on duties part fourteen

968 95 7
                                    

Ternyata selama ini Edriel baru mengetahui jika Papinya berteman baik dengan seorang Saddam Zachary. Tidak heran bagaimana Aello dapat dengan mudah bekerjasama dengan Lakèè. Bahkan sampai dapat diundang menjadi salah satu anggota tender dengan proyek bernilai jutaan dollar.

Saddam Zachary juga ternyata orang yang ramah. Lelaki itu menyapa Edriel lebih dulu. Lalu, mereka banyak berbincang tentang ini itu. Bahkan dirinya sampai tidak sadar jika istrinya Katharina sudah menghilang. Hingga akhirnya, suara berisik menyadarkan Edriel dan membuatnya mencari sumber suara tersebut.

Ia dapat melihat dengan jelas Katharina yang berdiri dibelakang Jesseline. Dua perempuan itu berhadapan dengan Hugo Zachary. Seseorang yang namanya sudah jelas terkenal karena merupakan anak kedua dari seorang Saddam Zachary sekaligus sebagai salah satu pewaris Lakèè setelah Yezza, kakak perempuan nya.

Edriel masih berusaha membaca situasi dengan Jesseline yang sudah membasahi seluruh tubuh Hugo yang terlihat berang ditempatnya. Belum sampai disana, Edriel kembali terkesiap ketika Saddam Zachary ikut melayangkan satu tamparan di wajah Hugo yang sudah memerah karena amarah.

Lelaki tua itu bahkan menyuruh beberapa orangnya untuk kembali memukuli Hugo yang tak terlihat bergeming dari tempatnya.

Edriel pun tersadar kalau ada sesuatu yang tidak beres. Dirinya langsung refleks menarik istrinya mendekat. Katharinanya terlihat terkejut. Ia mengenggam erat jemari istrinya yang terlihat ketakutan.

"Is something bad happened?" bisik Edriel kepada Kath yang saat ini masih berusaha mengontrol ketakutan yang menguasainya.

"It's my fault."

Edriel mengernyit. "Kenapa?"

"He said some kind of words that harassed me at first. Jesseline came to help. Rather than stop, he continues and asked us to hooked up with him."

Edriel terkesiap mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir istrinya. Rahangnya mengeras. Ia tahu jika Hugo Zachary brengsek dan tipikal anak papi yang manja. Sebab, rumor tentang lelaki itu bukan main. Mungkin, seluruh masyarakat Jakarta yang bergelut di dunia malam dan business tidak asing lagi jika mendengar namanya.

Melihat lelaki itu mengatakan perkataan yang menjijikan untuk istrinya cukup membuktikan rumor-rumor yang biasanya hanya angin lalu untuk Edriel. Tentu saja, ia tidak akan membiarkan itu semua.

"Let me say a word." ucap Edriel dingin. Kath yang melihat pun langsung membawa Edriel menjauh dari kerumunan. Ia tak menginginkan kegaduhan untuk yang kedua kali. Lagipula, ini adalah acara yang diselenggarakan oleh Saddam Zachary.

"Aku mau pulang." Kath berkata pelan, menatap Edriel yang saat ini masih berusaha untuk setidaknya ikut memberikan Hugo Zachary satu pukulan.

" Kath berkata pelan, menatap Edriel yang saat ini masih berusaha untuk setidaknya ikut memberikan Hugo Zachary satu pukulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo bahkan belum satu bulan jadi sekretaris gue tapi kesalahan yang udah lo buat udah panjang banget kayak rel kereta." Edriel bicara kepada Hazza yang saat ini hanya menunduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bluesy: On DutiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang