Chapter 9 - Proposal

332 40 1
                                    

Freen sampai di mansion kedua orang tuanya dan masuk kedalam rumah orang tuanya.

kedua orang tuanya sedang berada di ruang tengah bersantai agak sedikit terkejut karena anaknya jarang sekali pulang tanpa kabar. 

"oh Freen, nak kamu tumben pulang ga bilang-bilang?" sapa tuan chankimha.

"malam ma pa, aku punya hal penting untuk dibahas" sapa balik freen ke kedua orang tuanya.

"hmm duduklah dulu, apa yang ingin kamu bahas?" tanya tuan chankimha agak bingung apa yang freen akan bahas.

"jadi begini ma pa, aku mau melamar Becky besok malam, apakah mama dan papa besok bisa?" ucap freen langsung ke tujuannya.

"wah freen kenapa sangat mendadak sekali? mama dan papa besok bisa-bisa saja." balas tuan chankimha agak terkejut dengan apa yang disampaikan freen.

"Freen hanya ingin menjadi orang yang bertanggung jawab pa" jawab freen sambil melihat kedua orang tuanya yakin.

"apa yang membuat kamu tiba-tiba berpikir seperti itu? apakah kamu sudah benar-benar jatuh cinta sama becky?" tanya tuan chankimha.

"Freen tidak mau hal-hal yang tidak baik terjadi sebelum freen dan becky resmi menikah dan untuk jatuh cinta, mungkin freen sudah mulai mencintai becky dan akan mencoba belajar mencintainya lebih lagi setelah ini" jawab freen dengan tegas untuk meyakinkan kedua orang tuanya.

"baiklah kalau itu menurutmu baik, papa dan mama akan selalu mendukungmu lagipula kalian akan menikah juga nantinya." ucap tuan chankimha menyetujui freen.

-----

Pagi ini Becky bangun masih dengan senyumnya yang tidak luntur beberapa hari ini yang sudah jelas alasannya karena perasaan kasmarannya. nanti malam Freen akan datang dengan kedua orang tuanya kerumah Becky. 

Becky sangat tahu apa yang akan dibahas nanti malam, berbeda dengan kedua orang tuanya yang masih tidak paham tentang maksud freen ingin bertemu nanti malam, apakah kabar baik atau buruk tapi bila melihat tingkah laku freen dan becky kemarin sepertinya akan ada kabar baik.

"Good morning mom dad" sapa becky dengan wajah sumringah. 

"good morning princess daddy sama mommy" balas tuan armstrong.

mereka pun sarapan dengan tenang.

"kamu senyum senyum terus ga capek nak?" tanya nyonya armstrong keputri semayangnya itu.

"hehe aku lagi seneng banget mom" jawab becky tetap dengan senyumnya. walaupun sebenernya diapun sudah merasa sedikit linu karena terlalu banyak tersenyum tapi dia benar-benar senang karena semuanya berjalan dengan lancar

malam pun tiba, Becky sudah berdandan dengan sangat rapi untuk menyambut freen dan keluarganya nanti.

dia menerima chat dari Freen kalau dia sudah dalam perjalanan ke rumah Becky.

Freen sendiri sudah menyiapkan beberapa seserahan dan tak lupa dia juga sudah membeli cincin pertunangannya itu. Freen sendiri merasa gugup. kegugupannya pun dapat dirasakan oleh orang tuanya, mereka hanya tersenyum melihat Freen yang terlihat sangat gugup. 

"santai aja Freen, kami yakin Becky pasti akan menerima lamaranmu ini. kamu ini belum nikah aja sudah gugup begini haha" ucap tuan chankimha melihat anaknya.

ketika Freen mendengar ayahnya menyebutkan kata nikah itu pun merasa makin gugup dan tidak dapat menahan pikirannya untuk overthinking mengenai pernikahan nanti. tentu freen merasa senang.

Freen dan orang tuanya sudah sampai dirumah keluarga Armstrong dan mengetuk pintu rumah tidak lupa membawa seserahan maharnya.

"selamat datang, silahkan masuk" sambut nyonya armstrong yang sebenarnya sedikit kaget melihat bawaan Freen.

Marriage CertificateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang