Sepupuku

619 38 0
                                    



.
.
.
.

"Flor, lu serius ga papa?"

Flora mengangguk pelan, membenarkan pertanyaan itu, dirinya mulai mencoba untuk berdiri tetapi tubuhnya langsung ambruk, untung saja ada Adel yang dengan sigap menahan nya.

"Aelah, lu mah, kalau ga kuat ngomong aja kali!" Adel menggendong Flora ke arah penjaga UKS, meminta tolong kepada mereka agar membuatkan surat ijin untuk gadis kecil ini.

"Eh, kak Indah," panggilnya, orang yang bernama Indah langsung menoleh dan menghampiri adel yang memanggilnya tadi, "kenapa del? Mau bawa Floranya pulang?"

"Iya nih kak, bocilnya masih sakit, katanya dia pengen pulang," ungkapnya, Flora yang berada di dekapan gadis tomboy itu langsung memukul dada gadis itu, tentu Adel mengaduh kesakitan.

Kesal? Tentu. Padahal dirinya sama sekali tak berniat untuk pulang, tetapi Adel malah dengan santai mengatakan hal tersebut, bilang saja kalau di tak ingin ikut kelas matematika hari ini dan membolos setelah mengantar kan Flora pulang.

"Oh, sebentar ya, aku bikin surat ijin nya dulu." Indah melangkah masuk ke ruangannya, meninggalkan kedua insan tadi, Flora masih diam di dekapan Adel sedangkan gadis tomboy itu sedang acuh tak acuh melihat ke kanan dan ke kiri.

Flora diam, malas memprotes perilaku gadis kucing yang sedang menggendongnya, "Flo, gua ke toilet dulu boleh nggak?" Flora menatap ke atas, di lihatnya wajah Adel yang agak memerah, entah kenapa dengan gadis itu.

"Iya, ga balik juga ga masalah," balasnya, bagai Flash Adel dengan cepat pergi dari sana, Flora sudah terduduk di salah satu bangku, menunggu indah yang masih membuatkan surat ijin untuknya.

Lama gadis itu menunggu, sampai ia di kejutkan oleh suara yang memanggil namanya,"Loh? Flora ya?" Flora melihat ke arah pintu, di sana di perlihatkan seorang gadis tinggi, berambut sebahu yang sedang tersenyum, Flora menanggapi panggilan itu dengan anggukan.

Sosok yang bisa di sebut Freya langsung menghampiri nya, duduk di sebelah gadis yang lebih pendek lalu bertanya," wah, kamu makin pendek aja ya?" Flora berdecak kesal, apa-apaan sepupunya ini, baru datang saja sudah membuat orang naik darah.

"Bercanda, btw gimana kabar om sama Tante?" Lontar nya, "baik, baik banget. ampe-ampe aku di bikinin adek baru."

Setelah kata itu selesai, Freya langsung tertawa terbahak-bahak, ternyata gadis pendek itu lucu juga ya.

"Kasian banget, ga papa lah Flo, sekali-kali, jadi anak tunggal itu kurang enak lo," bebernya, ya. Contohnya adalah Freya sendiri, Orang tuanya mengatakan kalau tak ingin mempunyai anak lagi, maka daripada itu Freya tak mempunyai saudara untuk di ajak bermain.

"Iya, good luck ya," Freya tersenyum sejenak, setelah itu kedua entitas tadi kembali menoleh ke arah Indah yang baru saja keluar dari ruangannya, "nih Flo, si Adel kemana?" Indah menyerahkan kertas izin itu kepada Flora, agak kebingungan saat tidak melihat keberadaan Adel.

"Gatau," balasnya ketus, Indah semakin  kebingungan, apakah ia telah membuat mood Flora menjadi buruk?  Gadis kecil itu langsung berdiri dan dengan lemah berjalan ke arah pintu keluar dari ruangan itu.

"Eh! Flora!" Indah memanggilnya dengan sedikit berteriak, Flora lagi-lagi menoleh, tatapan nya terkesan lemas seperti orang yang sedang sakit, memang sakit sih, "aku ada saran! Gimana kalau Freya aja yang nganterin kamu?" Freya mengalihkan pandangannya saat Indah mulai menatapnya lekat, dengan sedikit godaan akhirnya gadis karamel itu mau untuk mengantarkan Flora pulang.

***

"Pegangan ya," Freya mulai menjalankan motor miliknya, kedua gadis itu sudah berada di luar lingkungan sekolah, hari ini sangat panas di tambah mereka harus melewati jalan raya yang mempunyai banyak penghuni.

"Fre.. kapan sampai nya?" Gadis pendek mengeluh, kepala nya terasa sangat pusing dan perut nya juga keroncongan karena sedari tadi belum di beri asupan apapun.

"Sabar ya, kita ke rumah aku aja dulu," ujarnya, Flora hanya mengiyakan ia kembali merebahkan kepalanya di punggung tegap milik Freya, "kalau ngantuk tidur aja dulu, nanti aku bangunin,"

Flora memejamkan mata, sungguh melelahkan sekali hari ini padahal ia hanya duduk di kelas dan tak melakukan hal apapun, ia juga mengumpat dalam hati soal Adel tadi, Flora yakin gadis tomboy itu sedang kesusahan untuk menjawab ujian soal matematika.

Flora sudah masuk ke alam mimpinya, masalah dunia luar sudah tak ada lagi di pikiran nya, sekarang adalah waktu untuk beristirahat.

Freya masuk ke beberapa gang yang memang mengarah ke arah rumahnya, dengan kemampuan bermotor yang handal gadis berusia 17 tahun itu dengan cepat melewati jalan-jalan kecil yang memang di khususkan untuk para pejalan kaki.

Terlihatlah rumah dengan warna cat hijau yang berada tak jauh dari mereka, itu adalah rumah milik Freya, hanya Freya. Karena kedua orangtuanya berada di rumah mereka sendiri, memang Freya lah yang ingin hidup sendirian, katanya sih supaya bisa mandiri.

Freya memasukkan motornya, lalu dengan perlahan turun sambil menahan tubuh kecil milik Flora, ia menggendong gadis itu hingga ke kamarnya.

Freya menaruh Flora di atas ranjang beralaskan sprei berwarna biru tua, gadis lebih kecil langsung bergerak gelisah saat merasakan tak ada benda yang berada di dekapan nya.

Freya menyadari hal tersebut, bukannya memberi guling atau bantal ia malah memberikan tubuh miliknya sendiri, Flora yang masih tertidur berusaha mendekapnya namun karena ukuran tubuh yang sangat berbanding jauh tentu gadis pendek itu tak bisa melakukan nya.

Secara tak sadar Flora mulai menampilkan ekspresi kesal nya, namun masih berusaha mendekap Freya, "lucu banget sih kamu," geli Freya, ia mencubit pipi dari gadis tadi.

"Lucu sih, tapi sayang, orang nya ga pekaan.." Katanya dengan wajah yang di buat sedang sedih, salah satu tangan nya dengan jahil mulai melepaskan kancing seragam milik Flora, "hmm, gimana kalau aku buat kamu jadi peka?"

Freya membuang seragam berwarna putih itu, wah, wah, ternyata Flora tak memakai dalaman lain selain bra miliknya, lumayan besar juga.

"Njir, lebih besar dari punya aku," Freya meneguk ludahnya susah payah, ternyata tubuh kecil tak menjadi halangan untuk mendapat itu besar.

"Gakuat, Freya, tahan!"

"Ah, gimana kalau cuma coba-coba doang?" Pikirnya.

"Iya, cuma coba-coba kok!" Freya menyakin kan diri lalu mulai bermain dengan tubuh milik Flora, Flora tentu terbangun tetapi setelahnya ia hanya bisa pasrah.















"Sakit loh del,"

"Siapa suruh pake rok pendek!"

"Halah, itu cuma alasan kamu doang,"

"Itu udah tau," dengan wajah tengil nya Adel terus mengejek Ashel yang sama sekali tak bisa bangkit dari tempat duduknya, "Adel monyet!"




















Maaf ya, nanti aku bikin yang panjang kok, btw sekarang aku lagi kehabisan ide, karena hal itu kalian boleh req di kolom komentar.

Yang lumayan menarik bakal aku jadiin cerita,

Dadah see you, janji besok double up 🐑❤️

ONESHOOT FREFLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang