makhluk berbulu putih

252 31 2
                                    



.
.
.
.

Freyana sedang berjalan sendiri di pinggiran jalan yang sunyi, hanya terdengar suara hewan-hewan melata yang memberi kesan kehidupan, dengan bermain handphone gadis itu berjalan tanpa rasa takut sembari membawa kantong belanjaan.

Lampu jalanan di daerah sana sudah lama mati, biasanya hanya kendaraan bermotor yang mau melintas tetapi lain dengan Freyana, dia salah satu dari sedikit orang yang mau berjalan kaki.

Freyana masih sibuk dengan gadget nya, sekali-kali melirik ke sekitar dan memperhatikan jalan, takut-takut ia salah dalam melangkah.

Alasan Freyana memilih melewati jalan itu adalah karena tergolong lebih singkat, jarak nya tidak terlalu jauh dengan rumah, jujur Freyana agak kesal dengan kedua orang tuanya karena telah membuat Rumah di kawasan yang minim penduduk.

Tapi mau gimana lagi toh, tinggal di Kalimantan sih.

Srak!

Tuhan, Freyana kaget.

Terlihat seekor kucing yang keluar dari semak-semak dan berhenti tepat di depan Freyana, ia memberikan wajah garang sekaligus menggigit kaki gadis itu saat Freyana mencoba mengusirnya.

"Miaw!"

Utututu..! Tidak sadarkah kamu kucing? Kamu terlalu imut untuk membuat wajah garang seperti itu, Freyana terkekeh, ia akhirnya mengangkat kucing berbulu putih yang sedang marah di bawah sana, lihatlah sekarang ia malah terlihat ketakutan.

"Kenapa meng? Tadi marah-marah, kok sekarang diem aja??" Ejek Freyana, seolah paham kucing tadi mencakar-cakar baju Freyana sebagai bentuk kekesalan nya.

Freyana tertawa cengengesan saat melihat respon si kucing, dengan susah payah ia menggendong hewan berbulu putih itu, awalnya Freyana ingin memindahkan si kucing ke pinggiran tetapi hewan itu selalu mengikuti nya saat sudah berhasil di pindahkan, akhirnya ia pulang ke rumah di barengi kucing putih di sampingnya.

"Freyana pulang." tak ada sahutan dari sana, kedua orang tuanya pasti sudah terlarut ke alam mimpi, Freyana yang memang sudah terbiasa pun masuk ke dalam rumah, dirinya juga mempersilahkan kucing putih tadi untuk ikut masuk bersamanya.

Ia berjalan ke dapur, lalu menaruh barang-barang belanjaan nya. Kucing putih tadi masih setia berjalan mengikuti setiap langkah Freyana sampai gadis itu mengangkat nya.

"Malam ini kamu tidur bersama ku, jangan nakal ya." Kucing itu hanya mendengkur, Freyana membawa kucing tadi masuk ke dalam kamarnya. Di dalam, keduanya sedang mencari spot yang nyaman untuk tidur, Freyana agak kesal saat kucing yang mempunyai ras persia itu mengambil setengah bagian dari kasur. Sempit plizz.

Sedangkan si kucing sudah tertidur lelap, di lihat dari tubuhnya yang sudah tenang dan tidak banyak bergerak. Dengan pelan Freyana membawa kucing itu ke dalam dekapannya sebagai pengganti guling.

Mereka akhirnya tertidur lelap dengan posisi itu.

***

Freyana terbangun sangat pagi, hal itu di karenakan alarm miliknya yang memang di setel khusus, saat terbangun ia masih mendekap kucing tadi dalam dekapannya dan si kucing juga tak berontak, malahan tertidur dengan pulas.

ONESHOOT FREFLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang