Sudah jam 19.00 dan Anggi baru saja selesai mandi. Yah dirinya kan pergi berbelanja karena kulkasnya kosong. Anggi segera memakai hodie hitamnya lalu mengambil slingbagnya dan segera turun kebawah. Setelah gojeknya sampai, segera mereka pergi ke supermarket yang ditujui.
Sepanjang perjalanan, suara guntur dari atas tak kunjung berhenti yang membuat Anggi mulai merasa kesal.
Tak lama kemudian mereka sampai di supermarket tersebut. Segera Anggi turun lalu membayar gojek tersebut dan masuk kedalam supermarket.
Anggi telah memasukan beberapa belanjaanya pada troli. Namun ia merasa masih ada yang kurang hingga kini dirinya tengah berkeliling untuk mencari sesuatu yang kurang itu."Ohiyah lupa. Susu yang belum beli astaga" ucap Anggi pada dirinya sendiri sambil menepuk jidatnya pelan.
Anggi segera menuju rak yang penuh dengan bermacam merek susu itu. Saat sedang mencari merek susu yang biasa diminumnya, tanpa sengaja troli yang didorongnya menabrak seorang wanita cantik didepannya.
Sontak wanita itu berbalik menatap Anggi." duh Maaf kak. Gak sengaja" ucap Anggi sambil meringis karena takut akan dimarahi.
" gakpapa. Santai." Jawab wanita itu tersenyum yang membuat Anggi membalas senyuman itu.
"Nyari susu apa?" Tanya wanita itu yang membuat Anggi kembali menoleh ke arahnya.
"Ah itu kak susu zee." Jawab Anggi lalu segera mengambil susu zee tersebut kedalam trolinya.
" samaan kayak ade gue berarti. Biasa bocil sukanya cokelat" ucap wanita itu tersenyum.
" hehe gitu deh kak. Kalo gitu Aku dul-"
"Lo belanja apaan sih lama bangat."
Ucap seorang pria yang baru saja datang. Setelah melihat pria tersebut, Anggi menoleh kearah wanita tadi.
Yah pria tersebut adalah Gara. Entah kenapa dirinya selalu bertemu dengan Gara setelah kejadian memalukan itu. Anggi yang sebetulnya tidak ingin bertemu Gara malah takdir semakin mempertemukan keduannya.
Gara sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Anggi. Karena dirinya sangat kesal terhadap Fara." ini udah selesai." Balas Farah lalu menoleh ke arah Anggi
"Aku dluan kak" ucap Anggi tersenyum
" ke kasir kan? Yuk barengan" jawab Farah yang membuat Gara menatap Anggi. Anggi tak tahu harus berbuat apa hingga dirinya hanya bisa mengikuti Farah. Yah setelah dilihat-lihat Farah jelas kakaknya Gara. Siapapun pasti akan merasakan hal itu. Karena keduanya memang sangat mirip. Dan Farah adalah Gara versi perempuan begitupun sebaliknya.
Setelah selesai membayar, Anggi berjalan disamping Farah sedangkan Gara dibelakang mereka berdua.
Demi apapun Anggi merasa sangatlah sial hari ini. Hujan yang deras membuat dirinya kesal ingin memukul sesuatu."Kesini bareng siapa?" Tanya Farah yang membuat Anggi menatapnya.
" sendiri aja kak hehe" jawab Anggi ramah.
"Lama banget dah"ucap Gara kesal kemudian mengambil alih belanjaan yang dibawa Farah lalu berlari kearah mobil.
" maksud Aku bawa mobil?" Tanya Farah lagi.
" nggak kak. Sama goj-"
"Yaudah barengan aja. Ini hujannya pasti lama." Potong Farah yang membuat Anggi langsung menolaknya." duh gakpapa kak."
" udah jam segini loh. Barengan aja kali." Lagi Farah bersuara yang kali ini membuat Anggi mengiyakan ucapannya."Yaudah yuk" ucap Farah lalu menggandeng tangan Anggi dan berlari memasuki mobil.
Sesaat Anggi merasa senang karena bertemu orang baik yang peduli kepadanya. Namun setelah berada dalam mobil dan sempat bertatapan dengan Gara, membuat Anggi mengubur kembali perasaan senang yang sesaat itu." Far pindah depan. Gue bukan sopir" ucap Gara sambil melihat Farah dari kaca.
" jalan aja napah." Kesal Farah. Lalu tersenyum malu pada Anggi.
Setelahnya Gara mulai mengemudi mobil tersebut.
Sepanjang jalan Gara terus mengesap rokoknya sambil mendengarkan percakapan kedua orang dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGIKA
Teen FictionAnggika Putri Aditima. Gadis cantik yang dalam hidupnya penuh dengan rasa sakit. Entah rasa sakit karena keputusan kedua orang tuanya untuk berpisah, rasa sakit karena ditinggal kekasih tanpa alasan yang jelas, atau rasa sakit karena selalu merasa s...