Chapter 10 - Lift

418 51 4
                                    

"APA!? Freen lo kagak halu kan? ada yang ngancem lo kah buat nikah?" cerca Noey yang masih tidak percaya bahwa temannya yang notabenenya tidak terlihat tertarik dengan pernikahan tiba-tiba datang dan bilang akan menikah.

"baru beberapa hari yang lalu lo masih kena skandal kalau lo nikah, kenapa mendadak banget?" tanya nam juga tak kalah heboh.

"udah kagetnya?" jawab Freen dengan tenang. Noey dan Nam pun mengangguk menunggu jawaban Freen.

"Jadi gue mau nikah 2 bulan lagi, udah kagak usah kaget gitu dah. jadi gue sebenernya dijodohin sama bokap gue sama anak sahabatnya. awalnya gue ga seberapa peduli tapi ternyata guenya cocok ya udah deh gue mau nikahin dia" jelas Freen.

"jadi siapa tunangan lo? siapa cewe yang bisa bikin seorang Freen mau nikah secepet ini? lo udah apain aja tuh cewe, jangan bilang lo udah unboxing ya? " tanya Nam mencerca Freen karena susah percaya dengan penjelasan sahabatnya ini.

"santai kali gue, emang gue sebejat itu apa dimata kalian? nih foto calon gue" jawab freen sambil menunjukan foto becky ke kedua sahabatnya ini.

"hah? ini kan cewe yang ada diskandal lu kemaren? jangan-jangan skandal kemaren bener ya?" tanya nam langsung.

"gue susah sih jelasinnya kekalian, intinya skandal kemarin ya emang ga bener. dunia ini emang kecil banget jadi gue intinya dijodohin ama becky setelah skandal kemarin. tapi ternyata emang orang tua kita berdua kagak ada yang tahu tentang skandal kemaren. gue emang pernah ketemu sama becky sebelum skandal kemarin dan itu pun cuman sekali tapi ya habis ketemu lagi diperjodohan kemarin gue makin deket dan ya gue meyakinkan diri buat nikahin dia" jelas freen agar teman-temannya ini tidak heboh lagi.

kedua orang itu pun menganggukan kepalanya mencerna penjelasan freen yang bisa dibilang lumayan masuk akal.

"jadi tugas kalian berdua sekarang bantu gue  buat ngurusin konferensi pers dan sekalian bantu aturin acara nikahan gue juga." perintah freen kepada kedua orang itu.

"siap bos" ucap kedua orang tersebut karena tahu sifat freen yang harus dituruti kemauannya.

"ya udah gue pamit dulu, gue masih harus ngurusin yang lain, jadwal gue masih aman kan diminggu ini karena gue mau fokus sementara buat nikahan gue ini." ucap freen sekali lagi sebelum meninggalkan ruangan Noey.

Freen melanjutkan jadwalnya untuk bertemu Wedding Organizer dan sekarang dia sedang berada di hotel milik keluarganya. Freen pun memasuki lobby hotel itu untuk menuju keruangan kantornya. Freen sendiri selain disibukkan dengan karirnya didunia modeling dan akting masih menyempatkan diri untuk mengurus beberapa bisnis milik ayahnya karena dia satu-satunya penerus dari bisnis ayahnya itu.

saat didalam lift untuk menuju keruangan kantornya, Freen tidak sengaja melihat Namtan disana bersama seorang pria yang bukan lain adalah selingkuhan Namtan waktu masih bersamanya.  Namtan yang menyadari ada Freen disana pun terlihat kaget dan mati kutu.

Freen pun berusaha memasang wajah dinginnya, Freen jujur tidak merasa cemburu tapi mungkin sedikit kecewa bagaimana pun Namtan sudah melukai perasaannya dulu dengan berselingkuh dan Namtan baru saja mencoba berusaha mendekatinya lagi tapi nyatanya dia sekarang masih bersama dengan laki-laki itu didalam lift Hotel.

Pintu Lift terbuka dan GM dari hotel tersebut menyapa Freen. 

"selamat siang boss, kebetulan kita bertemu disini. apakah bos mau sekalian langsung melihat venue untuk pernikahan bos? " ucap GM itu saat melihat Freen.

"selamat siang, baik boleh langsung saja." jawab freen sambil berjalan keluar dari lift diikuti oleh GM hotel itu.

Setelah Freen selesai mengecek Venue dan berbincang sedikit dengan GM hotelnya. Freen pun berjalan menuju mobilnya yang terparkir di basement.

sebelum Freen mau masuk kemobilnya, tangannya ditarik oleh seseorang dan orang tersebut masuk ke kursi belakang mobilnya.

"apa maumu namtan?" geram Freen karena Namtan tiba-tiba saja memeluknya sambil matanya berkaca-kaca.

"Freen ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan" ucap Namtan.

"apalagi maumu huh? bukankah kamu masih bersama pacarmu itu. kenapa kamu masih menggangguku?" tanya freen dingin sambil melepaskan pelukan Namtan.

"Freen biarkan menjelaskan dulu tadi aku..." sebelum Namtan menyelesaikan penjelasannya, Freen terlebih dahulu keluar dari mobilnya itu dan mendorong Namtan untuk keluar dari mobilnya.

"sudah cukup Namtan, aku sudah tidak peduli dengan apapun tentang kamu, aku akan menikah sebentar lagi dan aku harap kamu tidak menggangguku lagi." ucap Freen tegas dan tanpa menunggu Namtan menjawabnya, Freen langsung masuk kembali ke dalam mobilnya dan langsung pergi dari tempat itu meninggalkan Namtan yang masih terisak. 

Namatan pun hanya bisa melihat mobil Freen pergi dan menangis. "aku akan membuatmu kembali padaku Freen bagaimana pun caranya" ucap Namtan yang matanya kini terlihat sedang dalam emosi.

disepanjang perjalan Freen pun meremas keras setir mobilnya karena menahan emosi membelah jalanan menuju ke rumah Becky karena dia sudah berjanji untuk bertemu dengan Becky ketika urusannya selesai.

sesampainya Freen didepan rumah Becky, dia pun memarkirkan mobilnya dan mengetuk pintu rumah tersebut. maid pun membuka pintu dan mempersilahkan Freen untuk masuk.

diruangan tengah ada nyonya Armstrong sedang duduk santai sambil meminum tehnya.

"eh Freen, kamu pasti mau bertemu dengan Becky kan? sudah sana kamu langsung kekamarnya aja dilantai 2 sebelah kanan" sapa nyonya armstrong yang melihat Freen masuk.

setelah Freen menyapa balik calon mertuanya itu, dia pun pamit untuk naik kekamar Becky.

Freen mengetuk pintu kamar Becky dan Becky pun membuka pintu kamarnya dan menyambut Freen dengan senyumnya. seketika emosi yang Freen tadi rasakan langsung luntur dan digantikan dengan senyuman yang tak kalah hangat dari Becky.

Becky pun mempersilahkan Freen untuk masuk kekamarnya, ketika Freen masuk dan menutup pintunya. Becky langsung memeluk Freen dengan erat dan freen pun membalas pelukan Becky. tapi becky merasa aneh karena dia tidak pernah mencium bau parfum yang menempel pada freen sekarang karena beberapa hari ini bahkan saat mereka pertama kali bertemu dulu parfum Freen tidak berubah. Becky sangat mengingat parfum yang digunakan Freen.

"kamu pake parfum baru kah? tumben wanginya beda" tanya becky memastikan.

"huh apa iya? aku pake parfum biasanya kok" jawab Freen masih sambil memeluk Becky.

"iya bajumu baunya beda deh dari biasanya." ucap becky sambil melepas pelukan Freen. 

freen pun mencoba mengingat jangan-jangan parfum namtan menempel kepadanya tadi waktu Namtan memaksa memeluknya. Freen pun bimbang untuk jujur atau tidak kepada becky. tapi hubungan harus saling jujur kan?

"oh aku tau, tadi aku tidak sengaja bertemu sama mantanku di hotel pas aku lagi cek Venue buat nikahan kita. dia lagi sama cowonya dan gilanya pas aku mau masuk kemobil tadi dia menarikku dan memaksa memelukku. tapi jangan kahwatir tidak terjadi lebih dari itu dan aku pun langsung mengusirnya dan kesini deh buat ketemu kamu" jelas Freen.

"apakah kamu tidak berbohong Freen? jangan dekat-dekat dengan cewe lain selain aku." ucap Becky dengan nada dinginnya dan dia pun melihat kemata Freen mencari apakah Freen berkata jujur atau tidak.

"Becky aku benar-benar jujur denganmu, aku tidak mau nantinya ada kesalahpahaman diantara kita dan aku pun berharap yang sama darimu. tidak ada yang ditutupi diantara kita" ucap Freen dengan tegas.

Becky pun mencerna ucapan Freen dan mengangguk.

"baiklah aku percaya padamu, tapi aku ga suka bekas wanita lain ada ditubuhmu. kamu mandi dulu sana nanti aku siapin baju ganti untukmu" ucap Becky sambil mendorong Freen menuju kamar mandi.

"mandiin~" goda Freen sambil merengek kepada Becky, Becky pun malu dan langsung mendorong Freen masuk dan menutup pintu kamar mandi itu.

"tidak ada mandiin mandiin kita kan belum sah" teriak Becky tapi dalam hatinya sih ya mau mau aja tapi ingat harus tidak boleh terlihat agresif.

--------

To be continue...

dicepetin updatenya nih buat kalian yang rajin vote dan kalau mau comment silahkan.

Marriage CertificateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang