chapter 10

467 50 0
                                    

"lady's and gentlemen, yang mulia putri Jennie Elizabeth Winston van de Walsh come to the hall, give her respect" suara menggelegar salah satu pembicara kerajaan

Semua bangsawan di pesta mendongak menatap yang mulia putri sangat cantik turun seperti merak putih yang indah, kakinya yang putih berjalan perlahan turun dari tangga. Membiarkan semua atensi ketakjuban orang-orang melihatnya, pria-pria tua muda tidak dapat menahan rasa kehausan akan keserakahan di mata mereka, bagi wanita Jennie adalah salah satu bentuk role model, dan simbol ke anggunan semua wanita di kerajaan Inggris

Di sudut tangga tuan Morgan's tersenyum dia menunduk meletakkan tangan kanannya di dada
"Yang mulia sekali lagi suatu kehormatan, berada di satu ruangan dengan salah satu keturunan langsung keluarga Walsh"

Aku tidak berpikir pria gemuk ini melakukan tindakan sembrono, tapi tetap saja seringainya membuat ku jijik

"Tidak perlu untuk terlihat baik di depan ku tuan Morgan's, bekerjalah dengan baik untuk kerajaan itu sudah cukup"Jennie menatap sinis pria itu

"Ah ya, anda benar"tuan Morgan's tersenyum canggung, dia tidak menyangka anak bungsu raja Walsh tidak mudah untuk di senang kan

Jennie membiarkan gaun biru indahnya bergelombang, dia berjalan perlahan ke arah sisi tengah hall

Ting

Ting

Suara dentingan gelas dengan garpu perak menambah atensi seluruh orang di ruangan tertuju pada Jennie, musik yang mengiringi pun berhenti berputar

"Suatu kehormatan bisa datang langsung ke Cambridge, menurut ku Cambridge adalah salah satu keajaiban yang dimiliki Inggris. Kalian di sini bukan hanya sebagai seorang bangsawan yang hanya memiliki status sosial lebih baik, tapi kalian disini juga membantu dalam mobilitas sistem pemerintah dan penggerak ekonomi kerajaan, aku Jennie Elizabeth Winston Van De Walsh sangat terhormat bisa datang ke acara perjamuan ini"

Suara tepuk tangan memenuhi setiap sudut hall, suatu kehormatan bagi Cambridge bisa mendatangkan wanita sosialita kelas teratas seperti Jennie

Keanggunan Jennie berhasil membuat semua orang terpana, keanggunan bukan hanya terlihat seperti apakah kau cantik atau bukan, namun lebih dari itu. Pada zaman ini orang-orang memandang orang lain dari kedudukan, harta, bahkan etika yang sempurna.

Bagi Jennie menjadi sosok yang harus selalu sempurna membuat dirinya lelah menjalani hari-hari. Dari kecil dirinya tidak bisa mengekspresikan diri, apa yang ia inginkan, apa yang ia sukai, itu semua sudah di atur oleh 'undang-undang' tidak tertulis etika kerajaan.

Hidupnya sepi bagai malam, namun hatinya ingin menjadi rembulan. Setidaknya walau sendirian bulan selalu ditemani oleh bintang di langit. Namun sayang setiap malam jennie hanya berpikir itu angan-angan kosong yang tak bisa di raih, dia banyak membaca buku di perpustakaan baik buku ilmiah, sejarah, bahkan dongeng sekali pun

Setiap dongeng yang ia baca mengisahkan seorang kesatria tampan yang datang membawanya dari alam kegelapan ke arah pintu terang benderang, tapi sekali lagi itu hanya delusi baginya, ia yakin hidupnya sudah di atur oleh keluarganya sendiri, apa yang harus ia lakukan dan dengan siapa ia harus menikah

Aku memandang kosong para bangsawan yang mendekat, tidak tahu apakah itu Marques, ataupun Baron dari wilayah lain. Semuanya tampak tak penting, seperti apa yang ia lihat hanya gelap dan terang, tidak ada warna seperti pelangi

Semua orang tertawa dan menyanjungku tapi semua itu tidak membuat ku senang, seperti ada bagian yang hilang, tapi pertanyaannya apa itu?

Aku tersenyum tipis menanggapi cerita salah satu wanita kelas atas Cambridge, tidak tau namanya karena aku lupa, umurnya lebih tua dari ibuku, berbicara tentang sekolah Dructhen

Princess And The Muggel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang