Happy Reading ^^
..
.
.
"HUWAAA BANYAK SEKALI MAKANAN ENAK! Aku belum pernah melihat makanan ini sebelumnya!"
"Iya kan."
"MAMA HEBAT!"
"Tentu saja."
"Terimakasih Mama!"
"Sama-sama salad!"
Sasuke menatap dua orang yang saling berpelukan itu bergantian, kemudian melihat berbagai jenis makanan tersaji di atas meja makan. Lalu mendengus dalam hati. Sebenarnya Sakura ke Paris tidak sedang berburu makanan kan?
Saat Sarada sampai ke rumah, bukannya marah karena Mamanya tidak pernah menghubunginya, Sarada malah terlihat sangat gembira.
Apalagi yang membuat mood Nona muda naik jika bukan karena makanan-makanan itu? Sepertinya Sakura sudah memperkirakan semuanya untuk menghindari amarah Sarada.
"Papa! Apa yang kau lakukan di sana? Ayo kemari!" Sarada mengayunkan tangan ke arah Sasuke yang sedari tadi hanya diam mematung di dekat pintu dapur.
Sambil bertepuk tangan dengan girang. Sarada naik ke atas kursi dan mengambil sumpit. "Huwaa.. enak sekali!" Pekiknya senang.
Sakura tertawa. Dia mengambil beberapa kue dan mendekatkan pada Sarada. "Coba salad makan ini!"
"Wahhh.. yang ini lebih enak."
"Iya kan. Hihi.."
Melihat kedua orang itu sangat bersemangat membuat Sasuke tersenyum. Hanya bersama Sakura, Sasuke bisa melihat anak cengeng itu tertawa lepas. Begitupun sebaliknya hanya bersama Sarada, istrinya nampak ceria. Mereka berdua benar-benar saling melengkapi.
Sarada mengambil pastry berbentuk kerucut saat Sasuke mendekat. "Papa makanlah!!"
"Aku tak terlalu suka-"
"Makan papa! Ini enak loh."
Sasuke menghelah nafas. Dia mengambil kue itu dan memakannya lalu segera minum lantaran tak kuasa menahan rasa manis di lidah.
Sakura tertawa. "Itu namanya Madeleine. Memang sangat manis sih."
"Kenapa Papa tak menyukai makanan manis? Padahal rasanya sangat enak." Sarada menanggapi sambil memayunkan bibirnya. "Kalau begitu ini saja!"
"Tidak! Kau saja yang makan." Tolak Sasuke begitu Sarada menyodorkan makaroni. Anak itu sama sekali tidak mengerti bahasa yah? Makaroni jelas lebih manis. Anak itu mau membuatnya muntah?
"Papa tidak asyik!" Sarada menggembungkan pipi sebal dan memilih memasukkan kue itu ke mulutnya dalam satu kali lahap.
"Uhuk. Uhuk."
"Salad! Pelan-pelan kalau makan." Seru Sakura khawatir.
Sasuke segera mengambil air untuk diminum Sarada dan mengusap belakang leher anak itu saat dirasa Sarada sudah tak tersedak.
"Hihi.. Maaf Mama." Ucap Sarada mengelap mulutnya. Sarada mendogak menatap Sasuke dengan senyuman lebar. "Terimakasih minumannya papa!"
"Aa."
Sakura mengerjap melihat kedekatan Sasuke dan Sarada. Wanita cantik itu memiringkan kepala berfikir sejenak, lalu tersenyum manis. Sepertinya dia melewatkan sesuatu?
"Kau makan apa?"
Lamunan Sakura buyar saat Sasuke menggeser kursi duduk di sampingnya.
"Ini sup bawang yang terbuat dari kaldu. Biasanya, sup ini diberikan taburan keju dan lebih enak jika ditambah sepotong baguette di atasnya." Sakura mengambil roti lalu dicelup ke sup dan menyuapkan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS II : Like Mother, Like Doughter.
RomansSEKUEL KISS! "Paman Itachi! jangan melihat mamaku terus!" "Dia bukan kakakku, pak guru. Dia mamaku!" "Cih. Paman Sasori pasti mencari kesempatan untuk mendekati mama. tidak akan kubiarkan." "Mama cuma milik Papa. titik!" "huh.. Susah yah punya mama...