Lelah

36 21 5
                                    

Pulang sekolah Anggi mendapati Maya mamanya yang sedang menyimpan beberapa bajunya di koper. Melihat kehadiran Anggi, Maya tersenyum lalu  beridiri dan memeluk putri semata wayangnya itu.

"Mau kemana mah?" Tanya Anggi setelah Maya melepas pelukan singkat itu.
Maya terdiam dan belum mampu untuk sekedar bersuara. Hatinya sakit melihat apa yang dialami putrinya itu. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu yang tak bisa memberi kebahagiaan pada anaknya.
Melihat Maya yang terus diam membuat Anggi paham bahwa dirinya akan ditinggal lagi.

"Tetap kembali mah. Kapanpun itu." Ucap Anggi setelahnya Ia pergi ke kamarnya.

" maafin mama nak" lirih Maya yang tak mampu menahan tangisnya.

***

"Gar nongki yok" ajak Ray setelah merasa bosan bermain playstation dengan Gara.
Gara segera mengambil jeketnya lalu bersama Ray keluar dari kamarnya dan turun kebawah.

"Bun keluar bentar yah" ucap Gara meminta ijin pada Sarah.

"Jangan larut pulangnya. Udah makan belum Ray?" Balas Sarah yang membuat Gara kesal karena hanya Ray yang ditanya.

"Heheh... udah kok bun." Jawab Ray sambil tertawa kecil.

"Yaudah hati-hati dijalan yah"
Setelahnya Gara dan Ray pergi ke rumahnya Andrew untuk malam mingguan.

Setelah tiba dirumahnya Andrew, Gara dan Ray segera masuk dan menuju kamar Andrew .
Yah bukannya tidak sopan, namun Lyla bundanya Andrew yang sendiri meminta seperti itu, karena menganggap teman Andrew adalah anak-anaknya.

" berapa kosong nih" tanya jery setelah Gara dan Ray duduk di karpet yang sama.

"Bacot lo njing" jawab Ray yang merasa diejek. Andrew Gio dan jery hanya tertwa melihat Ray kesal.

"rokok Gar" ucap Adrew sambil melempar sebungkus rokok yang dengan sigap ditangkap oleh Gara.

"Clubbing aja gimana?" Tanya Gio yang membuat Gara dan lainnya terdiam sambil menatap satu sama lain. Pasalnya Gio selalu menolak jika diajak untuk clubbing dan sekarang dirinyalah yang mengajak.

" lo kalo ada masalah cerita aja napah" ujar jery sambil mengesap rokoknya.

" kocak lo" tambah Ray yang membuat Gara tertawa pelan.
Gio tahu bahwa teman-temannya akan bereaksi seperti itu. Namun jujur saja saat ini Ia merasa sangat bosan dan ingin melakukan sesuatu yang baru.

"Turun yuk. Nongki diteras" ajak Gara lalu turun ke bawah diikuti Andrew, Gio,Ray, dan Jery.

"Perasaan malam minggu gue gini terus deh" ucap jery yang kini duduk di tangga teras sambil mengesap rokoknya.

"Udah gue bilang clubbing aja napah" balas Gio yang terus sibuk dengan handphonenya.

"Emang lo mau ngapain kalo udah disana? Duduk nonton doang? Nggak kan?. Udah deh lo ngegitar ajah gua nyanyi" ucap Ray panjang lebar yang membuat  Andrew akhirnya berdiri menghadap mereka berempat.
Gara terus mengesap rokoknya sambil memperhatikan Andrew yang telah bediri dihadapannya.

"Lo mau yang baru gak?" Tanyanya serius.

"Yang baru gimana maksud lo" kesal Jery karena tak paham apa maksud Andrew.

ANGGIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang