"kalian harus membayar nya"
Lisa mencoba untuk tetap tegar, kedua kakinya gemetar berhadapan dengan sekelompok pria berwajah kasar. Karena gugup pegangan tangan pada pedang itu beberapa kali tergelincir
"Kau tidak perlu menahan nya, sebaiknya kau pergi. Sangat menyedihkan seorang muggel mencoba menjadi pahlawan kesiangan untuk nona muda bangsawan, percayalah padaku apa kau pikir orang-orang kelas atas seperti mereka memperlakukan mu dengan baik" ucap fang, ia menyeringai melihat Lisa yang berwajah pucat
"Benar kata temanku, tidak ada keuntungan untukmu menolongnya" ucap pria kulit hitam sambil menaruh lengannya di pundak pria bernama fang
"Lisa.." gumam Jennie
Selama ini aku menganggap dia lebih rendah dariku karena kejadian di hutan waktu itu, aku menamparnya dan mengatainya tapi, kenapa orang udik ini.. masih berdiri tanpa gentar di depanku, bahunya yang lebar dan tubuh ringkih nya di depanku.. kenapa? Kenapa dia sampai sejauh ini
Jennie mengedipkan matanya, menganga memegang dadanya. Perasaan nyaman apa ini, kenapa aku merasa di lindungi?
"Ck, ka-"
"Kau salah!" Teriak Lisa
"Kau salah terhadap Jennie!, dia berbeda, dia bukan orang yang kau maksud. Jika benar.. kenapa dia tidak memukuli ku seperti yang lain" ucap Lisa, ia dengan berani menatap sekelompok pria di depan. Walaupun harus menahan beban pedang yang lumayan berat, Lisa memutuskan pilihannya.
Mata hazelnya melirik ke arah kereta, dia... Bibirnya terbungkam sesaat
Wanita bertubuh pendek tanpa disadari mendengar semua pembicaraan mereka, ia mengendap-endap ke samping kereta. Tidak ada yang menyadarinya, Lisa melihat gesturnya meminta ia untuk mengalihkan perhatian sekelompok pria ini
"Apa yang"
"Kau orang yang tidak tau apa-apa!" Teriak Lisa menarik perhatian kembali fang, pria itu tidak jadi menoleh ketempat Lisa melirik
"Bukankah muggel sialan ini banyak bicara, aku membayar mu tidak untuk ini Mr. Fang" ucap dingin tuan Morgan, "jangan mengulur-ulur waktu" lanjutnya
"Jennie kebenaran sudah terungkap, walaupun aku sangat berterimakasih oleh ayahmu tetap saja semua harta sialan ini tidak pernah membuat ku bahagia. Jangan menyalahkan ku, cukup salahkan ayahmu yang bodoh itu" kata menusuk tuan Morgan, ia terkekeh melihat mangsanya yang tidak berdaya
Pria gendut itu berjalan menghampiri Jennie sambil merokok, menyeringai jahat menatap buas sang angsa putih
"Jangan mendekat!" teriak Jennie
"Jangan takut.. aku akan pelan-pelan" tawa jahat pria itu. Jennie menatap sekitar berpikir untuk kabur namun naas, tidak ada tempat untuk berlari
Sebelum pria itu semakin mendekat, Lisa dengan segala keberaniannya mengayunkan pedang berat itu
Dengan mudah tuan Morgan mengelak tebasan amatir Lisa, sekali lagi dia menjadi bahan tertawaan orang-orang ini
"Ayo kemari lah" ucap tuan Morgan, sekali lagi Lisa mencoba mengayunkan pedang nya, namun sekali lagi gagal. Tuan Morgan terkekeh dan menendang punggung Lisa hingga sang muggel terjatuh di tanah yang kotor
"Akh" sekali lagi ia mencoba berdiri, sekuat tenaga mengangkat pedang itu
"Tuan morgan jangan hanya anda yang bisa bersenang-senang" ucap fang, ia yang dari tadi menyaksikan berjalan menghampiri Lisa. Pria itu melepaskan pedang dari sarung pedang nya
"Tidak usah khawatir, aku tidak ingin ini selesai dengan cepat" pria itu menjatuhkan pedangnya dan mengacungkan sarung pedang itu ke arah Lisa
Pelipisnya penuh akan keringat, baju putihnya mulai kecoklatan karena kotor akan tanah, dia tidak akan mudah menyerah. Kenapa dia sangat lambat, cepatlah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess And The Muggel
Storie d'amorelalisa veranda Anderson, perempuan kutu buku yang menyukai Romance picisan. manusia kecanduan buku yang menghabiskan hari-harinya sebagian besar dengan membaca novel, di umurnya yang masih remaja dia mengidamkan pangeran berkuda putih persis yang di...