Happy Reading ^^
..
.
.
Sakura berputar di depan cermin besar, menatap kagum dress formal selutut berwarna hijau dengan belt di bagian pinggang yang dikenakan.
Dress cantik ini dikirimkan mertuanya untuk digunakan dalam perjamuan.
Yap, seperti biasa. Setiap bulan akan ada kumpul-kumpul antar keluarga Uchiha. Kali ini, mereka menyewa sebuah restoran ternama untuk dijadikan tempat pertemuan.
Sakura tentu saja sangat senang dengan adanya perkumpulan ini. Karena dia bisa mengenal lebih jauh orang-orang dari keluarga Uchiha. Di sana Sakura bisa mendapatkan informasi baru mengenai bisnis, keuangan dan hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
"Bajumu sudah ku sediakan di atas ranjang yah sayang." Ucap Sakura begitu mendengar suara pintu kamar mandi terbuka.
Sakura masih fokus bersolek di depan meja rias. Dengan bersenandung, Sakura memoles lipstik serta bedak padat dan beberapa alat kecantikan lainnya.
Beberapa menit berlalu.
"Yap. Sudah selesai." Sakura tersenyum sambil merapikan rambutnya yang dibiarkan tergerai sepunggung.
Sakura tak berdandan terlalu menor. Dia hanya memoles make-up tipis yang natural. Namun begitu memukau untuk dilihat. Memang jika dasarnya sudah cantik, tanpa bergaya berlebihan. Tetap saja menjadi pusat perhatian.
"Bagaimana denganmu sasu-" Sakura melotot begitu dia membalikkan badan.
Ternyata dari tadi Sasuke masih duduk santai memangku iPad tanpa mengenakan baju sama sekali alias topless.
Sakura mengerang. "KENAPA BELUM SIAP? PESTA PENJAMUAN TINGGAL SATU JAM LAGI TAU!" Teriaknya marah.
Sasuke menghentikan kegiatannya sejenak menatap Sakura dari atas ke bawah lalu mengedikkan bahu. "Tenang saja, aku hanya sebentar berkemas." Ucapnya kembali melihat layar. "Ngomong-ngomong kau cantik sekali."
Sakura mendengus namun emosinya mereda mendengar pujian Sasuke.
"Kenapa tak pakai baju dulu? Nanti masuk angin." Ucap Sakura mendekati suaminya dan duduk di sofa.
Sejenak Sakura terenyuh memperhatikan raut serius Sasuke.
Sasuke baru pulang kerja beberapa jam yang lalu, selepas mandi lelaki itu kembali mengerjakan sesuatu di sofa. Melihat Sasuke yang begitu giat bekerja keras membuat Sakura merasa iri dan tidak enak.
Apakah hanya Sasuke saja yang kelelahan sedangkan dia malah enak bersantai?
"Sasu! Apa yang kau kerjakan?" Tanya Sakura merapat ke Sasuke untuk melihat layar. "Boleh aku bantu?"
"Tidak perlu. Hanya masalah sepele."
"Sepele seperti apa?"
"Ini data program dari perusahaan luar negeri. Ayah menyuruhku mengerjakan sebagian untuk dibahas ke penjamuan nanti. Harusnya sudah lama selesai, namun aku menelantarkannya."
"Bagaimana bisa kau menelantarkannya? Sasuke lupa?" Tanya Sakura panik.
"Tidak, kemarin aku sedang kesal."
"Kesal karena apa?"
Sasuke meliriknya sekilas. "Karena melihat istriku berdua dengan lelaki lain."
"Ugh.." Sakura meremas tangannya gemas. "BODOH!" Teriaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISS II : Like Mother, Like Doughter.
RomantizmSEKUEL KISS! "Paman Itachi! jangan melihat mamaku terus!" "Dia bukan kakakku, pak guru. Dia mamaku!" "Cih. Paman Sasori pasti mencari kesempatan untuk mendekati mama. tidak akan kubiarkan." "Mama cuma milik Papa. titik!" "huh.. Susah yah punya mama...