BEBERAPA BULAN KEMUDIAN
Ayo, Nyonya, terus dorong!" ucap sang dokter sambil menyemangati
"HEH PANTEK DARI TADI GW DORONG YA HIKS HIKS, ARGHHHH!" Chika berteriak kelelahan.
"AKHHHH, sayang, jangan tarik rambutku!" ringis Adel. Tak bisa dihindari, Chika menarik rambut Adel dengan keras karena rasa sakit yang amat sangat
"Semangat, Nyonya! Sebentar lagi, kepalanya sudah terlihat. Ayo, teruskan!" dokter tetap memberi semangat dengan penuh keyakinan.
"ARHGHHHHHH!" Chika berteriak lagi, cengkeramannya pada rambut Adel semakin kuat
"Oek, oek, oek," terdengar suara bayi yang baru lahir.
Tubuh Chika terbaring lemas di ranjang rumah sakit, cengkramannya pada rambut Adel perlahan terlepas. Keringat membasahi pelipisnya, tetapi rasa lega dan bahagia menyelimuti dirinya.
Sang dokter memberikan bayi itu kepada suster, dan suster itu membawanya ke ruangan persalinan untuk di bersihkan, sementara sang dokter menjahit itu chika
mau nulis vagina tapi kayak gimana gitu 😞
ehAdel mengecup kening Chika, tangannya menggenggam erat tangan sang istri
"Makasih" Ucapnya, Chika mengangguk lemas
15 menit kemudian...
Chika berbaring di brankar, sudah tidak selemas tadi, sementara Adel duduk di kursi di samping brankar, memegang tangan sang istri dengan penuh kasih sayang.
Pintu ruangan terbuka, seorang suster menggendong bayi yang sudah dibedong, dan membaringkannya di samping Chika.
"Selamat ya, anak kalian berjenis kelamin laki-laki," ucap suster, menatap Adel dan Chika bergantian.
"Sepertinya dia haus, Nyonya Chika, Anda bisa menyusui anaknya sekarang."
Chika menatap bayi itu, mengangkatnya ke pangkuannya dengan penuh kasih.
"i-iya, sus," kata Chika sambil melirik Adel. Adel tersenyum penuh kebahagiaan, sementara suster keluar dari ruangan
Chika menyingkapkan bajunya dan mulai menyusui bayi itu, sementara Adel memperhatikan dengan penuh kekaguman. Ia menjilat bibir bawahnya.
"Sayang, aku juga mau," rengek Adel, membuat Chika meliriknya dengan tatapan tidak percaya.
"Gila ya kamu, nanti-nanti" kata Chika sambil memukul pelan tangan Adel.
"Ck, ah, kamumah," Adel mengerucutkan bibirnya, merasa sedikit kecewa.
"DIEM, nanti malam giliran kamu," kata Chika dengan nada lembut tapi tegas. Adel yang mendengar itu langsung berbinar.
"YEYY, makasih sayang!" Adel berseru dengan ceria, sementara Chika hanya memutar matanya dengan malas tapi penuh kasih sayang.
BRAKK
Pintu ruangan terbuka dengan heboh, dan masuklah tiga orang dengan ekspresi penuh semangat: Zee, Marsha, dan Olla, Zee langsung melompat-lompat di depan pintu sambil berseru,
"Kita masuk, kita masuk!"
Marsha mengikuti dengan teriakannya sendiri, "Ayo, ayo! Aku bawa hadiah buat bayi!"
Ollaan langsung mendekat ke brankar dengan wajah penuh antusias,
"Wah, dia ganteng banget! mirip gw" Ucap Olla melihat bayi yang kini sudah berbaring di samping Chika