Ragu

10 3 0
                                    

Dan benar adanya bahwa jangan pernah menerima cinta, jika masih ragu. Dan jangan pernah terburu-buru mengakui cinta, hanya karena kamu merasa nyaman dengannya. Ketahuilah dan pikirkan semuanya terlebih dahulu, baru mengambil keputusan.

Hari ini Anggi berangkat lebih seduh kesekolah. Sudah lumayan ramai keadaan dalam kelas dan Anggi memutuskan untuk membaca bukunya.

"Pagi sayangkuh" sapa Chella sambil memeluk Anggi singkat. Anggi menanggapi perlakuan Chella dengan senyum.

"Lala?" Tanya Anggi membalikan badannya pada Chella yang baru saja duduk dibelakangnya.

"Bareng Ray kayaknya." Jawab Chella. Anggi hanya berohria sebagai tanggapanya.

"Ada tugas yah?" Tanya Chella yang melihat Anggi kembali membaca buku biologinya.

"Gak ada tuh" jawab Anggi. Setelahnya Anggi kembali lanjut dengan aktivitasnya, begitupun  Chella yang sedang memainkan handphonenya.

"Shit! Gi, Gi, Gi. Liat nih cowok lo ngedugem sama cewek anjir" heboh Chella namun memelankan suaranya takut ada yang dengar. Segera Anggi menonton vidio singkat yang diunggah oleh Jery di akun instagramnya. Dimana Gara yang terlihat mabuk berat sedang berdugem ditengah-tengah cewek seksi. Tidak ada perasaan marah, kecewa, ataupun cemburu yang Anggi rasakan. Anggi hanya merasa jijik atas tingkah Gara yang seperti itu.
Anggi menyudahkan untuk menonton vidio konyol itu lalu kembali melakukan aktivitas awalnya. Setelahnya Lala datang dan tak lama kemudian jam pelajaran dimulai.
Anggi begitu fokus dengan pelajaran Biologi yang sedang berlangsung. Ia terus menjawab pertanyaan yang dilemparkan Bu Rina selaku Guru mapel Biologi itu. Yah Anggi tidak terlalu bodoh ataupun pintar. Ia ditengah-tengah lah.

"Ngerasa udah hebat yah?" Serkas Ashilla yang berbalik kearah Anggi. Anggi tidak meladeni ucapan Ashilla karena Ia merasa tidak penting.

"Liat aja Nggi." Peringat Ashilla tajam.
Angii tidak takut akan ancaman yang akan Ashilla lakukan nanti. Ia hanya harus menjaga dirinya saja dan melawan jika itu sudah keterlaluan.

Kring...kring...kring...
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Bu Rina segera mengakhiri pelajaran yang berlangsung lalu keluar dari kelas. Seisi kelas pun mulai keluar satu persatu. Ashilla yang hendak berjalan pun sesaat mentap Anggi tajam penuh kebencian.

"Gak usah takut. Ada kita" ucap Lala yang bangun dari duduknya menuju Anggi.

"Yuk kantin. Laper" ajak Chella memelas.
Segera mereka bertiga menuju kantin yang begitu ramai dari biasanya.

"Rame bangat dah" heran Lala ketika melihat keadaan kantin saat ini. Tak hanya Lala, namun Anggi dan Chella pun juga merasa hal yang sama.

"Taro Gar sampe bonyok"

"Hantam Gara."

"Woy lawan balik jep"
Teriakan-teriakan para cowok dibagian depan kini membuat Anggi,Lala dan Chella yang merasa heran pun terjawab sudah. Anggi terkejut namun Ia tak ingin peduli biarlah itu menjadi urusan Gara.

"Gi Gara berantem tuh" ucap Chella sedikit takut.

"Samperin gih. Anak orang bisa mampus tuh" tambah Lala yang jujur membuat Anggi sangat muak ketika membahas Gara saat ini. Dari tempat mereka berdiri Anggi kini dapat melihat dengan jelas Gara yang begitu brutal dan kejam memukul siswa bernama jefri itu. Tidak ada rasa kasihan pada setiap pukulan yang Gara berikan. Kini Anggi tak tahan lagi melihat pertengkaran itu hingga Ia memilih untuk kembali ke kelas. Chella yang ingin mengikuti Anggi pun segera ditahan oleh Lala.
Lala bukan tak peduli akan Anggi. Ia hanya merasa Anggi ingin sendirian saat ini.

ANGGIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang