makan? atau, makan.

936 57 2
                                    



.
.
.
.

Floria, gadis itu sedang belajar untuk persiapan ujian keesokan harinya, ia dengan mudah menghapal materi pelajaran tersebut, tangan nya dengan cepat langsung menulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berhasil ia jawab.

Setelah puas belajar, Floria mulai memberhentikan kegiatannya lalu beralih ke atas ranjang untuk mengistirahatkan pikiran serta tubuhnya, ia meregangkan otot-ototnya sebentar lalu mulai membaringkan diri di atas ranjang itu.

Floria menatap langit-langit kamarnya sembari melamun, ia sedang memikirkan hari esok. takut, jika nilai nya akan turun.

Walaupun menjadi salah satu murid yang paling berprestasi di sekolah, hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa ada orang yang lebih hebat dari dirinya, salah satu teman sekelasnya adalah saingan terberat Floria.

Floria menghela nafas berat, ia mulai mengingat sudah berapa kali di kalahkan oleh orang itu, selama ini Floria selalu mendapat rangking kedua karena orang itu, jujur saja Floria sangat membencinya.

Tekanan dari kedua orang tuanya juga cukup untuk membuat mentalnya kacau, andai saja Floria bisa mengalahkan gadis itu, Freyana. Itulah namanya.

Jika kali ini ia gagal, mungkin orangtuanya akan bermain secara fisik. Jika hal itu terjadi mungkin hidup Floria akan benar-benar rusak.

Mata Floria mulai buram karena air mata yang menutupinya, dengan cepat Floria menyeka air itu lalu mulai bergumam.

"Harus bisa, kali ini harus bisa."







































"Pagi," Freya menyapa Azizi yang sedang berjalan bersama Marsha, kedua gadis itu sedang berjalan ke arah kantin.

"Kalian ada liat Floria?" Tanya Freya, Azizi dan Marsha melihat satu sama lain lalu mulai menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, "nggak Fre," ujar Azizi

Freya menghela nafas pelan, sudah hampir 1 jam ia mencari gadis itu, tetapi Floria tidak memperlihatkan batang hidungnya. Padahal Freya ingin mengajak gadis itu untuk belajar bersama, tapi gadis itu sepertinya terlihat membencinya.

"Jam pelajaran akan segera dimulai, silahkan masuk ke ruangannya masing-masing" terdengar suara dari ruang guru, memberitahu para murid untuk segera pergi ke ruangan mereka. Freya yang mendengar itu dengan cepat masuk ke salah satu ruangan yang berada di sana lalu duduk di kursi miliknya.

Setelah itu ia bisa melihat para murid yang mulai memasuki tempat itu, lalu menduduki kursi mereka masing-masing sambil menunggu guru yang akan menjadi pengawas, namun Freya masih belum melihat Floria, ia belum masuk ke sana, di kursinya juga tidak terdapat tas milik gadis itu. Kemana Floria?

Freya agak khawatir, ia berniat mencari Floria lagi namun guru sudah berada di kelasnya, mau tak mau Freya hanya bisa diam sambil mendoakan Floria agar tidak terjadi hal yang buruk kepada gadis itu.

Guru itu mulai mengabsen nama murid yang ikut serta dalam ujian, namun ada satu nama yang tidak tertera di sana, yap, Floria. Gadis itu masih belum datang, atau mungkin Floria tidak sekolah?

Kini sudah jam istirahat dan sekarang Freya ingin pergi ke toilet, ia ingin. . . . . .tau lah, ngapain gw jelasin

Namun, ia kembali di kejutkan oleh Floria, gadis itu ternyata sedang membasuh luka bakar yang berada di lengannya, Floria yang melihat kedatangan Freya langsung menutupi lengannya. Ia menatap sinis ke arah Freya.

Freya ingin bertanya apa yang terjadi dengan Floria. namun, saat melihat tatapan gadis itu ia mulai mengundurkan niatnya. Tapi, bukan Freya namanya kalau tidak mempunyai rencana.

Freya berjalan ke arah Floria dan dengan cepat membawa gadis mungil itu ke arah tembok lalu menghimpitnya, sekarang Floria tidak akan bisa kabur.

Freya memegang dagu Floria lalu menariknya agar mata Floria berhadapan dengan matanya, perbedaan tinggi mereka, membuat Floria harus berjinjit.

Ingin sekali Floria memaki-maki orang yang berada di depannya ini, namun tubuh nya terasa kaku, bahkan mulutnya juga tidak bisa mengeluarkan suara. Tanpa di sadari wajahnya mulai memerah.

Freya semakin mendekatkan wajah mereka, hal itu membuat Floria bisa merasakan hembusan nafas dari Freya. Itu cukup membuatnya merinding.

"Kenapa, sayang? Kamu salting?" Goda Freya tepat di telinga Flora, gadis pendek itu dengan cepat menatap Freya jengkel.

"Kita udah ga ada hubungan lagi," ujarnya kesal

"Dasar baji-" Sebelum melanjutkan perkataannya, mulut Floria sudah di tutup oleh tangan Freya, ia menatap Floria tak suka.

"Kok ngomong nya gitu? Siapa yang ngajarin?" Freya menggigit pipi bulat milik Floria hingga berdarah, tentu gadis kecil itu meraung kesakitan. Sedangkan Freya hanya tersenyum senang.

Selama ini Freya sudah terlalu sabar kepada gadis ini, ia sudah menjadi dominan yang sangat baik, jauh dari sifat aslinya. Hal itu karena Floria yang memintanya.

Bersikap ramah, pintar, dan selalu tersenyum, itu semua sudah Freya lakukan, tapi Floria tetap ingin putus dengannya. Hey ini agak aneh kan?

Freya mencoba mencari letak kesalahannya di mana dengan cara bertanya kepada Floria, tetapi gadis itu mengatakan kalau ia tidak suka jika Freya lebih pintar darinya. Astaga, padahal ia sendiri yang menyuruh Freya belajar dan menjadi orang yang bisa diandalkan.

Sepertinya Freya tidak perlu berpura-pura lagi setelah ini, ia akan kembali menjadi dirinya sendiri dan tentunya membawa Floria kembali sebagai kekasihnya.

Gadis itu sedang menangis, astaga, benar-benar lucu. Ah, Freya ingat kalau dirinya belum makan. Setelah putus dengan Floria ia tidak pernah makan lagi.

"Aku mau makan," ujar Freya tepat di telinga Floria gadis kecil itu menggelengkan kepalanya,ia tak ingin Freya memakan dirinya lagi.

"Ng-nggak!" Bentak Flora kepada Freya, gadis yang di bentak itu mulai memudarkan senyumannya.

Tanpa aba-aba Freya langsung melumat bibir itu dengan kasar, tangannya juga merobek seragam yang Flora kenakan, gadis mungil itu hanya bisa pasrah, jika sudah seperti ini ia tidak akan bisa melawan.



















"AH! Frey, pelan-pelan. . . . .akh!"





















Hola, saya gabut, sorry gajelas soalnya aku nulis ini karena ada ide tapi pas di tengah-tengah nulis idenya ilang.

Vote donggg, saya sudah berbaik hati loh

Byee 👻👻👻

ONESHOOT FREFLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang