Farm Morgan's family
"Yang mulia, disini lah kami berkuda ada banyak area berkuda landai yang jarang ada di daerah Utara, anda bisa menikmatinya dengan pemandangan asri dan danau buatan keluarga" sombong tuan Morgan, dirinya memperkenalkan area Padang hijau. Sesekali dia mengatakan kebajikan pemenuhan kebutuhan logistik dari peternakan dapat disalurkan pada masyarakat
Jennie mengangguk mendengar penjelasan tuan Morgan, ada banyak sapi dan kuda serta hewan seperti ayam di peternakan ini. Dia tahu Morgan's adalah pemimpin daerah Cambridge saat ini, dia juga tahu proposal dokumen tentang kerja sama kerajaan membangun peternakan untuk kebutuhan logistik masyarakat Cambridge di pegang oleh keluarga Morgan's
"Kau berkerja dengan baik tuan Morgan" ucap Jennie, melirik pria tua itu di sampingnya. Matanya melihat kembali hewan-hewan ternak namun, yang dia lihat tidak ada sama sekali pekerja disini
"Tuan Morgan, bukankah di proposal ayah ku kau mengatakan akan ada sebanyak 20 pekerja disini sekarang aku tidak melihatnya sama sekali" Jennie melirik tuan Morgan tajam
"Tentu yang mulia, jangan salah sangka pekerja kami di jam ini sibuk mengambil jerami di perkebunan tidak hanya itu beberapa juga izin cuti kehamilan istrinya" wajah tuan morgan panik, tentu dia berbohong peternakan hasil kerjasama ini memiliki lebih dari 100 ekor sapi dan puluhan ekor kuda dan ratusan ayam. Ini investasi yang terbilang besar bagi tuan Morgan, kenapa dia harus mengeluarkan banyak uang hanya untuk menyewa pekerja
"Jika anda tidak percaya saya akan memanggil Sam, penanggung jawab ternak" tuan Morgan memberi isyarat pada Sam untuk datang
Pria tua itu terlihat jinak dia bersujud ke tanah, Matanya tidak boleh melihat Jennie ataupun keluarga Morgan's
"Sam, kau bisa jelaskan pada tuan putri dimana para pekerja sekarang"
Tuan Morgan menatap rendah orang di depannya, memberi isyarat untuk tetap diam"Ya-yang mulia, para pekerja sedang mengambil makanan ternak di perkebunan anda tidak perlu khawatir, ternak di jaga oleh saya secara khusus" Sam menunduk tidak berani menatap Jennie, walaupun dia tahu di kejauhan dia melihat wajah Jennie matanya penuh keserakahan tapi walaupun dia memiliki mental seperti singa tetap saja dia tidak akan berani mengusik orang-orang kelas atas, apalagi keindahan seperti Jennie
Jennie menatap datar pria tua itu, kemudian dia berjalan ke arah Padang menatap 5 ekor kuda yang sangat terawat.
"Nona saya secara khusus memilih bill, kuda kualitas atas sejarahnya sangat panjang mereka di bawa langsung dari luar Britania, bahkan raja dari kerajaan Norweig pernah menunggangnya" tuan Morgan menatap kuda berwarna putih ini bangga, dia mendapatkan kuda ini dari pelelangan di Prancis kuda ini sudah lama berkeliling Eropa
"Sepertinya begitu" datar Jennie dirinya bahkan sama sekali tidak tertarik dengan kuda kelas atas
"Nona, saya Victor ingin meminta kehormatan dari anda untuk menjadi penggiring kuda anda, saya bisa menjadi navigator area agar anda tidak tersesat" Victor tersenyum, dia membungkuk sopan ala pria bangsawan, ini kesempatan yang sangat bagus untuk bisa berdekatan dengan Dewi kecantikan kerajaan, orang yang dia idam-idamkan sejak lama
Tuan Morgan menatap anaknya senang, ini kesempatan yang besar untuk menjalani kehidupan status sosial yang lebih baik, morgan juga merasa anaknya tidak terlalu buruk bahkan Victor sangat tampan. Tuan Morgan yakin yang mulia putri pasti akan tertarik dengan anaknya
"Huhu, yang mulia yang di katakan Victor sangat benar di area ini ada banyak hewan liar seperti babi liar, ataupun ular saya sangat yakin anak saya dapat menjaga anda yang mulia"
Perempuan di juluki sebagai kekasih tuan Morgan ini, mencoba untuk mempengaruhi Jennie agar bisa bersama dengan Victor kipas berbulu merak di tangannya berayun-ayun menutupi setengah wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess And The Muggel
Roman d'amourlalisa veranda Anderson, perempuan kutu buku yang menyukai Romance picisan. manusia kecanduan buku yang menghabiskan hari-harinya sebagian besar dengan membaca novel, di umurnya yang masih remaja dia mengidamkan pangeran berkuda putih persis yang di...