Sejak empat tahun yang lalu hingga sekarang, nama Saga masih menjadi topik terpenting dalam sesi curhat Kaira pada maminya.
Kaira yang amat terbuka selalu bercerita dari A hingga Z. Entah itu kejadian lucu yang memalukan, momen bucinnya saat mengkhayal tentang Saga, hingga rasa sesak yang selalu mendominasi pada hatinya. Sebagai seorang ibu yang hanya memiliki satu anak, Martha selalu mendukung apa pun inginnya. Namun nyatanya, respons itu memberi imbas yang makin mengkhawatirkan. Teguh pendirian dalam mencintai seseorang memang tidaklah salah. Namun yang tak dapat dibenarkan oleh hati kecilnya ialah cara Kaira yang berlebihan dalam mencintai.
Yang namanya Saga Saga itu, bahkan Martha belum pernah sekali pun bertemu dengannya.
Jadi, begini.
Pada saat Kaira mulai kuliah, Abraham seringkali mengatakan, bahwa ia memiliki kenalan seorang pria untuk menjadi calon suami anak mereka. Dia adalah Liam, yang kala itu berstatus sebagai bawahannya. Namun, saat itu Martha menolak lembut dengan alibi agar Kaira bisa fokus pada studinya. Padahal, ia tak ingin anaknya tertekan akibat perjodohan itu. Martha benar-benar ingin melihat anak dewasanya menentukan pilihan sendiri.
Akan tetapi, harapannya seolah-olah pupus begitu saja. Seorang Kaira Laura ternyata tak terlalu pandai dalam hal mencintai, karena logika dan hatinya benar-benar berat sebelah.
Sejak itu pun-satu bulan sebelum menjodohkan putrinya, Martha mulai memberinya saran yang berbeda. Ia pun mulai kembali membicarakan perihal pria bernama Liam pada Abraham. Sang suami yang tak menyukai sifat plin-plan, menuntut Martha untuk menjelaskan alasannya. Setelah mengetahui hal itu, dengan sikap bijaknya, Abraham yang tengah berdinas di luar kota, menghubungi Liam yang telah resign bekerja selama 1 tahun menjadi bawahannya.
Yang membuat Abraham merasa sangat bersyukur sekaligus prihatin, Liam pun sedang mencari pengganti Chiara sebagai calon istri baru karena mengejar usia mamanya. Gagal ginjal kronis yang diderita Elenna kian memburuk, membuat Liam berusaha melunak pada ego lukanya.
Di balik riuhnya kekhawatiran Martha dan Abraham, lagi-lagi Kaira datang pada Martha. Ia makin keras kepala dan mengatakan, bahwa gadis itu bisa meluluhkan Saga untuk masa depannya.
Kaira si gadis keras kepala ternyata benar-benar membuktikan kesungguhannya. Dengan riang, kala itu ia bercerita pada Martha bahwa Saga telah menerima cintanya.
Setelah ditolak tiga belas kali.
Namun, penderitaan berpihak lagi. Hubungan Kaira dan Saga hanya mampu bertahan tiga hari.
Ibu mana yang tak merasa nelangsa mendengar itu?
Padahal, jika anaknya sadar diri, dia terlalu menawan untuk mengemis cinta dari seorang lelaki arogan seperti Saga. Martha yang mulai muak pun, makin terang-terangan bahwa ia tak mendukung hubungan itu.
"Mam ... jadi gaun yang aku pakai ini, punya Chiara?"
Lamunan Martha membayar. Ia tersenyum kecil, lalu mengangguk. "Kamu cantik sekali, Sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transcendent
RomanceHati Kaira hancur berkeping-keping usai diputuskan oleh Saga-sang mantan gebetan yang sudah ia incar sejak lama. Seolah-olah luka itu tak cukup memberinya pelajaran, semesta pun mempermainkannya melalui tindakan sang mami yang tiba-tiba menjodohkann...