Hari kepindahan Jidan ke rumah Sessa akhirnya terjadi. Jidan dengan sangat tak enak hati harus menerima ajakan Sessa untuk tinggal sementara atau mungkin bisa lebih lama dari kata sementara. Sedikit banyak Jidan bersyukur dengan adanya teman seperti Miko, Hesa, Sessa dan juga Rayi, hidupnya tak sepi dan tiada hari tanpa kebersamaan. Hubungan mereka melebihi hubungan saudara kandung.
"Gimana kamar abang gue, mayan kan?" Sessa meletakkan kotak terakhir berisi barang Jidan di lantai kamar abangnya.
"Bukan mayan lagi. Ini lebih dari yang gue kira. Abang lo orangnya rapih banget. Dikit monoton," Jidan terkekeh kecil.
"Semoga lo betah deh hidup sama gue. Kamar gue yang itu," Sessa menunjuk kamar yang ada di paling ujung. "Dan depan ini kamar tamu,"
"Ok. Gue bakal menyesuaikan diri."
"Lo bakal kabarin Rayi nggak?"
"Hari ini kita ada kumpul bareng kan? Ya nggak mungkin kalau lo nggak cerita,"
Sessa tertawa. "Ajakin Riku."
"Gue coba bilang ke dia."
"Ok. Gue tinggal yak. Selamat beres-beres. Kalau lo mau makan, banyak makanan di kulkas. Pakek semua serasa punya lo sendiri kecuali yang ada di kamar pribadi masing-masing. Paham?"
"Siap, Nyonya!"
"Tampol lo yak!"
"Wkwk... Canda! Udah sono!"
-
Rayi menyiapkan segala bawaan yang akan dia bawa untuk bertemu semua sahabatnya. Dia mendengar dari Hesa akan ada orang baru masuk pada lingkaran mereka. Rayi sangat penasaran dengan orang baru itu yaitu Riku.
"Dek, pergi?" Tanya Yuko.
"Iya, yah." Jawab Rayi.
"Hmm.. Ayah sebenernya mau ngobrol sama kamu perihal hubungan kamu sama Jericho,"
"Ada apa? Ngobrol aja sini. Rayi telat juga gakpapa kok. Tapi ini masih ada banyak waktu,"
Yuko duduk pada kursi belajar Rayi. Seraya melihat anaknya merapihkan tas, Yuko mulai berbicara. "Ayah akan ngomong jujur ke kamu. Sebenernya, kakak larang ayah untuk obrolin hal ini tapi menurut ayah, kamu juga berhak tau,"
Rayi menghentikan kegiatannya. Ia duduk di ujung ranjang dan memandang intens sang ayah. "Bilang aja, yah."
"Sejak ayah kenal dengan Miko, ayah tidak pernah menaruh sedikit curiga kalau Miko adalah bagian dari Keluarga Indrawan. Tapi setelah mengenal Jericho sebagai kakak kandung Miko, ayah sedikit terkejut. Jericho sangat mirip dengan Indrawan. Dulu, Indrawan adalah sahabat baik ayah. Tapi dihari ibu meninggalkan kita, ayah juga ikut jatuh, kamu ingat jelas itu kan?"
Rayi kembali pada ingatan dimana ibunya harus merenggang nyawa karena kecelakaan hebat. Yuko orang yang paling tak terima karena kecelakaan yang sangat tiba-tiba itu seperti direncanakan. Namun, sampai hari ini, Yuko tak bisa membuktikan kecurigaannya. "Rayi inget. Tapi hubungannya sama hubungan aku dan Mas Jeri apa, yah?"
"Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa ibu pergi karena Indrawan. Ibu pernah dulu cerita ke ayah tentang utang piutang untuk usaha ayah. Tapi ibu tidak pernah bilang dimana dia berhutang. Sampai kita bertengkar hebat hari itu dan keesokannya ibu meninggal. Saat ibu meninggal, Indrawan juga menghilang,"
Rayi terdiam penuh tanya karena ia sangat sulit mencerna tujuan ayahnya bercerita tentang hal ini. "Ayah, kalau tujuan ayah bercerita tentang hal ini karena ingin menguatkan dugaan ayah, Rayi nggak bisa bantu ayah. Buat Rayi, Mas Jeri adalah laki-laki yang sangat baik. Dia sangat sayang ke Rayi sama kayak ayah atau Kak Dobby yang juga sayang ke Rayi. Tolong... Jangan libatkan masa depan Rayi untuk masa lalu ayah meskipun hal itu menyangkut tentang ibu. Kalaupun nanti dugaan ayah itu benar, Rayi yakin, pasti ada jalan yang baik tanpa harus melibatkan hubungan Rayi dan juga Mas Jeri,"
![](https://img.wattpad.com/cover/312856297-288-k193656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me | Jaeren X Noren
FanfictionMohon untuk vote dan komentarnya 2 hal ini sangat berarti untuk aku kedepannya❤ Jeno x Renjun x Jaehyun Wattpad Short Story Disclaimer: - BxB story - Noren + Jaeren - 🔞 - abaikan timestamp jika ada ss chat - 100% fantasi penulis - Bahasa Indonesia...