8.

329 36 0
                                    

happy reading!
.
.
.
.

-Rumah Gracia

"Thanks Sean."

Gracia berujar sebelum turun dari mobil

"Anytime Ge."
lalu Sean tersenyum tipis
sangat tipis bahkan nyaris tak terlihat seperti senyuman.

sebelum benar benar keluar dari mobil Gracia menoleh pelan lalu menatap Sean

Sean yang di tatap seperti itu merasa benar benar salah tingkah

'gue udah gila sih..'

"Sean, say sorry to Revan and Zee ya.., gara gara gue mereka jadi repot begitu.."

Gracia berujar dengan nada sedih
ia benar benar merasa tak enak kepada dua adik kembar Sean itu.

"iya."

Gracia lalu turun dari mobil itu dengan cepat
ia tak kuat menahan detak jantungnya yang kian melaju setiap mendengar suara Sean.

tepat setelah Gracia turun dari mobil Sean mengusap wajahnya kasar

"sial.., gue beneran harus bikin dia jadi milik gue."

namun saat Sean hendak menginjak pedal gas ia melihat pantulan diri Gracia di kaca spion

cewek itu melambai seolah menyuruh Sean untuk turun
maka Sean keluar dari mobil dengan tatapan bertanya

"Sean!, ada Aran di dalem!"

Sean berjalan mendekati teras rumah Gracia

"sama Chika ya?"

Gracia mengangguk

"Lo gamau masuk dulu?"

Sean tampak berpikir

"panggilin Aran nya sekarang boleh gak?"

Gracia tertawa mendengar pertanyaan bodoh Sean

"ya kenapa gaboleh?, dia adek lo"

lalu Gracia masuk untuk memanggil Aran.

tak sampai 5 menit Gracia keluar bersama Aran yang masih mengenakan seragam dilapisi jaket boomber favoritnya
tak lupa terlihat pula Chika mengekorinya di belakang

"halo bang Sean.."

chika menyapa ramah Sean, dibalas anggukan singkat serta wajah datar andalan seorang Sean.

Gracia menatap mereka heran
cara Sean membalas sapaan Chika benar benar berbeda saat ia membalas sapaannya

"Ran, Christy mana?"

Aran menepuk dahinya

"G-gue kira udah pulang sama lo bang..?"

Sean menggeram tertahan.
ia harus bisa menstabilkan emosinya di depan Gracia
mengingat Gracia sangat tak suka pada kekerasan

"kalo gitu ayo pulang."

Aran paham nada itu
nada ancaman dari Sean yang tak dapat dibantah
apabila ia berani membantahnya maka dia berani mendapat konsekuensi yang sangat besar dari perilakunya itu

"iya bang, gue pamit ka chika dulu ya.."

Aran berujar dengan hati hati

Sean bergumam membalasnya

"ka chikaa, Aran pulang dulu yaa.."

Chika mengangguk lalu tersenyum
ia memeluk kekasihnya itu dengan erat
begitupun Aran ia memeluk Chika tak kalah erat

"Kak gre, gamau peluk bang Sean juga?"

UKHUK!

Sean tiba tiba tersedak mendengar omongan Chika
sedangkan Gracia menatap horor ke arah adik pertamanya itu

different at all. [GRESHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang