Waktu itu, saat pertama kali mengetahui jika diperutnya kedatangan tamu istimewa dari langit. Di usia pernikahan mereka yang bahkan belum genap setengah tahun sungguh membuat Kath gelisah.
Banyak ketakutan yang menghampiri Kath kala itu. Seperti, bagaimana jika dirinya tidak dapat menjadi Ibu yang baik. Ataupun, menjadi Orang Tua yang tidak dapat memberi kasih sayang penuh kepada anak-anaknya.
Tumbuh dan besar didalam lingkungan yang penuh luka menyebabkan Kath skeptis akan tali takdir yang mungkin diterima oleh kedua buah hatinya.
Trauma itu jelas masih membekas. Walaupun, Kath memutuskan untuk berjalan kedepan dan memaafkan. Namun, sebagian kecil dirinya masih mengingat bagaimana terpuruknya ia saat itu.
Tentu saja, Kath tidak menginginkan hal yang sama terjadi kepada anaknya. Dirinya pun tidak ingin menciptakan dunia yang berantakan untuk buah hati terkasihnya.
Isi kepala Kath penuh. Sampai dirinya harus bed rest di bulan pertama kehamilan dan membuat Edriel harus terpaksa pulang dari Perjalanan business nya.
Kath masih mengingat bagaimana Edriel berlari tergopoh-gopoh dilorong Rumah Sakit. Lengkap dengan setelan jas kerja miliknya yang masih terpakai. Diikuti, genangan air mata diujung matanya yang siap membanjiri wajah tampannya kapan saja.
Lelaki itu tidak henti-hentinya mengucapkan kata maaf karena tidak berada di sisi Kath dan anak mereka. Walaupun yang bersalah disini adalah Kath. Sebab, sejak awal lelaki itu menolak untuk melakukan perjalanan business di luar kota karena usia kandungan Kath yang baru memasuki trimester pertama. Namun, Kath memaksa dan meyakini suaminya untuk tidak menyia-nyiakan peluang emas yang didapat Perusahaan nya.
Keadaan Kath dan adik bayi sudah baik-baik saja setelah melakukan berbagai pemeriksaan oleh dokter. Namun, Edriel masih setia menemani Kath yang tebaring di kasur.
Sepertinya, lelaki itu tidak berniat untuk beranjak sedikit pun dari posisinya. Membuat Kath saat ini sibuk berselancar di dunia maya mencari tiket termurah untuk Edriel agar dapat kembali bekerja.
"Sayang." Edriel menegur Kath yang sibuk dengan benda pipih ditangannya. "Stop, main hp please."
Kath menggeleng. "Aku bukan sekedar main hp, tapi aku lagi cariin tiket pesawat buat kamu."
Edriel mengernyit. "Buat apa?"
"Buat kamu?!"
"Aku mau kemana emang?" Edriel bertanya binggung.
"Lahhhh, buat kamu balik kerja kali??!!"
"Siapa yang mau balik kerja? Wong aku maunya sama kamu ajaaaa." balas Edriel, clingy.
Kath melotot, sudah siap menceramahi suaminya yang sekarang cengengesan di samping kasur. "Nggak bisa begitu?! Kamu mau our mini nuggets luntang lantung nantinya pas udah lahir karena bapaknya males kerjaaaa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluesy: On Duties
FanficTentang kelanjutan hidup dari Katharina Arthayya dan Edriel Birru saat benang takdir mengikat mereka di dalam janji suci pernikahan. An Fanfiction of Nct Jeno and Aespa Karina. January, 2024.