ga adil!

552 51 16
                                    



.
.
.
.


"kalau jalan tuh pake mata!" Geram Freya kepada gadis pendek di hadapannya, "lah, jalan itu pake kaki, bukan pake mata, anda ini bodoh ya?" Bukan nya meminta maaf, gadis pendek itu malah membuat Freya semakin kesal.

"Awas lu ya, nanti gw ajarin caranya sopan santun ke yang lebih tua." Freya mendorong tubuh gadis yang lebih kecil sampai terjatuh, tentu ia tak terima, dengan cepat bangkit lalu mendorong Freya kasar.

"Bangsat lu! Awas aja bakal gw bilangin ke ayah gw," gadis yang lebih pendek langsung pergi dari sana, meninggalkan Freya yang memerah karena amarah.

"Cih, pake bawa-bawa bapak, keliatan banget anak papanya," desis Freya kesal lalu berjalan kembali ke kelas nya.

***

"Permisi, apakah ini kediaman keluarga Levira?"

"Ah, benar, ada perihal apa ya?"

"Begini, menyangkut putri bapak, kami di utus oleh keluarga Aderla, untuk meminta pertanggung jawaban." Sosok yang bisa di bilang sebagai ayah Freya mengerutkan kening nya, tak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh sosok yang di anggap nya sebagai seorang pengawal.

"Bisa langsung ke inti? Saya tidak mengerti," pintanya, sosok dengan baju serba hitam itu hanya mengangguk, mengiyakan permintaan tersebut.

"Jadi, kami mendapat laporan bahwa putri anda, Nona Freya Aksa Levira. Telah ----------, Nona Florana Aderla." Tutur pengawal tersebut, Ayah Freya tentu sangat kaget tetapi mereka tak punya bukti untuk menuduh putrinya.

"Apa anda punya bukti? Saya selama ini terus menuntut anak saya dalam kebaikan, mana mungkin ia berani melakukan hal seperti itu, di tambah dengan anak dari rekan kerja saya." Sang pengawal lagi-lagi hanya mengangguk, apa yang di katakan oleh Aran: ayah Freya, itu benar adanya, semua orang tua pasti selalu menuntun anaknya untuk melakukan hal baik.

"Ya, saya sudah menebak kalau anda akan menanyakan hal itu, tetapi kami mempunyai buktinya," si pengawal mengambil handphone miliknya yang memang terletak di atas meja, membuka kan satu Video dan memberikan nya kepada Aran.

Aran menonton isi Video itu dengan seksama, tak ada yang aneh, tetapi kepalanya mulai terasa berat saat di menit-menit terakhir video itu, di sana hanya di perlihatkan langit-langit dari sebuah toilet, kemungkinan itu adalah toilet yang berada di sekolah.

Memang tak ada yang aneh, tetapi jika Volume handphone itu di naikkan maka mulai terdengar suara-suara aneh, salah satu suara itu sudah di tetapkan sebagai milik Flora, tetapi yang satunya, entahlah kalian mungkin juga sudah tahu.

Video itu berakhir, Aran sudah memanas, ia harus bertemu dengan Freya secepatnya, "jadi bagaimana tuan?"

"Ya, kamu benar, setelah ini saya pasti akan bertanggung jawab."

"Terimakasih, saya senang mendengarnya."

***

"Awh, sakit tau nggak!!" Freya mendorong Flora hingga menghimpit dinding, sekarang kedua nya sedang berada di toilet, awalnya memang hanya Flora sendiri, tetapi tanpa ia sadari ada sosok Freya yang sedang mengikuti nya.

"Anjing lu! Lu ngasih apa ke minuman  gw kemarin, hah!" Freya menatap Flora marah, darah nya berdesir, kedua tangan nya semakin erat menahan tubuh gadis kecil itu.

ONESHOOT FREFLOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang