on duties part ten

951 113 13
                                    

"Lilin mana lilin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lilin mana lilin." seru Naje heboh sendiri mengelilingi meja yang sedang Isha dan Raya dekor.

"Woiii panteqqq, jangan berisik." tegur Raya emosieee.

"Lenjeh bener tu pantat muter-muter kayak mesin cuci rusak." Isha ikut mengomel kesal melihat kedatangan Naje yang menganggu mereka. Bukan apa-apa, masalahnya lelaki itu geal-geol kesana kemari perkara hanya mencari lilin. Benar-benar merusak pemandangan mata.

"WOI—" Hazza berteriak panik membuat mereka yang ada di ruang tengah kompak menatap kearah lelaki itu dengan kesal. Terlebih Raya dan Isha yang sudah berada dibatas kesabaran mereka.

"GUE MOHON JANGAN BERISIK ANJENGGGGGGGGGG." Juna menjerit frustasi. Walaupun, jeritan nya hanya berskala ᵏᵉᶜᶦˡ ᵈᵃⁿ ᵐᶦⁿᶦ. Sebab, dirinya tidak ingin membangunkan dua pasutri yang mereka paksa tidur lebih awal dengan ramuan minuman keras oplosan ala Hazza.

Jangan khawatir, minuman oplosan Hazza sesuai standar bpom. Alias, tidak berbahaya dan beracun. Lagian, harganya juga tidak dapat berbohong. Satu botol alkohol yang Hazza beli bernilai jutaan rupiah. Jadi, dua manusia Biru dilantai atas pun dapat tidur dengan tentram dan tentunya, aman.

"—WOI MASA GUE LUPA AMBIL KUE NYAAAAAA??!!!" Hazza melanjutkan perkataannya yang belum sempat selesai. Membuat mereka semua yang mendengar melotot.

"YANG BENER ANJING?!!" Naje menjadi yang pertama protes. Kedua matanya membulat sempurna. Apalagi, wajahnya yang menatap Hazza horror tidak percaya.

"Gue udaaaaaah nggak tahu lagi harus ngomong apa." Juna menyambar lesu. Soalnya rasa semangatnya berpindah haluan ingin melempar Hazza menjadi makanan paus di laut lepas.

"Ulang tahun tanpa kue mahhh sama kayak mam sayur tanpa gareeeeem." Gaia ikut menambahkan gregetttttt.

Mungkin kalian bertanya-tanya misi apa yang sedang dilakukan oleh ke-enam kunyuk Edriel dan Kath. Seperti yang dapat kalian saksikan. Jika manusia-manusia aneh ini sedang melakukan misi rahasia untuk mempersiapkan kejutan ulang tahun seorang Edriel Birru yang ke-26 tahun.

Misi rahasia sebenarnya sudah dilakukan sejak mereka masih di Jakarta. Dengan Hazza yang menjadi ketua regu Tulip. Iya, regu tulip. Jangan ada yang protes seperti Hazza. Sebab, yang memberi nama kelompok adalah Naje. Bisa gawat jika lelaki itu merajuk dan menggagalkan misi.

Oke, fokus.

Misi mereka sebenarnya dimulai jauh sebelum Hazza yang tiba-tiba ditunjuk menjadi asisten pribadi seorang Edriel Birru. Otak utama misi ini adalah Naje yang diwakilkan oleh Juna. Mereka berdua membutuhkan liburan. Sebab, suasana lingkungan kerja dan daily routine yang mereka lakukan sangat membosankan. Mereka membutuhkan atmosphere baru.

—Dan disinilah peran seorang Kaveenka Hazza muncul.

Seperti yang dapat kita ketahui jika Hazza berhenti menjadi seorang pengacara. Alias, pengangguran banyak acara. Bisa dibayangkan bagaimana bahagia dan terharunya seorang Kaveenka Hazza si Ketua Regu Tulip setelah dikabarkan Edriel jika dirinya dapat mengisi posisi sekretaris pribadinya. Dimana itu adalah salah satu posisi tertinggi di Aello.

Bluesy: On DutiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang