Setelah dua hari tidak masuk sekolah, akhirnya Anggi memutuskan untuk kesekolah hari ini yah tepatnya hari senin.
Anggi sudah sedari tadi tiba di kelas dan belum ada siapa-siapa selain dirinya. Karena hari ini ada presentasi tugas sejarah, maka Anggi memutuskan untuk membaca ulang materinya agar tidak terlalu terpaku pada teks saat menjelaskan nanti. Namun tak lama kemudian, meja Anggi digebrak oleh Ashilla yang datang bersama Gladis dan kedua anteknya itu."Maksud lo apa? Jadi lo jadian sama Gara hah? Gitu?" Marah Ashilla yang membuat Anggi sedikit lucu atas tindakannya yang merendahkan dirinya sendiri.
"Bangun lo." Pintah Gladis dengan tampang sok hebatnya.
Tanpa pikir panjang Ashilla segera menjambak rambut Anggi tanpa ampun begitu pun Gladis yang dengan tidak tahu malunya menampar pipi Anggi hingga memerah."Lonte lo. Udah puas main sama Gara? Hah?"ucap Gladis yang membuat Anggi menggertakkan giginya lalu mendorong kedua manusia itu kasar. Anggi tidak peduli pada Ashilla karena ucapannya tidak mengusik Anggi namun Gladis? Tidak. Manusia seperti Gladis harus diberii pelajaran juga.
Tanpa pikir panjang, Anggi segera membalas Gladis dengan tamparan di pipinya dan akhirnya kedua antek Gladis itu menahan Anggi."Anjing lo. Lo nampar gue hah? Sialan. Sini lo" marah Gladis yang kemudian menendang tempurung lutut Anggi.
"Dis udah." Panik Ashilla yang melihat kondisi Anggi sudah jauh dari kata rapih itu. Darah bercucuran keluar dari lutut Anggi dan tamparan Gladis pada pipi Anggi meninggalkan luka sobek diujung bibirnya hingga darah semakin banyak keluar.
"Mati lo." Umpat Gladis lalu mrnyuruh kedua anteknya itu melepaskn Anggi.
"Oh my God. Anggi?" Kaget Lala yang baru saja datang bersama Chella.
Tanpa pikir panjang Chella segera menjambak Gladis menghantamnya tanpa ampun hingga Gladis meminta ampun barulah Lala berhenti mengajarnya."Lo kelas mana sih? Gila yah" ucap Chella yang membuat Gladis dan kedua anteknya pergi meninggalkan kelas itu.
"Gi? Astaga sini ke UKS." Panik Chella lalu membawa Anggi ke UKS untuk mengobati lukanya. Sementara Lala masih ingin menanyai awal mula kejadian itu pada Ashilla. Yah Ashilla lah penyebab datangnya Gladis. Karena satu sekolah tidak menginginkan untuk bergabung dengan circle konyol itu.
"Ulah lo kan?" Tanya Lala to the point.
"Iyah kenapa? Gara-gara dia gue sama Gara putus. Dan selama ini Anggi selalu lihat gue sama Gara ciuman. Terus dia nikung gue? Lo mikir La" jawab Ashilla yang membuat Lala terdiam sesaat.
"Tapi gak gini caranya. Kalo sampe Anggi kenapa—"
"Gue gak peduli La."
"Lo harusnya kontrol emosi lo. Dan kalau pun emang Gara gak mau lagi sama lo, yausah ikhlasin aja. Mungkin dia bukan yang terbaik buat lo. Masih banyak kok yang suka sama lo. Lo nya aja yang hanya mau liat Gara." Ucap Lala tenang yang akhirnya membuat Ashilla pergi ke kursinya.
Setelahnya Lala segera menyimpan tasnya dan pergi ke UKS untuk melihat keadaan Anggi."Lala" panggil Ray dari belakangnya. Lala segera berbalik dan mendapati kekasihnya itu.
"Mau kemana?" Tanya Ray
"Oh itu. Ke UKS. Baru dateng?"
"Iyah nih. Ngapain kesana?."
"Mau nyusulin Chella sama Anggi."
"Iyah kenapa di UKS?" Tanya Ray yang membuat Lala sulit untuk menjawab. Jika Lala mengatakan yang sebenarnya, dan kalau Ray pergi memberitahukan hal ini pada Gara maka akan jadi masalah lagi yang ada. Lala tak ingin Anggi terlibat masalah seperti ini lagi.
"Bee?" Panggil Ray yang membuat Lala kaget
"Kenapa sih?" Tanya Ray kesal
"Anggi dilabrak Ashilla sama Gladis tadi. Mau ikut juga?" Jawab Lala jujur akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGIKA
Teen FictionAnggika Putri Aditima. Gadis cantik yang dalam hidupnya penuh dengan rasa sakit. Entah rasa sakit karena keputusan kedua orang tuanya untuk berpisah, rasa sakit karena ditinggal kekasih tanpa alasan yang jelas, atau rasa sakit karena selalu merasa s...