitu romantis nya hubungan antar sang kekasih dan mainan nya. Chris benci memikirkan sesuatu yang tidak jelas ini. Memikirkan bahwa suatu saat nanti Lino terperangkap cinta nya Anna. Dan merencanakan untuk kabur dari diri nya. Chris tidak bisa membiarkan itu. Dia tidak akan melepaskan Lino untuk siapapun.
Ingin sekali ia menghancurkan Anna, wanita kampungan itu. Tapi jika Anna mati, Lino akan sangat marah kepada diri nya. Dia tidak ingin Lino marah kepada diri nya. Satu-satunya cara untuk meredam emosinya adalah membuat mereka tidak terlalu dekat seperti itu. Seperti nya dia harus mencari cara baru yang lebih ekstrim agar Anna mau menjaga jarak dengan Lino.
"Just wait for the time, little Ann." bisik Chris menyeringai jahat.
"Tunggu saja waktunya, little Ann."
TBC
Yeppeiii, datang lagi ini....
Jangan lupa diramein 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. BANGH is Gone Down
RomanceCinta yang membawa dalam kesesatan Warning!!!! Konten eksplisit & rate 21++