Bittersweet 42 - Pilihan

1.6K 89 8
                                    

Dengan perasaan campur aduk, Dinda dengan ditemani Diki menunggui Elgard yang tengah berjuang di meja operasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perasaan campur aduk, Dinda dengan ditemani Diki menunggui Elgard yang tengah berjuang di meja operasi. Dinda khawatir juga takut karena tadi Elgard tak sadarkan diri.

"Nona, mohon maaf kalau saya lancang. Tapi jika anda masih seperti dulu saya yakin Tuan Gerald akan dengan senang hati menerima anda."

Dinda mengernyitkan dahi.

"Anda tidak ingat pada saya, Nona?"

Dinda memicingkan mata, memperhatikan Diki, supir pribadi keluarga Gentala itu dengan seksama.

Dinda menggelengkan kepala, karena ia benar-benar tidak ingat siapa Diki.

"Sebelum saya bekerja dengan keluarga Gentala, saya pernah bekerja menjadi supir pribadi Pak Dermawan, Papa anda."

Benarkah? Dinda benar-benar tak ingat.

"Mungkin anda tidak ingat karena saat itu anda masih berusia 5 tahun."

"Singkat cerita, setelah beberapa tahun saya bekerja untuk Papa anda, Papa anda dihadapkan dengan masalah yang menyebabkan perusahaannya gulung tikar dan saya pun tidak lagi bekerja untuk Pak Dermawan." Ya, bahkan saat itu Dermawan tak lagi sanggup untuk membayar gaji seorang supir dan asisten rumah tangga. Keluarga dan sahabat terdekat bahkan tega mengkhianatinya terlebih Dermawan adalah orang yang sangat-sangat baik.

"Bagi saya Pak Dermawan adalah orang yang baik dan tidak sepatutnya Nona sebagai anak orang baik seperti Pak Dermawan diperlakukan seperti ini oleh Tuan Gerald."

Dinda tertegun. Tapi Gerald memang tak punya hati bahkan pada putranya sendiri. Dinda berpikir andai saja dulu Papanya tidak menolong Gerald mungkin sejak saat itu Gerald sudah mati dan hidup Elgard bisa tentram damai. Tapi jika takdirnya seperti demikian maka Dinda dan Elgard tidak akan pernah bertemu dan tidak akan terlibat perasaan satu sama lain.

"Tuan muda juga hidupnya tak jauh berbeda seperti Nona meski dia kaya raya tapi dia terlihat tidak bahagia."

Dinda sangat setuju dengan pernyataan Diki.

"Saya berharap Nona bahagia bersama Tuan muda terlebih Tuan muda sangat mencintai Nona."

Dinda tersenyum tipis. Pahit manis cinta dan lika-liku kehidupan sudah ia lewati bersama Elgard dan kini harapan terbesarnya adalah Elgard baik-baik saja, Elgard kembali seperti sedia kala karena bukan cuma Dilan yang tidak ingin kehilangan Elgard, tapi ia juga demikian.

 Pahit manis cinta dan lika-liku kehidupan sudah ia lewati bersama Elgard dan kini harapan terbesarnya adalah Elgard baik-baik saja, Elgard kembali seperti sedia kala karena bukan cuma Dilan yang tidak ingin kehilangan Elgard, tapi ia juga demikian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BITTERSWEET [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang